Pagi datang seperti biasa. Disebuah kamar mandi, terlihat 2 orang wanita yang sedang membilas sesuatu. Naomi berdiri disebelah Frieska yang hidungnya masih diperban sambil memegang sapu tangan. Saat mereka sedang memasak, hidung Frieska mengeluarkan darah. Tentu saja Naomi panik.
Naomi tahu hidung Frieska patah sampai dia dibawa ke rumah sakit oleh Melody. Bahkan Lidya dan Shania sampai rela wajahnya yang mulus memar karena pukulan dari anak buah Tata. Frieska langsung membersihkan darah dihidungnya lalu sedikit mendongak agar darahnya berhenti.
"Maaf Mi. Ambilin aku es batu biar darahnya beku." Kata Frieska.
"Oh iya. Sebentar aku ambilin ya." Ujar Naomi lalu menuju kulkas.
Tak lama, Naomi kembali dengan es batu yang dia taruh dimangkuk. Frieska mengambil beberapa es batu lalu menempelkannya dihidungnya. Agak lama sampai Frieska membuang es batunya. Darah sudah tak mengalir dihidungnya sekarang.
"Nah udah gak berdarah lagi kan?" Tanya Frieska.
"Iya. Tapi pasti hidung kamu dingin." Sahut Naomi.
"Iya sih."
"Lalu gimana? Pertandingan basket nanti?"
"Gampang. Nanti aku pasti ikut main.
"Yakin?"
"Yakin.
Naomi mengangguk lalu mereka keluar. Melody sedang menunggu mereka berdua. Melihat mereka berdua sudah datang, Melody langsung menyuruh mereka mendekat. Akhirnya mereka mendekat dan langsung duduk.
"Udah gak berdarah lagi hidungnya?" Tanya Melody.
"Gak Mbak." Sahut Frieska.
"Soal pertandingan basket nanti. Kalian yakin mau ikut?" Tanya Melody lagi.
"Iya Bu. Kita udah siap kok."
"Ya pesan dari Mbak Cuma pengen kalian hati-hati. Terutama kamu Frieska."
"Iya Mbak. Aku tahu kok."
"Ya udah. Mbak mau ke kamar dulu. Kalian disini aja. Kalau mau keluar ijin dulu ya."
"Iya."
Melody langsung memutar kursi rodanya. Dijalankannya kursi rodanya sampai ke kamarnya. Tepat saat Melody masuk kamar, Smartphone milik Frieska berbunyi. Frieska langsung mengambilnya dan membacanya.
"Kayaknya besok kita harus berangkat pagi-pagi Mi." Ujar Frieska.
"Loh kenapa?" Tanya Naomi heran.
"Vernando Line aku. Kita besok latihan pagi." Sahut Frieska.
""Jam?"
"Jam 8 pagi."
"Oke. Kita siapin aja semuanya."
Frieska tersenyum melihat semangat dari Naomi. Dia pun mengajak Naomi untuk bermain basket dihalaman belakang rumahnya. Naomi mengangguk setuju lalu mereka menuju halaman belakang setelah mengambil bola basket yang ditaruh didekat pintu belakang.
Mereka mulai bermain sambil berlatih untuk turnamen basket yang akan mereka hadapi. Dari jendela Melody memperhatikan mereka sambil tersenyum.
"Hargailah anugerah yang kalian miliki. Sebelum terlambat." Lirih Melody.
***
Latihan pagi dimulai. Naomi tampak sedang pemanasan sendirian. Tata terlihat sedang mendribel bola basket dengan temannya. Frieska sejak tadi pergi bersama Vernando dan Keenan. Lapangan terlihat bergenangan air karena semalam hujan. Jadi dia harus hati-hati. Tak lama kemudian Desy datang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here (END)
RandomKarena urusan pekerjaan Ayahnya, Naomi dan Adiknya terpaksa pindah rumah dan sekolah. tapi disekolah barunya Naomi harus mengalami kejadian tak mengenakkannya. saat itulah seorang yang misterius dan terkesan menyendiri datang dan seakan melindunginy...