Keesokan harinya, pagi kembali datang. Jakarta 48 school sudah ramai oleh murid. Naomi sudah datang setelah mengunci mobilnya. Dirinya akan membayar administrasi bersama orang tuanya saat jam istirahat. Sekarang ruangan TU belum buka karena masih pagi.
Naomi melangkahkan kakinya ke kelas dan kembali mendengar ejekan untuknya. Naomi menunduk dan berusaha mengabaikan semua ejekannya. Mendadak semua ejekan itu berhenti dan hening. Seakan ada sesuatu yang membuat mereka membungkam mulutnya.
Karena penasaran, Naomi menoleh dan mendapati Vernando berjalan dengan langkah santai. Kacamata tebal tampak dipakainya. Naomi menyejajarkan langkahnya ke sisi Vernando. Vernando hanya menatapnya sekilas dan tetap melanjutkan langkahnya.
Baru kali ini Naomi melihat laki-laki sekalem Vernando. Biasanya dia melihat laki-laki seumurannya sangat bandel bahkan membuat masalah disekolah karena membolos atau hal-hal bandel lainnya. Akhirnya Naomi membuka mulutnya untuk bertanya karena penasaran.
"Ver, aku boleh tanya?" Tanya Naomi.
Tak ada jawaban dari Vernando. Naomi tetap bertanya karena penasaran.
"Sebenarnya apa yang buat mereka takut sama kamu Ver?" Lanjut Naomi.
"Mereka gak takut." Sahut Vernando singkat.
"Apa kamu pernah dibully sebelumnya?" Naomi masih bertanya.
"Itu sudah privasiku."
"Atau kamu pernah membully mereka?"
Mendengar pertanyaan Naomi, Vernando menatapnya tajam. Jadilah mereka saling berhadapan. Naomi merasa takut saat melihat tatapan tajam Vernando. Naomi merasa dirinya sudah menyinggungnya dengan bertanya kalau dia pernah membully.
Tapi Naomi juga terpesona. Dalam jarak sedekat ini Vernando terlihat memesona dan tampan. Lebih tampan dari sebelumnya. Juga dengan tinggi yang melebihinya, posturnya yang terlihat atletis semakin membuatnya merasa kerdil.
"Jangan pernah menuduhku melakukan hal rendah seperti itu." Ujar Vernando tajam.
"Maaf Ver. Aku Cuma tanya. Bukan nuduh kamu." Kata Naomi merasa bersalah.
"Terserah kau." Vernando melanjutkan langkahnya ke kelas.
"Tunggu Ver."
Naomi mengejar Vernando dan kembali menyejajarkan langkahnya. Vernando hanya diam saja melihat murid baru itu mengekorinya. Karena dia juga sadar kalau Naomi sering menjadi objek bully murid lainnya. Mereka berdua sampai dikelas.
Vernando menuju bangkunya dan Naomi duduk disebelah Frieska yang sudah menunggunya. Dikeluarkannya buku pelajarannya dan Frieska menatapnya dengan penasaran. Naomi yang merasa diperhatikan menoleh dan mendapati frieska sedang menatapnya.
"Kamu kenapa Fries?" Tanya Naomi.
"Berangkat bareng sama Vernando ya?" Tanya balik Frieska.
"Gak kok. Kebetulan aja." Sahut Naomi.
"Lebih baik hati-hati kalau didekat Vernando Mi."
"Maksud kamu?"
"Kamu bakal tahu nanti. Tapi aku janji akan menjaga kamu."
"Ada-ada aja kamu Fries."
Mereka tertawa dan bel tanda dimulai pelajaran mulai berbunyi. Mereka berdua segera mengeluarkan buku dan tak lama kemudian Bu Stella, Guru Bahasa Indonesia datang. Kelas kembali hening karena semua murid mengikuti pelajaran dengan tenang.
***
Istirahat datang dan semua murid langsung keluar. Vernando keluar dengan langkah tenang menuju perpustakaan. Sementara Naomi bersama Frieska menuju kantin sambil mengobrol. Sesekali dia mencuri pandang pada Vernando yang sudah dekat dengan perpustakaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/79869214-288-k76856.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here (END)
RandomKarena urusan pekerjaan Ayahnya, Naomi dan Adiknya terpaksa pindah rumah dan sekolah. tapi disekolah barunya Naomi harus mengalami kejadian tak mengenakkannya. saat itulah seorang yang misterius dan terkesan menyendiri datang dan seakan melindunginy...