Part 13

756 58 9
                                    

Disekolah, Naomi sedang bermain bola basket seorang diri. Frieska belum datang dan dia masih sendirian dikelas. Jadi dia meminjam bola basket sekolah dan bermain seorang diri. Sudah sejak kecil Naomi sangat menyukai basket dan bermain dengan Sinka.

Bahkan disekolahnya yang dulu, dia sukses membawa timnya juara 1 untuk lomba basket antar sekolah. Dan dirinya terpilih menjadi pemain terbaik. Itulah prestasinya dibidang olahraga. Naomi tersenyum saat mengiangat itu semua.

Naomi menshoot bolanya tapi bola membentur ring dan memantul ke arah seorang laki-laki besar dan kekar. Laki-laki itu berlutut dan mengambil bola basketnya. Diopernya bola itu dengan chest pass yang dengan sigap ditangkap oleh Naomi. laki-laki itu kagum.

"Sigap juga." Ujarnya kagum.

"Semua orang juga bisa melakukannya." Balas Naomi merendah.

"Oh ya? Kamu itu kelihatannya udah professional." Katanya.

"Masih banyak yang lebih baik dari aku."

"Oh iya. Kita belum kenalan. Aku Keenan."

"Naomi."

"Anak baru?"

Naomi mengangguk lalu melakukan lay up dan langsung masuk.

"Pantes aku baru lihat kamu." Ujar Keenan.

"Aku belum lama pindah kesini." Sahut Naomi.

"Gak kepikiran untuk ikut tim basket?" Tanya Keenan.

"Aku gak tahu harus bilang ke siapa."

"Aku wakil ketua tim basket."

"Oh maaf aku gak tahu."

"Tertarik ikut basket?"

Naomi mengangguk senang. Akhirnya dia bisa bergabung juga dengan klub basket disekolahnya. Keenan yang melihat Naomi sangat bersemangat langsung tersenyum. Keenan menatap bola basket yang ada ditangan Naomi dan memberi isyarat pada Naomi untuk maju.

Karena bingung, Naomi hanya melangkah sambil menangkap bolanya dengan tangan. Dengan cepat, Keenan merebut bola dari tangan Naomi yang lengah. Naomi yang kaget hanya bisa menatap Keenan dengan tak percaya. Keenan memberinya tantangan. Naomi tahu itu.

"Ayo Naomi. Berduel denganku." Tantang Keenan.

"Ini tantangan?" Tanya Naomi.

"Kurasa kamu udah tahu maksud aku." Sahut Keenan.

"Jangan harap aku akan berlaku manis padamu."

"Aku suka itu."

Naomi langsung melakukan defense dan Keenan mendribel bolanya. Matanya berubah focus saat berhadapan dengan bola basket. Bahkan Naomi jadi terlihat seperti atlit professional. Keenan bisa melihat itu. Dia langsung menghindari defense Naomi.

Tapi dengan sigap, Naomi langsung memblok bolanya dan merebutnya. Kini Naomi yang mendribelnya dan mencari celah yang mungkin bisa dilewatinya. Mungkin aku bisa melakukan fake lalu mengecohnya sedikit. Batin Naomi.

Anak ini mempunyai naluri permainan yang bagus. Dia layak menjadi pemain inti basket putri. Batin Keenan. Naomi langsung melakukan fake dan Keenan yang mengira Naomi akan menshoot bolanya kaget. Naomi langsung melakukan lay up dan bola masuk ke ring dengan mulus.

"Hebat sekali. Kamu bisa fake." Kagum Keenan.

"Semua orang juga bisa melakukannya." Kata Naomi merendah.

"Kalau begitu ayo kita lanjutkan." Keenan mengambil bolanya dan langsung mendribelnya.

"Siapa takut?"

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang