Disekolah sudah penuh murid-murid. Jam sudah memasuki jam ketiga. Guru-guru juga sudah bersiap akan mengajar lagi. Sementara itu, dikelas Frieska terlihat gelisah. Tak seperti biasanya dia begitu. Naomi yang sedang membaca bukunya langsung menepuk bahunya.
Frieska menoleh dan mendapati Naomi yang terlihat bingung. Naomi menatapnya dengan pandangan bertanya.
"Kamu kenapa Fries? Kok keliatan gelisah?" Tanya Naomi.
"Gak apa-apa kok." Sahut Frieska.
"Jujur aja Fries. Aku bakal dengerin." Kata Naomi.
"Aku."
"Selamat pagi anak-anak."
Suara Bu Stella Guru bahasa Indonesia memotong kata-kata Frieska. Bu Stella menaruh bukunya dan membuka absen. Frieska mulai berusaha focus. Begitu juga Naomi. Selama pelajaran pula para murid tampak ramai dan ribut.
Tapi mungkin hanya Naomi, Frieska dan Vernando yang mendengarkan. Frieska tampak menatap jam yang melingkar ditangannya. Naomi tampak melihat kegelisahan diwajah Frieska. Akhirnya pelajaran selesai dan Bu Stella keluar dari kelas.
Melihat Bu Stella keluar, Frieska langsung buru-buru keluar dari kelas. Naomi yang ingin menegur langsung diam. Frieska kenapa ya? Kok keliatan gelisah? Batin Naomi. Vernando juga keluar dengan langkah mantap.
Sementara diluar, Frieska mengeluarkan smartphonenya dan menekan salah satu nomor. Nomor Melody. Sambil menunggu, Frieska duduk dikursi. Tadi saat dirinya ke toilet sebelum Guru dijam pertama masuk, dia melihat kursi Kakaknya kosong.
Baginya sangat tak biasa saat melihat kursi Melody kosong. Karena Melody termasuk Guru yang tak pernah terlambat dan pasti sudah berada diruang Guru sebelum Guru yang datang mulai banyak. Frieska menunggu jawaban dari telefonnya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan."
Suara operator menghenyakkan pikirannya. Tak biasanya Melody mamatikansmartphonenya. Rasa khawatirnya makin bertambah. Apalagi saat dia mengingat wajah Melody pagi tadi. Kakaknya terlihat pucat dan lemas.
Dan yang membuatnya sadar adalah saat dia mencium tangan Melody saat akan berangkat sekolah. Tangan Kakaknya terasa hangat. Lebih hangat dari suhu normal. Tak ada jalan lain untuknya selain menunggu jam sekolah selesai.
***
Istirahat datang dan Naomi tampak berjalan ke taman yang dulu dia gunakan untuk bersantai. Dia sangat menyukai beristirahat disana karena nyaman. Tapi tujuannya buyar saat dia melihat Vernando berjalan didepannya dengan langkah cepat.
Akhirnya Naomi mengikuti langkah Vernando. Dia tahu persis itu Vernando karena dia hapal dengan postur dan tingginya. Dan juga hanya Vernando yang memakai wirst band berwarna biru dikedua tangannya. Naomi terus mengikutinya dan dia bingung saat Vernando berhenti disebuah gudang.
Itu gudang yang pernah didatangin Yona kan? Kenapa Vernando juga kesana? Batin Naomi bingung. Akhirnya Naomi mengikuti Vernando tapi dia hanya mengintip dari balik pintu. Vernando mengambil foto seorang laki-laki yang pernah Naomi lihat.
Vernando tampak mengelus foto itu dengan penuh sayang. Walaupun cahayanya remang-remang, Naomi bisa melihat kalau wajah Vernando tampak berduka. Naomi masih saja mengintip dan mendengar Vernando mengatakan sesuatu. Ditajamkannya telinganya untuk mendengar.
"Hai Vin. Udah lama ya kita gak ketemu." Buka Vernando.
"Masih inget kan dulu kita suka tukar-tukaran buku dirumah? Atau saat kita nemenin Adik kita Gracia hunting foto? Aku sangat merindukan masa-masa itu." Lanjut Vernando.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here (END)
RandomKarena urusan pekerjaan Ayahnya, Naomi dan Adiknya terpaksa pindah rumah dan sekolah. tapi disekolah barunya Naomi harus mengalami kejadian tak mengenakkannya. saat itulah seorang yang misterius dan terkesan menyendiri datang dan seakan melindunginy...