Part 41

459 42 7
                                    

Hari-hari terus berlalu. Tanpa terasa sudah seminggu Yona meninggal. Dan kini semua anggota tim basket sedang berlatih dengan keras untuk menghadapi pertandingan final dengan SMA Garuda. Kedua sekolah itu sejak dulu selalu bersaing untuk mendapatkan tempat paling atas seprovinsi.

Dan untuk mencapai posisi teratas, Coach Denny menempa mereka dengan latihan yang keras dan disiplin tingkat tinggi. Baik anggota tim basket putra ataupun putri. Naomi mengikutinya dengan lihai. Bahkan tekniknya semakin bagus dari hari ke hari.

Frieska juga tak kalah bagusnya. Dengan keahliannya melakukan shoot dari tengah, membuatnya bisa menjadi shooter. Chikarina yang tubuhnya lumayan besar didaulat menjadi point guard. Sama dengan Naomi. Desy tak kalah penting.

Posisinya sebagai center seakan tak pernah bisa terganti. Apalagi kemampuannya yang mampu menembakkan bola dari garis 3 point. Coach Denny mencatat sesuatu dibukunya dan mulai bisa memutuskan siapa saja yang akan bermain difinal nanti.

PROK.... PROK....

"Semuanya ayo kumpul." Perintah Coach Denny.

Mereka semua berkumpul dan langsung berbaris. Naomi mengelap keringatnya yang membanjir dengan jerseynya. Tak berbeda dengan Frieska. Frieska pun tampak lebih berkeringat karena Frieska seperti berlatih lebih keras dari sebelumnya.

"Latihan cukup sampai disini. Untuk siapa yang akan menjadi team inti sudah saya catat dan akan saya umumkan saat pertandingan. Dan keputusan saya mutlak. Gak bisa ditawar lagi. Mengerti?!" Kata Coach Denny tegas.

"Mengerti Coach." Kata mereka.

"Pesan saya latihan yang keras dan lakukan yang terbaik. Gak masalah kita kalah yang penting kita sudah melakukan yang terbaik. Untuk latihan hari Jum'at nanti akan ditiadakan untuk mengistirahatkan tubuh kalian." Lanjut Coach Denny.

"Baik Coach."

"Kalian boleh pulang. Sampai jumpa dipertandingan nanti."

Mereka langsung bubar. Naomi mengambil taupperwarenya lalu meminum airnya. Latihan yang dia jalani sangat keras. Lebih keras dari sebelumnya. Bahkan mungkin Naomi dan Frieska jadi kurang tidur agar bisa memberikan yang terbaik untuk tim.

"Capek ya. Rasanya minum 1 botol aja belum cukup." Keluh Desy.

"Jangan begitu. Ini agar kita bisa melawan tim dengan baik." Balas Chikarina.

"Tahu nih. Ngeluh aja. Kan latihan keras ini biar kita bisa menang dan dapat juara seprovinsi." Ujar Frieska.

"Iya deh iya."

"Gimana Mi? Capek?"

"Capek tapi puas. Semoga kita bisa menang ya."

"Menang atau kalah itu biasa. Yang penting tetap kasih yang terbaik."

"SETUJUUUU."

Semua anggota tim basket tertawa kecuali 1 orang. Dikepalanya sudah tersusun rencana agar Naomi tak mendapat posisi bagus ditim. Matanya menatap Naomi yang terlihat sedang mengobrol dengan Chikarina. awas kamu Naomi. Batinnya kesal.

Akhirnya setelah bercengkerama sebentar, para tim memutuskan untuk pulang. Frieska pulang terlebih dahulu karena dia sudah ditunggu oleh Kakaknya. Desy seperti biasa pulang menggunakan sepeda gunung miliknya ditemani Chikarina.

Naomi yang memang tidak membawa kendaraan berjalan menelusuri lapangan yang sudah sepi, tanpa disadari dirinya sedang diawasi seseorang. Naomi mengutak-atik Smartphone miliknya sambil berjalan. Saat sedang serius menatap layar Smartphone, tangan Naomi ditarik dengan keras.

Karena kaget, Smartphone Naomi pun jatuh dan menimbulkan suara keras. Naomi berontak berusaha melepaskan diri dari cengkeraman orang itu yang juga menutup mulut dan matanya. Akhirnya seseorang yang membawanya berhenti.

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang