part 24 : finals are coming

579 41 3
                                    

Sebelumnya, aku minta maaf karena aku lama meng-update cerita ini. Dikarenakan tugas kuliahku yang menumpuk juga sidang meja hijau yang semakin mendekat.

Anyway, lets check this out!

Kylie's POV

Matahari sudah bersinar terang saat aku membuka kedua mataku. Hari baru telah datang lagi. Ponselku.. aku meraba-raba di sekitarku tetapi tidak menemukan benda pipih tersebut. Setelah nyawaku terkumpul semua, aku akhirnya menemukan ponselku berada agak jauh dari tempat tidurku. Siapa yang meletakkannya? Justin? Lalu kemana pria itu? Aku bahkan belum berbicara dengannya sejak kejadian semalam. Batinku.

"Pagi tukang tidur" panggil Kendall ketika aku sedang berada di dapur untuk mengambil segelas air putih dari kulkas.

"Hmm..." gumamku pelan. Gadis itu sedang membuat sarapan. Aku lalu duduk di meja makan sambil menunggu makananku datang.

"Oh iya. Apa kau melihat Justin? Kenapa pagi-pagi rumah sudah sepi?" Tanyaku sambil mengunyah roti panggang kesukaanku.

"Semuanya pergi tengah malam. Aku tidak tau mereka pergi kemana" lanjut Kendall santai melahap rotinya juga.

Mendengar ucapan Kendall tadi, aku langsung berlari ke kamar untuk mengambil ponselku meninggalkan sarapanku di meja. Justin. Misi apa lagi yang akan di lakukannya? Kenapa ia tidak memberitahuku....

Aku terus menelefon Justin tapi ponselnya malah tidak aktif. Kemana dia...batinku terduduk di pinggir kasur. Bagaimana kalau ia terluka? Bagaimana kalau ia... airmataku jatuh begitu saja. Aku bahkan tidak berani untuk memikirkan hal selanjutnya.

Justin's POV

Hari sudah larut malam, para gadis juga sudah tertidur dan kami sedang menuju rumah Shawn. Pria itu harus di beri pelajaran karena ia sudah mengganggu Kylie. His business is with me, not her, thats why who he needs to deal with is me, Justin not my girl.

Cam dan Nash mengambil jalur belakang untuk menerobos rumah the scorpion. Sedangkan aku, Lautner dan Josh melewati pintu depan. Masing-masing dari kami memegang sebuah pistol juga pisau di saku kami.

Seluruh rumah sudah gelap ketika kami masuk. Aku, Nash dan Cam segera menuju ruang bawah tanah ketika melihat sebuah lampu yang masih menyala. Shawn. Pria itu ada disana rupanya. Dari kejauhan, Cam sudah mulai mengangkat pistolnya untuk segera menembak Shawn tapi aku menghentikannya. I dont wanna kill him, I just want to make him suffer just like what he did to Kylie.

Ku lemparkan beberapa bola gas berwarna agar pria itu hilang kendali dan segera meninjunya habis-habisan hingga ia terjatuh di lantai dengan darah segar yang keluar dari kedua ujung bibirnya. Ia tersenyum.

"I know you're here.. killing me, doesnt mean that everything is over. Its just getting started"

"Stay. Away. From. Her. Or. You'll. Die" ujarku penuh penekanan sambil memberinya beberapa pukulan di wajah juga perutnya.

Setelah aku sudah puas memukulnya, kami pun pergi. ku lempar sebuat granat yang di rancang oleh Jason di sekitar halaman rumah the scorpions lalu pergi. Ledakan granat tersebut mengundang beberapa warga juga polisi.

***

Matahari sudah bersinar terang saat kami kembali ke rumah. Dan Kylie..gadis itu pasti kebingungan sekarang karena aku tidak ada.

Kylie sedang duduk sambil sesekali melihat ke arah ponselnya dengan gelisah ketika kami sampai. sedangkan Kendall, ia sibuk menonton tv.

"Justin!" Seru Kylie bahagia dan berlari ke arahku ingin memelukku, tetapi aku melangkah mundur. Tubuhku penuh darah, aku hanya tidak mau ia menjadi salah satu tersangka hanya karena ia memelukku.

bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang