Part 34 : Apologies

271 24 0
                                    

Part 34 - Apologies

Kylie's POV

Entah sudah berapa minggu pria itu pergi dan belum kembali. Aku bahkan tak ingat lagi. Setiap pagi saat aku bangun tidur dan setiap malam, aku selalu meneleponnya berharap suatu hari ia akan mengaktifkan ponselnya tapi tetap tidak ada jawaban.

Aku tersenyum parau saat melihat beberapa gadis yang sedang tertawa ria bersama pacar mereka. That should be me... tak ingin cemburu dengan mereka, aku lalu berjalan menuju kelasku berharap saat aku pulang sekolah nanti, ia sudah kembali.

***

Bel sekolah kembali berbunyi lagi untuk yang terakhir kalinya hari ini menandakan semua proses belajar mengajar di sekolah telah usai. Aku merapihkan buku-buku ku dan meletakkannya kembali ke loker lalu berjalan menuju gerbang sekolah.

Sejak Justin pergi, aku semakin dekat dengan Nathan. Pria itu yang menemaniku dan mengajakku ke tempat keramaian agar aku tak memikirkan Justin dan hari ini, ia mengajakku ke festival malam yang dibuka setiap Jumat. Aku juga mengajak Kendall dan Cam kesana untuk bersenang-senang bersama.

Nathan... pria itu tau kalau aku berpacaran dengan Justin. Pria itu juga tau kalau kini pacarku sedang pergi. Tapi yang pria itu ga tau adalah Justin sedang kemana. Karena aku tak memberitau semua tentang kami. I mean, you cant let people know too much about you. Its simple because you just know him, and you havent trust him enough to know your problem.

Usai dari sekolah, aku langsung pulang ke rumah di antar supirku. Kedua orangtuaku akan menghabiskan bulan November di kota New York bersamaku. Mungkin mereka hanya ingin melihat anaknya tumbuh dewasa. Atau mungkin, karena urusan pekerjaan mereka di luar sana sudah selesai.. who knows?

Aku sudah meminta izin kepada kedua orangtuaku untuk pergi ke festival bersama Kendall, Cam dan Nathan. Mereka langsung mengangguk tanpa banyak bertanya seperti beberapa bulan yang lalu.

"I'm here"

Nate mengirimkanku sebuah pesan singkat. Aku tersenyum tipis, mengambil tas dan ponselku lalu pergi bersamanya. At least, let me be happy, just for tonight.

Di festival itu, aku bertemu dengan beberapa anak kecil yang asing bagiku. Kedua anak kecil itu datang bersama seorang wanita dan pria yang telah berumur.

"Mommy!" Ujar salah satu anak laki-laki tersebut menunjuk ke arah balon. Ayahnya lalu membawa anak kecil itu pergi untuk membeli balon. Pria itu. Sepertinya aku mengenalnya. Tapi dimana?

"Kau merenung lagi" Nate menyadarkanku. Aku lalu meninggalkan kedua anak kecil itu dan ikut dengan Nate untuk bersenang-senang.

Pulangnya, Nate mengantarku sampai depan rumah. Sedangkan dua orang yang sedang berkasmaran, pulang bersama diantar sang pria, Kendall dan Cam.

Saat di perjalanan, kami bercerita banyak tentang bagaimana kesan pertama saat kami pertama kali bertemu.

"Dan aku masih ingat ketika aku memanggilmu pria blonde karena saat itu kau menyebalkan sekali" ujarku sambil tertawa. Pria itu hanya mendengus kesal mendengar itu.

"Tapi sekarang, aku ga menyebalkan lagi kan?" Tanyanya dengan penuh percaya diri sambil menyetir.

"Masih! Kadang" ujarku gamau kalah.

"Thanks, pria blonde" candaku lalu pamit dan memasukki rumahku.

Aku kembali memikirkan pria itu. Bukan.. bukan Justin. Melainkan pria yang ku temui tadi. Pria yang membawa anak laki-laki itu dan membelikan balon untuknya. Sebenarnya siapa dia? Aku menutup mataku berusaha untuk mengingatnya.

bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang