Author's POV
Hari ulangan akhirnya tiba. Banyak murid-murid berada di perpustakaan atau hanya sekedar berdiri di koridor sekolah untuk belajar. Tapi tidak banyak juga yang tidak belajar sama sekali, contohnya South West. Sekelompok pria itu bahkan tampak sedang menjahili teman-temannya satu saama lain. Berbeda dengan pacarnya, Kylie. Gadis itu tengah berdiri di dekat loker sambil belajar dengan serius.
Bel masuk telah berbunyi. Para pelajar meletakkan buku-buku mereka ke loker masing-masing dan menuju ruangan ujian mereka dengan harapan mereka mampu menjawab soal ujian dengan sukses mengingat hari ini adalah hari terakhir ujian.
Seorang pria tinggi berparas putih tengah sibuk mencari sesosok wanita di tengah keramaian tersebut. Justin. Pria itu melihat sekeliling lalu berjalan ke arah pacarnya begitu menemukan gadis yang di cintainya.
"Good luck for your exam, babe. Do your best, okay" ujar pria itu lalu mengecup kening Kylie hangat. Mendengar kata-kata tersebut, gadis itu hanya menganggukkan kepalanya.
***
120 menit sudah berlalu. Bel kembali berbunyi diikuti dengan para pelajar yang berhamburan keluar dari kelas mereka. Kylie dan Kendall tak sengaja bertemu dengan sekumpulan gadis yang sangat terkenal di sekolahnya 'red roses' yang terdiri dari 5 cewek yaitu Selena, Lucy, Hanna, Christie, dan Mary.
Sang ketua, Lucy berjalan mendekati Kylie dan Kendall yang sedang memegang buku pelajaran untuk di baca di suatu tempat.
"Well, look. Who's here. And guess what, her fucking boyfriend is nowhere to be seen. Maybe he's having fun with some chick" ujar Lucy dengan nada sinis.
Dari kejauhan, seorang pria sedang mengamati apa yang di lakukan Lucy kepada Kylie.
"What do you want?' Tanya Kylie to the point.
"I want you to disappear from this world" jawabnya cepat.
"And thats not gonna happen. Cause you'll be the one who will get out of this school first" bela Kendall.
Justin's POV
Ada apa dengan sekumpulan wanita gila ini. Tak bisakah mereka berhenti untuk mengganggu Kylie. Aku berjalan menuju dimana mereka berada.
"Get the fuck off! If I were you, I'd watch my step" ujarku menahan emosi dan langsung membawa Kylie pergi dari sana karena aku tau mereka tak akan berhenti sebelum mereka mendapatkan apa yang mereka mau.
"Just ignore those bitches. Just focus on your final, okay?"
"Kau lah yang seharusnya belajar, Justin. Aku ga mau kalau sampai pacarku tidak lulus sma." Ya. Ini merupakan tahun terakhirku di sekolah ini, tapi tidak dengan Kylie karena aku lebih tua dari Kylie setahun.
"Okay, enough with that" Kendall memutarkan bola matanya.
"Loh, bukannya bagus. Kita bisa ketemu di sekolah setiap hari. By the way, I'll see you after class, okay? Someone's jealous" ujarku melirik Kendall lalu mengecup kening Kylie lembut.
***
Setelah ujian berakhir, para pelajar mulai mengambil tas dan beberapa barang bawaan lainnya bersiap-siap untuk pulang. Aku mencari seorang gadis sedari tadi. Setelah keliling hampir seluruh sekolah, aku memutuskan untuk menunggu di depan kelasnya. Beberapa menit kemudian ia keluar dengan lesu.
"Ada apa babe?" Tanyaku memegang kedua bahunya agar ia menatapku. Ia memberiku tatapan putus asa.
"I.. I fail the exam..." aku langsung memeluknya erat.
"Nilainya kan belum keluar Kylie. You cant just say that. Besides, you've done your best. Let me drive you home, okay?" Ia mengangguk pelan.
"My friend is going to throw a party tonight. Wanna come?" Begitu kata-kata itu keluar, ekspresi wajah Kylie langsung berubah. Ia mengangguk cepat sambil tersenyum. She's a party girl.
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy
Hayran KurguKylie akhirnya bertemu dengan sahabat kecilnya lagi tidak mengetahui kalau semuanya telah berubah. gadis itu tidak mengetahui kalau sahabatnya, Justin merupakan seorang kriminal. dan diam-diam gadis itu ternyata menyimpan sebuah perasaan yang lebih...