seperti biasanya, Kylie bangun pagi untuk pergi ke sekolah. hal yang sama juga di lakukan oleh Justin tapi bedanya Justin selalu mengomel ketika sedang bersiap-siap untuk ke sekolah sedangkan Kylie mengawali dengan senyuman. Kendall datang menjemput Kylie. hukuman Kylie telah di batalkan oleh kedua orangtuanya karena mereka merasa sudah sangat menekan Kylie.
"hey babe, good morning" sapa Kylie begitu masuk ke dalam mobil Kendall. Kendall hanya mengangguk dan menguap pelan membuat Kylie memutar bola matanya malas.
Kendall kurang tidur semalam karena ia habis party dan hasilnya mengantuk bahkan untuk menyetir saja agak susah tapi beruntung mereka sampai juga di sekolah walaupun hampir menabrak mobil Justin. Kendall dan Kylie keluar dari mobilnya dan berjalan gontai memasuki sekolah.
"bitch is drunk last night. well done" Justin tersenyum kecil lalu menarik lengan Kylie dan memeluknya.
"none of your business" tukas Kendall lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
seorang pria yang menyandang predikat sebagai murid baru berjalan memasuki gerbang sekolah. semua gadis melihatnya kagum. gayanya yang cool dan juga wajahnya yang ganteng membuat para wanita terpesona. Kylie melihat pria itu, samar-samar pria itu melihatnya sambil tersenyum kepadanya. Justin yang menyadari itu langsung merangkul pinggang Kylie.
"long time no see Lizzy" pria itu kini sudah berdiri di depan Justin dan Kylie. nama panggilan itu tidak asing di telinga Kylie tapi ia tidak tau siapa pria itu karena ia memakai kacamata hitam. pria itu tersenyum membuka kacamata hitamnya dan melebarkan lengannya.
"you don't forget me, do you?" Kylie langsung berhambur ke kepelukan pria itu.
"I miss you so much Chris" Justin daritadi disana menyaksikan kedekatan mereka berdua yang hanya bisa membuatnya cemburu bercampur emosi.
Chris Beadles, pria yang pernah masuk ke dalam kehidupan Kylie saat berumur 12tahun. dulu, mereka sering bermain bersama. bahkan Chris yang menemani Kylie ketika Justin mendadak pindah. dan Kylie sudah menganggapnya sebagai abangnya sendiri.
"back off, bro" ujar Justin menarik Kylie dari pelukan Chris.
"siapa kamu?" tanya Chris. Kylie hanya diam.
"none of your fucking business. now, let's go Key" Justin menarik tangan Kylie namun gadis itu melepaskannya karena ia masih kangen dengan Chris.
"aku mau bersamanya.. ku mohon..." Kylie memelas. Justin pergi dengan pasrah. hatinya sakit mengetahui Kylie lebih memilih Chris.
***
seminggu sudah Justin menjauh dari Kylie dan seminggu juga ia melihat kedekatan Kylie dan Chris. hari ini Justin memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah karena ia tidak mau lagi merasakan cemburu. emosinya selalu saja naik jika ia melihat Kylie berduaan dengan pria lain selain dirinya. setiap malam Justin tidak bisa tidur memikirkan Kylie. ia merasakan cemburu yang sangat amat mendalam dan ia tak bisa merelakan Kylie bersama Chris.
sekarang Justin semakin yakin kalau ia memang mencintai Kylie. ia duduk di sofa bersama Lautner yang sedang menonton film favoritnya, CSI.
"can't you turn the stupid tv off?!" Justin mengerang kesal sambil menarik rambutnya kasar.
"you love her right? just admit it Justin" Lautner lalu mematikan tvnya dan fokus kepada Justin.
"yes, I love her so fucking much. but what do I have to do now? seeing her with another guy?" ujar Justin kesal, Lautner menggeleng pelan.
Kylie's Pov
selama seminggu menjauh dari Justin membuaku sangat merindukannya. kami bahkan belum berbicara sama sekali selama seminggu itu. dan hari ini aku belum melihat Justin sama sekali. ada apa dengannya? Kenapa ia tidak masuk sekolah hari ini? ia sakit? beribu pertanyaan melintas di otakku. aku kangen dengannya.
dan sekarang, aku sedang bersama Chris ke starbucks. aku butuh ketenangan. dengan adanya Chris di sampingku, itu takkan mengobati rasa kangenku kepada Justin. tiba-tiba Chris mengecup pipiku membuatku terkejut.
'jangan bilang dia suka denganku....' batinku penuh harap. tak lama kemudian, Justin datang menarikku pergi paksa padahal ia baru datang. tanganku sakit karena cengkramannya sangat erat.
"Justin, sakit!" aku melepaskan tanganku sekuat tenagaku.
"bisanya cuma kasar sama cewek.. banci" ejek Chris. sebuah pukulan mendarat tepat di pipi Chris membuatnya meringis kesakitan.
"kamu berubah Justin. ada apa denganmu?!" Justin langsung menarik tanganku kasar hingga berada di luar starbucks.
"kita pulang. dan jangan dekat-dekat dengan pria itu lagi!" ujarnya dingin meninggalkanku sendirian dan karena aku masih berdiri, ia balik dan menarikku pergi bersamanya.
"you're not yourself Justin. aku ga mau pulang denganmu. what the hell is wrong with you?!"
"I hate seeing you with him! I'm fucking jealous why can't you see it?! and you know what? he kisses you and I can't stand it anymore..." bentak Justin menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi. tak ada seorang pun yang berbicara sama sekali. selang 3menit kemudian kita sampai di rumahku. aku langsung turun tanpa mengucapkan sepatah kata pun, sama halnya dengan Justin, ia langsung pergi. dasar cowok bipolar.
***
sinar matahari lagi-lagi menganggu tidurku. saat ku putuskan untuk bangun, aku terjatuh lagi. kepalaku mendadak sakit sekali di tambah lagi kedua kakiku yang lemah. aku meringis pelan. padahal semalam aku sehat-sehat saja. aku pasrah dan kembali tidur tapi tidak bisa.
"non harus siap-siap ke sekolah, nanti telat" bibi datang membangunkanku. aku menggeleng pelan.
"kepalaku sakit bi. hari ini aku mau istirahat aja" tak lama kemudian mom and dad datang melihatku yang terbaring lemah di kasur.
"kita akan memanggil dokter kesini, okay" ujar mom, aku menggeleng cepat. I hate doctors and medicines. aku hanya butuh istirahat.
"aku hanya kecapekan mom, dad"
"okay. get well soon honey" ujar mereka bersamaan lalu pergi.
Author's Pov
Justin berjalan memasuki sekolah, menuju kelas Kylie untuk mencarinya tapi ia tidak ada. Justin hanya ingin minta maaf dengannya. tak lama kemudian Kendall datang dan berdiri di samping Justin. gadis itu menatapnya aneh lalu masuk kelas tapi lengannya sudah keburu di tarik oleh Justin.
"Kylie mana?" tanya Justin sedingin mungkin. Kendall hanya menjawab lewat bahasa tubuhnya aja.
"just fucking tell me!" bentak pria itu tak sabaran.
"how am I suppose to know?" jawab Kendall tak mau kalah. takut kalau ia memukul Kendall, pria itu memilih untuk pergi.
setelah berlarian mencari Kylie seluruh sekolah, pria itu memutuskan untuk pergi ke rumahnya karena ponsel yang di berikannya tidak aktif dan itu malah lebih membuatnya khawatir. sedangkan Chris, malah asik-asikan sama gadis lain.
jalanan sedikit ramai sekarang ini karena jam-jam segini biasanya semua orang sibuk pergi ke kantor atau kampus. Justin menekan klakson berkali-kali agar mereka segera membiarkannya lewat.
"Kylie ada di rumah?" tanya Justin begitu bibinya membuka pintu. ia mengangguk lalu pergi menuju kamar Kylie.
tubuhnya menjadi rilex seketika melihat Kylie sedang tertidur pulas. ia berjalan mendekati Kylie pelan tak ingin membangunkannya. suhu tubuh gadis itu sangat panas.
"oh my god. Kylie" Justin terkejut saat memegang kening Kylie. gadis itu lalu bangun dan tersenyum tipis.
"kamu harus ke dokter Key. badanmu panas sekali. are you okay?" tanya Justin sangat khawatir. pria itu tak pernah se-khawatir ini kepada wanita lain sebelumnya.
"I-I'm fine.. aku hanya kecapekan" Kylie tersenyum tipis.
"okay.. get well soon sweetheart" Justin mengecup kening Kylie lembut.
ponsel Justin terus saja bergetar. pria itu dengan sangat terpaksa mengangkatnya tanpa melihat caller id sambil melangkah keluar dari kamar Kylie.
"the hell?" omelnya karena merasa waktunya sangat terganggu.
"I miss you babe..." ujar seorang wanita. suara itu, ada rasa kangen dan sakit di hati Justin. karena wanita itu sudah meninggalkannya untuk pria lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/21985257-288-k631902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy
FanfictionKylie akhirnya bertemu dengan sahabat kecilnya lagi tidak mengetahui kalau semuanya telah berubah. gadis itu tidak mengetahui kalau sahabatnya, Justin merupakan seorang kriminal. dan diam-diam gadis itu ternyata menyimpan sebuah perasaan yang lebih...