As I said before, I'll try to upload one chapter in a week... so here's another chapter!
Dont forget to vote and comment <3 :*
-------
Part 27 - a sudden meet up?
Justin's POV
"Suara apa itu?" Batinku pelan. Nash, Lautner, Cam dan Josh langsung mencari asal suara itu. Aku mengikuti mereka meninggalkan kedua gadis yang masih berada di halaman belakang rumahku.
Guci di halaman rumahku jatuh. Tapi bagaimana bisa? Lalu saat aku melihat sekeliling, aku menemukan jejak sepatu seseorang. Lautner juga kemudian menemukan sebuah catatan kecil yang berisikan nomor telepon seseorang yang ku yakini bernama Eric.
Saat aku memastikan semuanya telah aman di luar, kami lalu mengunci pintu depan dan kembali ke halaman belakang rumah. Kylie dan Kendall tampak ketakutan sekaligus penasaran dengan apa yang terjadi. Sedangkan Lautner yang menemukan nomor telepon tadi segera mencari asal orang itu dengan laptopnya.
Lautner memberiku kode kalau ia mau membahas sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan kita. Aku mengangguk pelan mengerti.
"Girls, its kinda late now. You guys should go to sleep" ujarku melihat para gadis secara bergantian. Menit berikutnya, Kendall sudah beranjak pergi meninggalkan kita semua.
"Babe, go to sleep okay? I need to talk to them for awhile. Aku akan menyusul nanti" gadis itu mengangguk pelan.
"Good night, love" aku memeluk gadis itu dan mengecup keningnya lembut.
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi dan kami baru saja menemukan identitas asli Eric. Ia adalah saudara kandung Shawn.
Lalu tiba-tiba terdengar suara petir seakan sebentar lagi akan hujan deras. Mendengar itu, aku langsung memberi aba-aba untuk mereka, agar besok baru di lanjutkan. Aku berlari cepat menuju kamarku dan menemukan Kylie sudah bersembunyi di bawah selimutnya.
"Im here... go back to sleep, okay?" Ujarku lembut memeluknya hangat agar ia tidak ketakutan. Ia hanya mengangguk pelan. Suara petir semakin menjadi-jadi, hujan juga semakin deras. Gadis itu meringis ketakutan mendengar itu semua. Aku mengeratkan pelukanku berharap bisa memberikan rasa aman kepadanya..
Suara petir kemudian terdengar lagi. Kylie membuka matanya menatapku dan menyembunyikan kepalanya di dadaku.
"I cant sleep...im scared" ujarnya sambil meringis. Kenapa harus turun hujan di jam segini, batinku kesal."Try to sleep okay, i'll be here. I wont go anywhere" suara petir masih terus bernyanyi dan aku hanya bisa memeluk gadis yang ada di sampingku.
"Close your eyes and sleep. Genggamlah tanganku erat kalau kau takut." Ia mengangguk pelan.
Tak lama kemudian, gadis itu sudah tertidur lelap. Aku memeluknya hangat hingga akhirnya tertidur juga....
***
Kylie's POV
Aku merasakan sebuah lengan yang sedang melingkar di perutku saat aku bangun. Justin sedang tidur dengan lelap. Aku mengangkat lengan Justin agar aku bisa beranjak dari kasur tapi kemudian ia malah semakin memelukku erat.
"Mmh..." pria itu kembali pada tidurnya dan alhasil aku terjebak di dalam pelukannya. Melihat wajahnya yang seperti malaikat membuatku mengantuk lagi.
"Good morning sweetheart" ujar seorang pria yang sangat ku kenal suaranya. Aku tersenyum melihatnya lalu menutup mataku kembali dan melanjutkan tidurku.
"Wake up sleeping beauty" Justin memelukku erat membuatku sesak nafas.
"Jus..tin. i.. cant...breathe" ujarku dengan susah payah.

KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy
FanfictionKylie akhirnya bertemu dengan sahabat kecilnya lagi tidak mengetahui kalau semuanya telah berubah. gadis itu tidak mengetahui kalau sahabatnya, Justin merupakan seorang kriminal. dan diam-diam gadis itu ternyata menyimpan sebuah perasaan yang lebih...