Part 30 - Anniversary
Justin's POV
"Where's mom" tanyaku to the point.
"She's not home" ujar seseorang. Suara itu... aku sangat mengenal suara itu. Aku menoleh ke belakang dan melihat seorang pria sedang memegang beberapa perkakas seperti baru saja menyelesaikan pekerjaannnya.
"How are you big guy?" Tanya ayahku berjalan ke arahku. Aku membeku tak tau mau menjawab apa karena terakhir kali saat aku meninggalkan rumah, aku sangat membencinya.
"Fine" jawabku dingin. Tak lama kemudian, ibuku pulang.
"Hey Justy. Kalian sudah lama? Duduklah sebentar. Kami akan makan siang bersama" ibuku membawa belanjaannya ke dapur dan mengajak Kylie ikut bersamanya. Sekarang yang tersisa hanya aku dan ayahku.
"Aku denger kau menjadi leader di salah satu geng di kota ini..." aku mengangguk pelan.
"Bagaimana denganmu? Kau masih main judi?" Tanyaku pelan. Pria itu mengepalkan kedua tangannya erat menahan emosi.
"Itu masa lalu. Jangan kau ungkit-ungkit lagi" ujar pria bertubuh besar itu membela diri. Aku mengangguk lagi. Itu artinya ia sudah berubah.
Jazzy dan Jaxon lalu datang menghampiriku yang sedang nonton di ruang tamu. Aku bermain dengan mereka berdua sambil menunggu para wanita memasak. Sebenarnya, aku sudah lapar sekali mengingat aku belum makan apapun tadi.
"Makanan sudah siap" teriak ibuku. Aku langsung mengajak kedua adikku ke dapur untuk makan siang bersama, sedangkan ayahku, ia pergi entah kemana.
***
Hari sudah sore ketika kita pulang. Kami singgah ke Mc Donald's untuk membeli beberapa makanan. Saat kami sedang dalam perjalanan pulang, ponselku berbunyi.
"Put it on speaker" ujarku kepada Kylie.
"Yo, bro! Malam ini ada party dan semua orang di undang. Wanna join?" Tanya Nash. Aku melihat ke arah gadis yang duduk di sampingku meminta sebuah jawaban karena semua tergantung dengan keputusannya.
Gadis itu lalu menggelengkan kepalanya pelan sambil menundukkan kepalanya. "Nope. I guess, we are not coming" ujarku tersenyum dan mengacak rambutnya pelan.
Begitu sampai di rumah, kami langsung pergi ke kamarku untuk beristirahat.
"Aku bangga kepadamu. I love you babe, so much" aku membawanya ke pelukanku dan memeluknya erat.
***
Hari anniversary satu tahun kita sudah dekat. Aku bingung mau kasih apa untuk Kylie. Tapi, apakah ia juga memikirkan tentang hal ini? Entahlah... aku membuang nafas pelan tak mau memikirkan hal itu.
Aku tersenyum melihat Kylie yang sedang kebingungan memilih film apa yang akan di tonton. Gadis itu akhirnya memutuskan untuk memilih film Barbie kesukaannya.
Baru menonton film beberapa menit, sebuah ide muncul di benakku. Aku mengambil ponselku dan mulai mencari kado yang bagus untuk pacarku.
"Liat apa sih?" Tanya Kylie yang sedang duduk di sampingku. Aku melihatnya sekilas dan meletakkan ponselku agar ia tidak curiga.
"Nothing.." tak lama kemudian, ponselku berbunyi. Jessy, gadis itu menghubungiku meminta untuk bertemu.
"Babe, aku ada urusan sebentar mau ketemu dengan seseorang..."
"Siapa? Dimana?" Tanyanya.
"Just.. someone.. I'll see ya later, okay?" Kylie hanya bisa mengangguk pelan dan memeluk gulingnya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy
FanfictionKylie akhirnya bertemu dengan sahabat kecilnya lagi tidak mengetahui kalau semuanya telah berubah. gadis itu tidak mengetahui kalau sahabatnya, Justin merupakan seorang kriminal. dan diam-diam gadis itu ternyata menyimpan sebuah perasaan yang lebih...