Part 32 : He's gone

269 20 5
                                    

Part 32 - He's gone

Kylie's POV

Saat aku terbangun dari mimpi indahku, aku sudah berada di kamarku sendiri dan langit gelap juga sudah berganti. Apa yang terjadi semalam? Dan kenapa bajuku berubah? Dimana seragamku?

Tapi kemudian, aku menemukan sebuah surat tepat di sampingku.

"Good morning Kylie... maaf, semalam aku tak membangunkanmu. Aku hanya tak ingin menganggu tidurmu.

Mungkin saat kau bangun nanti, aku sudah tak berada di sampingmu lagi. Aku akan ke Canada selama beberapa hari untuk menyelesaikan sesuatu dan aku akan segera pulang begitu urusanku selesai.

Selama aku ga ada, jangan keluyuran ya. Minta supir untuk mengantarmu kemana pun kau pergi. Aku ga mau dengar dari siapapun kalau kau menyetir sendiri, itu berbahaya untukmu.

Ponselku mungkin akan mati beberapa hari ke depan... dan makasih untuk dinnernya semalam. See ya soon, babe. Love you.

With Love,
Justin 💜

Ps. Semalam bibi yang menggantikan bajumu, so dont worry ;)"

Usai membaca surat itu, aku langsung mendial nomornya berharap kalau ia belum mematikan ponselnya. Tapi aku terlambat. Ponselnya sudah tidak aktif lagi...

Aku lalu turun ke bawah untuk mencari bibi. Dia bilang semalaman Justin disini dan menemaniku hingga ketika matahari mulai terbit, ia pulang.

Justin,.... I miss you so much already. Kenapa kau ga bilang langsung padaku? Setidaknya aku masih bisa memelukmu untuk terakhir kalinya sebelum kau pergi... kenapa kau hanya meninggalkan surat itu tanpa penjelasan yang lebih lengkap? Sebenarnya kau kesana untuk apa? Apa itu karena pekerjaan? Pekerjaan?! Aku seketika tersadar dan langsung menelepon Lautner. Kalau memang ia ke Canada untuk urusan pekerjaan, Lautner pasti ikut pergi....

"Okay. Thanks Lautner" ujarku memutuskan teleponnya.

Seluruh member South West sedang dirumahnya. Itu artinya Justin pergi sendiri dan ini tidak mungkin karena urusan pekerjaannya. Bahkan Lautner juga ga tau apa alasan Justin kesana sendiri.

'Kau tau apa yang terjadi dengan Justin akhir-akhir ini?' Kata-kata yang tadi diucapkan Lautner tiba-tiba terlintas di pikiranku.

'Semalam, ia pulang dengan mood yang sangat berantakkan. Ia tak menjawab pertanyaan kami sama sekali, dan ia juga memukul kaca di kamarnya hingga pecah. Semenjak mengenalmu, ia tak pernah seperti ini lagi. Tapi kemudian, ia mengulanginya semalam' aku mendesah panjang memikirkan apa yang di ceritakan Lautner tadi.

Justin.. ada apa dengan pria itu? Harusnya aku bertanya soal luka itu. Bodoh, Kylie. Kau sungguh bodoh! Batinku. Dan sekarang pria itu pergi tanpa tau kapan ia akan pulang.

***

Matahari pagi telah terbit kembali. Aku membukakan mataku dan segera mengambil ponselku untuk menghubungi Justin. Tapi lagi-lagi tidak aktif.

Sudah seminggu ia pergi, dan sudah seminggu juga aku tak mendengar kabar darinya. Setiap hari sebelum pulang ke rumah, aku selalu pergi ke gunung itu berharap ia akan berada disana. Aku menatap danau indah itu kosong.

Justin, kau kemana? Kau lagi apa sekarang? Apa kau baik-baik saja?

Aku mengirimkan beberapa pesan singkat kepadanya berharap ia akan membacanya dan segera pulang. Aku sangat sangat merindukanmu...

Aku menundukkan kepalaku dan berjalan ke mobil menuju rumah Justin. Aku mengikuti apa yang diinginkannya. Selama ia tak ada, supir yang membawaku kemana pun aku pergi. Dan malam ini, aku memutuskan untuk menginap di rumah Justin. Ini kesempatanku untuk mencari tau apa penyebab ia pergi selama ini.

bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang