part 19 : stay away from her

834 68 2
                                        

Attention.

Sebelum baca, please vote. Yang baca lumayan banyak, tapi kenapa yang vote sedikit... kalau kalian tidak mau comment, at least vote. hargailah usahaku. Dan terima kasih sudah mau baca cerita in juga vote. Last but not least, vote for every chapter that you've read please... thankyou

Justin's pov

"aku berumur 20tahun dan berasal dari Canada...." jelasku singkat dan dingin. aku benar-benar tidak tau harus bercerita apa kepada Kylie. menurutku itu sangatlah tidak penting.

"bukan itu yang ku mau Justin... mungkin kau belum siap. its okay... aku akan menunggu" Kylie tersenyum tipis masih tepat pada posisi tersebut.

sebenarnya, di balik kehidupanku yang gelap, aku hanya seorang anak yang berasal dari keluarga berkecukupan. ayahku seorang leader dari gang, sedangkan ibuku sibuk bekerja di sebuah butik, ia bukan pemiliknya, melainkan hanya bekerja dengan orang lain.

*flashback*
hampir setiap malam aku mendengar mereka bertengkar mempermasalahkan uang, uang dan uang tanpa memperdulikanku. ayahku memang memberikan kami uang, tapi ibuku tidak mau. ia terpaksa bekerja karena ia tidak ingin aku dan kedua adikku, Jazzy dan Jaxon hidup dengan uang yang tidak halal. karena aku lelah terus-terusan mendengar pertengkaran mereka setiap malam, aku mulai pergi ke club untuk minum dan melupakan beban-beban yang ada di pikiranku atau balapan mobil. apapun akan ku lakukan asalkan aku bisa terlepas dari itu semua. bahkan aku pernah memakai narkoba karena sudah terlalu stress.

semua itu bermula di klub malam, aku yang sedang duduk di atas sofa besar bersama 2 jalang di sisi kanan dan kiriku melihat salah satu temanku sedang bertengkar di club, Ryan Butler. aku ga tau mereka bertengkar karena apa, aku hanya membantunya dengan menyerang balik beberapa bodyguard yang ada di club itu dengan tanganku sendiri.

tiba-tiba, seseorang datang menghampiriku, George Simpson. ia mengajakku untuk bergabung di gengnya. aku langsung menyetujuinya tanpa berpikir panjang. karena aku tau kedua orangtuaku takkan peduli padaku.

sejak saat itu aku memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal bersama anggota-anggota south west. menjalani kehidupan gelapku yang takkan ada ujungnya.

*flashback off*

dan disinilah aku sekarang. aku cukup bahagia berada di kerumunan orang-orang yang peduli denganku. tapi sejak bertemu dengan Kylie, semuanya terasa seperti dulu lagi, saat orangtuaku belum bertengkar. saat semuanya masih baik-baik saja.

Kylie terkejut saat aku menceritakan semuanya, ia menatapku tidak percaya sedangkan aku hanya mendesah pelan berusaha untuk tidak terpengaruh dengan kehidupanku yang dulu.

"k-kau masih p-pakai itu?" tanya Kylie pelan tak ingin menyinggungku. aku mengangguk. Kylie menegakkan posisi duduknya menjauh dariku.

"i-itu tidak baik untuk kesehatanmu..."

"aku tau... tapi aku akan berusaha untuk menjauhinya untukmu..." sebuah senyuman muncul di bibir Kylie.

"ku mohon, jangan melakukan hal-hal seperti itu lagi. itu membuatku takut" aku memeluk Kylie erat sembari menghangatkannya.

***

author's pov

hari senin, hari dimana semua orang harus kembali pada aktivitas mereka, sekolah dan bekerja. bel rumah Kylie berbunyi ketika ia sedang sarapan pagi. ia baru ingat kalau Justin akan mengantarnya ke sekolah.

"mom, dad,.. Kylie pergi dulu ke sekolah. bye..." pamit sang gadis kepada kedua orangtuanya yang sedang makan. Kylie mengambil tas sekolahnya yang berada di sofa lalu berjalan ke pintu depan. matanya bertemu dengan sosok pria yang sangat ia cintai.

bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang