Another new chapter!
Sorry for the long wait...
Enjoy!
***
Part 36 - Divorce
Justin's POV
Kenapa pria itu harus datang dan mengacaukan mood kami di saat kami sedang berbahagia? Aku merebut ponsel gadis yang duduk di sampingku secara paksa dan mematikannya.
"Justin!" Pekiknya. Aku tak peduli dengan ocehannya dan fokus pada jalanan yang masih ramai.
Tepat pada pukul 8 malam, kami sampai di rumah Kylie. Aku baru saja berpikir akan menceritakan apa yang terjadi sewaktu aku pergi ke Canada dan mengurungkan niatku karena aku tengah kesal dengan Edward. Pria itu datang tiba-tiba dan aku ga suka kalau ia dekat-dekat dengan Kylie.
"Kembalikan ponselku!" Perintahnya. What the hell?! Tidak ada yang berani memerintahku sebelumnya.
"Go to sleep. Aku akan membawamu ke sekolah besok pagi. Good night" dengan begitu aku pun pulang ke rumahku dan memberikannya ponselku.
***
Angin malam bertiup semakin kencang. Ku rapatkan jacket kulit yang ku pakai sedari tadi untuk menghangatkan diriku. Aku tidak pulang ke rumahku, melainkan duduk di mobil dan mulai memeriksa isi ponsel pacarku. Aku melakukan ini bukan karena aku tidak mempercayainya, tapi aku hanya tidak suka pria lain menghubunginya apalagi keluar berdua dengannya. Tidak, aku benci itu.
Sebuah pesan singkat dari Edward muncul di ponselnya. Aku membacanya.
"Jangan meminta maaf. Kau tidak salah.. seharusnya aku tau cewek secantik dan sebaik dirimu sudah pasti punya pacar. Maafkan aku yang sudah hadir ke dalam kehidupanmu. Aku akan pergi ke Italy untuk mengurus cabang baru disana lusa. dan aku ingin bertemu denganmu untuk terakhir kalinya besok malam" aku menggeram emosi membaca kata-kata terakhirnya. Pria sialan itu mau bertemu dengan pacarku? Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!
Tiba-tiba ponsel Kylie berdering. Aku membeku melihat caller id nya. Justin! Gadis itu masih bisa meneleponku, itu artinya ia belum tidur. Aku menjawab panggilannya.
"Tidur" ujarku dingin.
"Kumohon, kembalikan ponselku. Aku membutuhkannya" ujarnya sambil mengetuk kaca jendela mobilku. Sejak kapan ia berada disini? Gadis itu hanya memakai pakaian tipis. Apa ia tidak tau udara di luar sangat dingin? Aku membuka pintu mobilku, membawanya masuk dan duduk di pangkuanku mengingat aku duduk di barisan depan. Ku buka jacketku dan memakaikan kepadanya agar ia tidak kedinginan.
"Apa yang sedang kau lakukan disini? Ini sudah malam. Kenapa kau tidak memakai jacket saat keluar?" Omelku sambil memeluknya hangat.
"Ponselku.. aku mau ponselku." aku mengalah dan mengembalikan ponselnya kepadanya dan membawanya kembali ke rumahnya, tepatnya di kamarnya.
"Sekarang tidurlah.. aku pulang dulu. Selamat malam" aku pamit dan berjalan menuju pintu depan rumahnya. Aku hanya sedang ingin sendiri. Tapi kemudian seseorang memelukku dari belakang dan meletakkan kepalanya di punggungku.
"Please dont go" ujar gadis itu pelan. Aku membalikkan badanku menghadapnya lalu memeluknya erat.
"Aku akan kembali lagi besok pagi.. aku harus pulang, ada beberapa urusan yang harus ku kerjakan" aku mengecup keningnya cepat lalu pergi.
***
Sesuai dengan janjiku semalam, aku pergi ke rumah Kylie untuk membawanya ke sekolah begitu pagi hari tiba. Aku tidak tidur semalaman memikirkan pesan singkat dari Edward. Apakah Kylie akan keluar bersamanya? Ku raih kacamata hitam, jacket kulit hitam, ponsel dan dompetku dan menuju rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy
FanfictionKylie akhirnya bertemu dengan sahabat kecilnya lagi tidak mengetahui kalau semuanya telah berubah. gadis itu tidak mengetahui kalau sahabatnya, Justin merupakan seorang kriminal. dan diam-diam gadis itu ternyata menyimpan sebuah perasaan yang lebih...