"ada apa Lily , apakah kau membutuhkan sesuatu," Tanya ayah dengan gerak jemari nya.
Lily menggeleng perlahan dan menggerakan jemarinya,
"aku bahagia memiliki kalian,"dengan senyum hangat, kemudian memandang perkebunan teh yang sekarang mereka lewati masih dengan senyum yang tidak pernah lepas.
Adi memandang putri mereka satu - satu nya, yang sudah beranjak dewasa dan ia bersyukur Lily sangat menerima keadaan nya tampa keluh yang ia perlihat kan.
Atas segala kekurangan yang sudah di dapatkan nya semenjak lahir,
" oh.. tuhan begitu cintanya kau kepada keluarga hamba ,semoga disetiap ujian yang kau berikan akan selalu teriring kebahagiaan untuk keluarga kecil hamba,"
doa adi dalam benak nya dengan memandang dua wanita yang sangat di cintai nya ini.Perjalanan mereka sudah sampai di kota Bilion kemudian menaiki taksi ,dan dilanjutkan menuju bandara.
Bukan perjalanan ke luar negri tapi ke luar kota,
dan Lily menaiki nya untuk pertama kali.lagi pula dengan menggunakan pesawat bisa lebih menghemat waktu perjalanan mereka .
hanya membutuhkan waktu 4 jam perjalanan melalui udara, Lily dan keluarga sudah sampai,.
Kagum...!
Adalah hal yang dirasakan nya saat pertama kali menginjak kan kaki di bandara yang besar dan luas.
Saat menaiki mobil taksi, Lily melihat langsung gedung - gedung pencakar langit yang bisa ia lihat di surat kabar di desa nya,
tidak ada televisi karena jenset mereka hanya mampu menerangkan lampu.Bukan tidak bisa tapi sang Ayah menyalurkan nya juga ke rumah warga yang jarak nya dekat dengan rumahnya sehingga dirinya tidak mungkin memboros.
Lisrik terlalu sulit menjangkau desa mereka.
hirup pikuk serta lalu lalang dengan kesibukan orang - orang nya serta kendaraan umum yang baru di lihat nya pertama kali, bus bertingkat.
Sangat membuat Lily takjub di sepanjang perjalanan."kita hampir sampai."ucap ibu dengan memperjelas gerak bibir nya tapi Lily mengerti maksud nya dan mengangguk antusias,
tidak butuh waktu lama, kediaman paman yang cukup asri sudah terlihat dan gerbang otomatis yang sudah terbuka dengan sendiri nya.
"ayo turun." Dengan menarik jemari Lily untuk turun.
Disana sudah ada dua orang paruh baya yang menunggu kedatangan mereka,
seperti nya itu paman kenzo dan bibi melan yang pernah ibu ceritakan."selamat datang di kota Deligos sayang.''
***
"sedang apa bi?" ucapnya dengan menyentuh pundak wanita paruh baya.
Sedikit terperenjat karena sentuhan dan suara tiba - tiba,
" astaga aden ,,,!!!!,,, kenapa tidak bersuara kalau ada di dapur," ucap nya sedikit kesal.
"ahh,, bukan nya tadi saya sudah bersuara bi ." Ucapnya sedikit membela diri tapi itu malah membuat nya menahan tawa akan aksi nya itu.
" lagi minum den, untung ga sampai keselek" diam sejenak meredam jantung yang hampir copot karena usia,, ya ampuunn, "aden baru pulang?" sambung nya.
"iya bi kayanya semua sudah tidur ya bi, padahal aku rindu sekali seminggu tidak ketemu ternyata sangat menyakitkan." Ucap nya dengan ekspresi yang sedikit berlebihan.
"ah aden bisa aja, iya den semua sudah tidur tuan , nyonya dan non mo,,,,," belum menyelesaikan ucapan nya bi mimin di buat kesal kembali dengan keberadaan tuan muda nya yang sudah tidak ada di tempat nya lagi,
dan itu adalah kebiasaan usil yang tidak pernah hilang akan tuan muda nya itu ,Diaz Lee Holper.
Melangkan ringan kakinya menuju kamar pribadinya membersihkan diri dan bersiap untuk tidur tapi saat akan menaiki tempat tidur di urungkan nya .
Membuka pintu kamar itu secara perlahan dengan cahaya kamar yang meredup karena lampu tidur yang berada dekat pintu masuk dan itu hanya memperjelas langkah nya saja menuju tempat tidur,
dengan segera diaz bergabung tidur bersama dan langsung menghirup wangi di ceruk lehernya ,melingkar kan tangan di perut nya.
"jika wangi mu terus seperti ini mungkin aku akan senang menemani mu tidur disini ." Gumamnya
dan langsung terlelap karena lelah yang dirasakan tubuh nya.***
Cerita baru, vote and coment ..
KAMU SEDANG MEMBACA
SiLent
RandomDiaz Lee Holper, harus mendapatkan penghianatan dari kekasihnya yang akan ia lamar. Sampai ia menemukan kembali obat untuk kekecewaan hati nya, tapi bagaimana jika sang ayah tidak pernah merestui hubungan nya . ...... "Dia adik mu, dan akan terus te...