Silent,,,:..18. Rival for You not for Me.

143 12 0
                                    

"bagaimana dengan ini?".. menyodorkan lembar demi lembar pose yang akan di pakai untuk pemotretan di pantai Kuta.

Tinggal menunggu 3 hari lagi, tapi persiapan sepertinya tidak selesai - selesai karena belum menemukan model yang di inginkan Jay.

" Bagus, lebih natural. Tapi lo udah dapet model yang sesuai?" Sambil membolak-balik foto untuk mencari gambar yang sesuai dengan permintaan klain,

Harus terlihat natural, sealami mungkin, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli produk tersebut.

Iklan produk minuman ion, tapi klain mereka menginginkan model berambut hitam, dengan kornea mata hitam alami.
Ingat ..!!..alami, tidak mengikut sertakan lensa di dalamnya.

Sedangkan model yang banyak mereka miliki adalah rambut hitam dengan kornea coklat.

Padahal menurutnya, semua mata sama saja tapi menurut mereka mata dengan warna hitam lebih menghipnotis siapa saja yang melihat nya.

Hmm.. ada-ada saja.

~Bragkk..

Terdengar Suara pintu tertutup cukup keras, hingga mengagetkan dua orang yang kini tengah serius berdiskusi.

Jay mengerut dada, menatap Brian kesal dengan tingkah nya,
"untung jantung gw sehat, kalau enggak.. gw bakal gentayangin lo untuk tanggung jawab."
Jay benaran kaget, hingga foto yang ia bawa sampai berserakan di lantai.

Brian menggaruk tengkuknya karena tak enak. Dan langsung membantu Jay yang kini sedang mengumpulkan satu persatu foto nya.

Diaz menggeleng kecil, terakhir melihat tingkah Brian yang uring-uringan seperti ini, saat di putusin pacar nya.

Dan setau Diaz, seorang Brian masih jomblo sedangkan hubungan nya dengan Lily belum ada kemajuan yang signifikan.

"Jadi?" Tanya Diaz langsung ke intinya.

Brian duduk bersandar di sofa, mengusap wajah hingga rambut nya yang sudah terlihat kusut semakin kusut.

Wajah nya sedikit memerah, entah.. menahan marah atau menahan si pup pup yang susah keluar.
Ah.. si nemo tukang cipok ini dari dulu sampai sekarang, selalu punya masalah sama yang namanya usus besar.

Jika ia, mungkin dirinya akan menyarankan untuk minum Yakult setiap hari.

Ok.. seperti nya ini cukup serius.

"Gini prett,"

Ya Gusti, hilang sudah empati Diaz mendengar panggilan Kramat yang amat tidak ia suka.

Setelah ini ia akan berbicara dengan pengacara nya untuk membahas nama sial itu,
agar siapa saja yang memanggilnya dengan sebutan itu. Akan ia tindak pidana kan.

Tampa terkecuali.🙅

🍂🍂🍂

Brian sekali lagi menyentuh lengan Lily yang masih gemetar, kali ini bukan karena guncangan tubuh syok tapi karena isak pelan yang mulai terdengar oleh mereka semua.

Suara cicit tak jelas yang di ucapkan Lily, seakan ingin mengungkapkan apa yang di rasakan oleh nya.

Brian menahan dirinya, melihat tangan itu mengusap punggung Lily agar lebih tenang .

"Makasih Brand," ucap Mona pelan, dengan mengusap tangan cowok yang kini mulai membisik an kata - kata manis bak cewek SPG.

Ucchh ..😡

*Tapi kasian deh, Lily ga denger* 😛
Benak nya sedikit menyadari hal itu.

Dasar ya, kalau yang sudah namanya cemburu, memang mengalahkan logika. Dan sempat-sempat nya Brian berfikir seperti itu dalam situasi seperti ini.

Butuh waktu yang cukup lama, hingga Brian mengambil alih tubuh Lily yang masih mencari tumpuan untuk keseimbangan nya.

"Untung ada Lo, kalau enggak. Gw ga bisa bayangin." Ada raut lega, dengan senyum kecil menunjukkan penyesalan.

" Santai aja kali, tadi lagi cari Joo. Dan gw familiar banget denger suara teriakan lo. Dan yah..gtu"

Senyum kecil yang di perlihatkan Brand  itu, semakin membuat Brian tak nyaman,
dengan wajah yang seumuran seperti Mona dan Lily.
Cowok yang bernama si Brand 'merk kaleng susu', itu, seakan tambah berlipat cool nya.

Brian melirik Mona yang tersenyum salah tingkah karena itu.

Tukang tebar pesona..😛

Tidak berapa lama petugas keamanan datang ke lokasi kejadian, dengan menyamankan posisi tubuh Lily yang berada di dalam dekapan nya.

Brian mengucapkan terimakasih sekali lagi dengan tindakan Brand yang menolong Lily.
Saat melihat cowok itu ingin berbalik meninggalkan mereka.

Dan setelah nya si Brand itu, langsung berpamitan karena tak bisa mengantarkan Lily ke ruang kesehatan yang terdapat di dalam Mall karena masih memiliki urusan.

🍂🍂🍂

Sambil memijit ringan keningnya, Jay bergabung duduk disamping Brian dengan dua soda cola di tangan nya yang ia ambil di kulkas mini.

Semua ada dan lengkap, seperti nya Diaz memang menata ruangan nya senyaman mungkin dengan gaya klasik yang santai.

"Nih , minum dulu.. biar tenggorokan lo bolong"

Brian berdecak, memang sih ia sedikit haus,
"CK.. kalau ga bolong ya kali, gw ga bisa makan.."

Wajahnya sudah tidak Semerah tadi, dan Brian sedikit lebih baik  setelah menceritakan kejadian nano-nano yang di alami nya tadi siang.

"Ok,, syukurlah."

Mendengar  Suara lega Diaz cukup menyita perhatian Brian.

"Maksudnya?"

"Kirain gw Mona," diam sesaat tak berapa lama suara nya sedikit meninggi setelah mengucapkan kalimat kedua nya.

"Tapi tadi Lo bilang nama cowok itu brand?" Tanya diaz memastikan.

Brian mengangguk pelan, bingung dengan raut Diaz yang berubah 180% . Dan bahkan ia sempat mengumpat.

"Shit.."

"Itu sih, nama akrab cowok yang masuk dalam daftar black note gw."

"Hah, maksudnya?" Tanya Brian yang benar-benar tak mengerti, di ikuti kerutan kening Jay.

Diaz berdecak tak suka,"itu nama cowok yang dekat dengan Mona,
ya... meski gw tau ga sedekat dengan yang lain tapi tu cowok termasuk salah satu yang suka dengan cewek gw."

Panjang, jelas, padet dan berisi. Itu ciri-ciri lemper kesukaan Brian.

Dan informa yang terpercaya seperti Diaz ,tidak ada untung bagi nya kalau harus menyebar berita hoax.

"Syukurlah.. terimakasih tuhan" girang Brian sampai bersimpuh mengucapkan kata syukur sebagai bentuk kebahagiaan nya.

Jay tersenyum dengan meminum cola,  temannya yang satu ini memang jarang ikut campur kalau udah menyangkut namanya cewek.

Jadi untuk urusan cewek jangan masukkan Jay dalam daftar, meski Jay salah satu penggemar tontonan tari striptis, sampai goyang dumang.

Jay tetaplah Jay anti ribet jika itu sudah menyangkut cewek.

"Kenapa Lo?" Delik Diaz tak suka.

Brian kembali menebar senyum obral nya.

"Gw lega, jadi dia ga termasuk rival gw. Tapi rival lo prett."

☘☘☘

Nikmatin aja ye...😅

Nama (Brand ) baca nya tetap kaya Inggris gtu..( brend)

Vote 🌟 nya tong hilap yaw..

See. You.

SiLentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang