Silent..:..13.. Affair

193 11 0
                                    

Lily terbatuk seketika, ada sedikit darah yang ikut keluar dari mulutnya.

"Gw ga pernah nyangka, seorang Diaz bisa berfikir pendek kaya gini."
Brian menatap tak percaya dengan mengatur nafas nya yang memburu, untuk pertama kalinya ia sangat kecewa kepada sahabat nya.

"Kalau ada hal buruk sampai terjadi, gw harap Lo bisa 'gentle' dengan apa yang Lo berbuat." Ucapnya dengan berlalu sampai menggendong Lily di punggungnya yang sudah terkulai tak sadar kan diri.

Diaz menatap kepalan tangan yang sudah menghantam kuat dada kiri Lily.
Ia tidak berniat melakukan nya, tapi wanita bodoh itu yang langsung berada di hadapan nya, dengan menggunakan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi Brian.

Diaz semakin mengeratkan kepalan tangannya,"Lo, udah bikin gw puas." Dengan masih menatap kepalan tangan itu sebagai lawan bicaranya.

Tapi setelahnya Diaz tertawa miris, ada kekesalan yang dirasakan nya melihat bagaimana Lily begitu ingin melindungi Brian, dan ini sudah terjadi hingga ke dua kali di hadapan nya.

Wanita ular itu, entah apa yang sudah di perbuat nya hingga membuat seorang Diaz sampai menghajar sahabatnya hanya karena melihatnya berciuman.

Lagi, Diaz mulai merutuki kebodohan nya sampai melakukan tindakan diluar kendali nya.
Untung lah, tidak banyak mahasiswa yang berada di halaman kampus, selain sudah masuk jam pulang,

banyak mahasiswa yang hari ini melakukan praktek akhir semester.

itu lah kabar yang ia dapatkan dari orang kepercayaan nya.
sehingga tidak ada yang melihat aksi kekanakan mereka.

Mungkin jika ada yang melihat, pasti mereka menganggap itu perkelahian atas dasar cemburu, karena melihat sang pacar berciuman dengan orang lain di depan mata nya.

"Kakak" suara Mona terdengar samar dari kejauhan, ia melihat wanita itu berlari dengan buku modul yang biasa ia bawa.

Rencana yang berantakan,,, karena awal nya Diaz ingin menjemput Mona dengan memberikan sedikit kejutan.
Tapi sepertinya ia yang dikejutkan oleh tindakan Lily di depan mata nya.

'Tapi kenapa rasanya ini sama seperti dulu?'

"Kakak, ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa Lily sampai di gendong Brian."
Mona berseru tak sabar, khawatir yang diperlihatkan wajah nya untuk Lily, sangat membuat Diaz tak suka.

"Kakak,"
Mona kali ini berteriak karena Diaz hanya menatapnya tanpa berniat menjelaskan sesuatu.

"Ok, kalau kakak tetap diam, aku akan nyusul Lily pergi ke rumah sakit sekarang."
Saat langkahnya akan berbalik, tangan Mona di cekal kuat.

"Kalau aku ngasih penjelasan apa kamu tetap pergi"
Nada suara itu tidak Mona sukai.

Mendengar suara Diaz yang meratap seperti itu, hingga ada kesedihan dan kecewa yang membuat nya mengingat akan masa terpuruk sang kakak.

☘☘☘

"Bagaimana Dok?" Tanya Brian ketika dokter Herman, keluar dari kamar rawat Lily.

"Hanya guncangan sedikit, jadi itu reaksi syok yang di terima tubuhnya karena menghantam benda yang keras.?"
Jelas nya dengan jalan bersisian.

Brian tidak mengatakan kronologi kejadian yang sebenarnya, tapi bila hal buruk sampai terjadi. Ia sendiri yang akan memberikan perhitungan untuk Diaz.

Namun ada sedikit kelegaan dari apa yang diberitahukan Dokter kepadanya, tapi Brian tetap merasa khawatir,

mau bagaimana pun ini juga kesalahannya.
Kalau saja ia tidak memulai perkelahian itu, mungkin ini semua tidak akan terjadi.

Lily..

SiLentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang