"So,,?" Tanya Jay pada akhirnya.
"Akh,, seperti apa yang tadi gw bilang, selain gw mau bakti sama kedua orang tua angkat gw. Gw juga mau tanggung jawab dengan apa yang udah gw perbuat." Jelasnya dengan sesekali meringis, merasakan Jay yang seperti nya dengan sengaja menekan luka lebam di tubuhnya.
"Ih,, gw gak habis pikir. Sampai Lo berani nidurin tuh cewek".
Demi Tuhan, Jay masih tersulut emosi jika mengingat apa yang di ucapkan Diaz tadi.
Bahkan kepalan tangannya yang sudah terasa sakit pun, seakan menjadi kebal kembali kalau sudah berurusan menghajar sahabatnya ini."Akh,, Jay sakit." Diaz tidak lagi bisa menahan sakit yang semakin berdenyut, karena Jay yang menggosok kasar cream pereda nyeri di sekitar lengan, pundak, bahkan perut yang sudah lebam seakan semakin berlipat sakit nya.
bukan membantu mengurangi sakit yang diakibatkan oleh nya, tapi Jay malah menambah sakit itu dengan menekan nekan sadis hasil dari perbuatannya.
Tapi ini tidak seberapa, bahkan ia dapat membayangkan tubuh yang akan berakhir di rumah sakit dengan keadaan kritis jika Brian mengetahuinya.
Akhh.
"Bri.." ucapan Diaz terpotong, dan kembali terkatup ketika melihat Jay menatap tak suka dengan apa yang akan ia ucapkan.
"Jangan beritahu Brian." Perintah nya tegas, "Lo tau, persahabatan kita bisa bubar kalau sampai Lo berfikir akan mengatakan semua ini."
Kini giliran Jay yang mengobati telapak tangan nya yang sedikit memerah, tapi tidak dengan tulang ruas jari nya yang seakan sudah terlepas satu persatu.Gila, itu badan isi daging, apa besi??,
Ingin meringis tapi gengsi, jadi Jay hanya bisa gemerutuk dengan gigi nya untuk meredam suara yang akan keluar dari mulut nya.
Sakit coy..😦
Menghela nafas panjang, istilah tidur yang di ucapkan Diaz bukan hanya sekedar bobo cantik tanpa ada tanda ( " ) di dalam nya.
Mereka selalu memakai istilah halus, agar tidak di anggap maniak seks yang doyan jajanan murah di klub malam.
Untuk sejauh ini, Jay selalu enjoy dengan semua sikap sahabat nya itu, karena mau bagaimana pun, mereka bukan lagi pria perjaka yang dapat berhenti setelah mengetahui nikmat nya dosa dunia yang sudah pernah mereka rasakan.
Dan sebaiknya, dahulu kan ikatan resmi, sebelum kalian mencoba nya. Karena kenikmatan yang sesaat, hanya akan membuat kalian berlebel murahan seumur hidup kalian.
Seperti yang di alami Diaz, pria berotak dengan jabatan tinggi di perusahaan, bisa terlihat murahan ketika sudah dihadapkan dengan namanya selangkangan.
"Sebaiknya kita bicarakan dengan Lily, masalah ini besok pagi." Dengan mulai merebahkan badannya di atas kasur.
Ia pusing, kesal, kecewa, capek badan dan pikiran. Campur aduk kaya nasi buatan bik amoy. bedanya, yang satu nikmat dan yang satu laknat.
Bahkan Jay ingin sekali menyumpahi Diaz, tapi ia tidak setega itu.
"Yaz,,"
"Hmm" gumam nya, yang ikut merebahkan diri disamping Jay.
"Apa Lo suka Lily?"
"Hmm"
yah, Diaz menyukai nya, tapi ego nya selalu menolak untuk mengakui nya."Apa Lo sudah dalam tahap mencintai nya?"
Diam..
Diaz tidak langsung menjawab, tapi mengingat bayang -bayang wajah Lily di pikiran nya, membuat nya yakin kalau ia sudah masuk dalam tahap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SiLent
AcakDiaz Lee Holper, harus mendapatkan penghianatan dari kekasihnya yang akan ia lamar. Sampai ia menemukan kembali obat untuk kekecewaan hati nya, tapi bagaimana jika sang ayah tidak pernah merestui hubungan nya . ...... "Dia adik mu, dan akan terus te...