Silent,,:..20.. Wanita Bertopeng

171 11 3
                                    

Sudah di katakan di awal,
ini konten dewasa, jadi tolong bijaksana lah dalam membaca .

Penulis hanya ingin membawa pembaca untuk melihat sejauh mana imajinasi kalian membawa  cerita ini, agar kalian semakin menikmati.

Tapi ingat, !! Jangan buat ini sebagai rasa penasaran kalian untuk berani melakukan hal yang nantinya akan kalian sesali.

Aku nulis di HP.
nanti kalau notebook nya udah ga dipake adik aku.
Mau aku private part - part tertentu.

Karena di hp ku,, ga ada mode private..😢

☘☘☘

Ia berjanji akan  menyelesaikan nya hari ini.

Mona berjalan sedikit terburu-buru setelah jam mata kuliah terakhir sudah berakhir.
Dengan mata yang terus menerus mengawasi sekitarnya.

Dia disana,,

Tidak..

Tapi mereka disana..

Di balik pohon besar yang menyembunyikan tubuh yang saling merangkul satu sama lain.
Ini adalah gedung jurusan yang berbeda,
Pantas... Ia selalu tidak menemukan Niel, saat istirahat atau ingin pulang bersama.

Mona mendekat perlahan, duduk dengan posisi tubuh yang berlawanan di balik pohon besar itu.

"Tugas kita sudah selesai, kenapa ga kamu putusin aja sih?"

Mona, berdecak mendengar nada merajuk dari wajah yang selalu memakai topeng di depan matanya.

"Sabar,, aku masih butuh bantuan dia buat bantu aku kerja di perusahaan ayahnya."

Tidak,, setelah mengetahui semua cinta palsu itu. Mona akan bilang ke ayah nya untuk tidak menerima seorang yang bernama, Daniel Radcliffe.

"Iya,, tapi aku cemburu. Apa lagi kamu sampai beliin barang buat dia."

"Itu cuma dream catcher sayang, barang ga penting."

Astaga... Mona melupakan itu, 'penangkal mimpi buruk..'
Nyata nya itu adalah mimpi buruk sebenarnya.

Dan ia menggantung nya di depan kamar Lily, pantas... Lily harus menerima sial.

Baiklah setelah ia kembali pulang, dirinya akan membuangnya, bila perlu membakarnya karena membuat Lily sampai sakit seperti itu.

*Yah .. pasti karena hal itu*. Benaknya menyakinkan.

Kenang nya juga, mengingat Niel jarang sekali memberikan hadiah manis untuk nya, bahkan hari ulang tahun nya sekali pun.

ia terlalu sibuk membuat skripsi untuk dirinya dan Niel.
Jadi.. sejak awal cowok brengsek itu hanya memanfaatkan dirinya.

Kau bodoh Mona, jika saja kamu tidak di butakan kekaguman akan seorang Daniel Radcliffe, mungkin nasib nya tidak semenyedih kan ini.

Dengan tangan yang terkepal disisi tubuh nya, Mona berdiri untuk mendekati dua sejoli yang masih bercakap-cakap tentang tugas yang bahkan mereka tidak ikut mengerjakan nya sama sekali.

Ah.. kenapa ia tidak menyadari kalau selama tugas kelompok, seorang Jessica tidak pernah menyumbangkan sedikit isi dari otaknya.

"Iyah nanti Ki.. "ucapan nya terhenti, karena terkejut melihat siapa yang berdiri di depan nya.

Mona menyukai ekspresi itu, tapi ia lebih tertarik dengan ekspresi apa selanjutnya yang akan terlihat dari wajah yang sudah menipunya.

" Oh.  Hai Mon." Sapanya,

Apakah ia juga harus memberikan penghargaan untuk wanita bertopeng ini.

"Kita putus ."

Lebih cepat lebih baik, Mona sudah tidak tahan melihat wajah bermuka dua dihadapan nya ini.

SiLentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang