Beberapa hari ini, aku tidak ada kontak dengan Uriel. Katanya dia ada urusan penting, jadi untuk sementara waktu dia takkan kembali ke apartemen.
"Ternyata terasa sepi kalo mereka gak ada. Tapi ya... Biarlah, sejak dulu aku juga sudah sendiri," kataku dalam hati.
Memang benar, apa yang kualami hari ini benar-benar seperti hari-hari biasa ku. Aku yang sekarang duduk di dekat jendela kelas, menatap cerahnya langit, tak berguling sedikitpun, akhirnya terbawa lamunan sampai tak mendengar adanya pengumuman.
"Rik! Kamu gak denger, kamu dipanggil tuh sama kepala sekolah," bisik Yuna.
Seketika aku tersadar dan mengikuti apa yang dikatakan. Pengumuman pun diulang.
"Sekali lagi, untuk siswa yang bernama Rika Ainsworth dari kelas 11-A, harap mengunjungi kepala sekolah di ruangannya, terima kasih,"
Segera aku beranjak dari tempat dudukku dan meminta izin ke wali kelas kami. Sampai di depan ruangan kepala sekolah, aku mendengar suara seorang laki-laki selain suara kepala sekolah. Karena penasaran, aku pun mengetok pintu dan memasuki ruangan. Terlihat seorang pria berjas hitam dan memakai penutup mata, berdiri di depan meja kepala sekolah. Sambil menatapku, ia tersenyum dan menyapaku.
"Hello, milady, nice to meet you,"
Dari suaranya yang berat dan tegas itu, aku sangat yakin kalau pria ini bukan orang yang sembarangan.
"Rika, pria ini adalah Direktur Jenderal Byron dari Negara tetangga, Rodreia. Ia kesini memberikan sebuah undangan," jelas kepala sekolah.
Aku sudah menduga dari awal kalau orang ini bukan sembarang. Tak kusangka pangkatnya setinggi itu. Dia, sepertinya orang yang kalem dan lumayan dingin kalau tidak ada yang menyapanya. Aku pun menghadap pria itu dan menyapanya kembali.
"Salam kenal juga, Jenderal Byron. Saya, Rika Ainsworth,"
"Ainsworth?"
"Apa ada masalah, tuan Byron?" tanya kepala sekolah yang juga heran.
"Tidak apa, hanya mengingat seseorang saja," jawabnya sambil tersenyum tulus.Aku bertaruh kalau pria ini, tersenyum di depan lautan wanita, pasti wanita-wanita itu akan luluh hati dan jatuh Cinta padanya. Jenderal ini lumayan tampan, baik dari segi fisik maupun segi kesopanannya. Aku pikir dia terlalu perfeksionis.
"Silahkan dimulai," ucap kepala sekolah.
"Baiklah, tolong dengarkan baik-baik," kata Byron dengan wajah serius.Disinilah keseriusan dan ketegangan mungkin muncul. Antara berita baik dan jahat. Tapi apa salahku yang berhubungan dengan negara tetangga? Bertemu mereka saja tidak pernah, bagaimana bisa berbuat salah.
"Malam ini akan diadakan sebuah pesta di ballroom hotel Kingdom yang akan dihadiri berbagai macam konglomerat,"
Hotel Kingdom?! Apa kau bercanda? Itu kan hotel bintang lima yang bercorak kerajaan. Saking mewahnya, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menginap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty Archangel
Fantasy"Beautiful...but...dangerous, that's me. Aku tidak terlalu suka dengan keadaan disekitarku, mungkin karena aku sudah tahu semuanya, seperti sudah melihat masa depan" Bercerita tentang seorang siswi SMA yang selalu hidup menyendiri. Namun dalam kesen...