Prolog

10.8K 614 65
                                    

"Honey, habiskan sarapanmu!" Suara wanita yang hampir menginjak umur 50 tahun itu melengking hebat di indera pendengaranku.

"Tidak, Mom. Aku tidak ingin terlambat. Aku pergi dulu, bye. Aku mencintaimu." Dengan gerakan tergesa-gesa aku mengambil tas beserta buku-buku. Kaki jenjangku mengambil langkah lebar untuk mencapai teras rumah. Kakakku, ia sudah nangkring di motor besarnya dengan memasang wajah masam.

"Kau lama sekali, lihat sudah jam berapa?" ocehnya yang kemudian memasang helm. Aku yang tak ingin mendengar keluhannya lagi pun langsung melompat ke motornya. Sedetik kemudian ia menyalakan mesin dan melajukan motor kesayangannya tidak sabaran.

Oh ya, kenalkan. Namaku Aqueena Naura Malik. Orang-orang biasa memanggilku Queen, well, sebenarnya itu permintaanku untuk dipanggil Queen. Umurku 20 tahun dan belum sarapan.

Dan orang yang berada di depanku yang lebih terlihat seperti supir ini namanya Zayn. Zayn Javvad Malik. Ia kakakku dan sudah sarapan dengan dua potong sandwich.

Motor berhenti dan menandakan bahwa kami sudah sampai. Tak mau berlama-lama, aku pun turun dari motornya.

"Queen!" Seseorang tengah berlari ke arahku sembari melambaikan tangannya. Rambutnya kesana-kemari tak beraturan.

"Bella, hey. Apa kita sudah terlambat?" tanyaku sedikit khawatir yang langsung di susul oleh gelengan di kepalanya. Aku bernapas lega. Oh syukurlah.

Zayn berdehem dan menyebabkan kami berdua menoleh ke arahnya. Bella melirik ke arahku, memberikan tatapan yang seakan bertanya 'siapa dia?' padaku.

"Pulang nanti mau ku jemput atau tidak?" Zayn kembali memberikan wajah masamnya karena ia sudah terlambat. Dan semua itu karenaku.

"Uh- sepertinya tidak usah. Aku ingin masuk ke kelas dulu, oke? Bye. Hati-hati di jalan." Aku tersenyum dan langsung membalikkan tubuhku sambil menarik Bella pergi.

"Queen, kenapa kau tidak bilang padaku kalau kau sudah punya pacar?" Bella berlebihan. Maksudku suaranya terdengar berlebihan.

Aku hanya memutar bola mataku seraya mempercepat langkahku. "Dia itu kakakku, Bells."

"Astaga! Kenapa kau tidak bilang kalau kau memiliki kakak setampan dia. Ya Tuhan, siapa namanya?"

"Zayn. Zayn Javvad Malik. Sudahlah jangan banyak bertanya. Lebih baik kita cepat masuk ke kelas sebelum terlambat."

Hari ini adalah hari ke-61 aku berkuliah dan pindah ke London. Dan juga hari ini merupakan hari ke-1460 sejak kepergian Dad untuk selama-lamanya.

•••

Hey, its nice to meet you guys again in my 2nd fanfiction. Hope you guys like this story and leave a vomment maybe? Walaupun udah completed, jgn lupa kasih feedback ya! Thats always made my day brighter hehe. Have a great day. All the love

Empty // HARBARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang