Barbara Palvin as Aqueena Naura Malik. Enjoy!
Oh sial aku tidak ingin ikut campur sebaiknya aku cepat pergi dari sini. Aku mengambil langkah dengan hati-hati agar tidak ada yang menyadari keberadaanku.
Dan akhirnya aku sampai di rumah dengan selamat. Huft, syukurlah.
Aku tadi tidak salah lihat kan? Apa yang Harry lakukan disana? Kenapa ia menghajar pria itu tanpa ampun?
Jujur saja aku tidak begitu mengenal Harry. Kami satu kelas dan aku baru pindah ke kampus itu dua bulan yang lalu, di tambah lagi Harry yang jarang sekali hadir di kelas. Kami tidak pernah bertatap muka secara langsung, mendengar suaranya saja tidak pernah.
"Queen, Mom sudah memanggilmu beberapa kali tapi kau masih saja tidak mendengarnya. Kau ini tidak sopan sekali." pekik Mom kesal.
Tunggu, Mom memanggilku? Kenapa aku tidak mendengarnya?
Aku menghampiri Mom yang sedang mencuci piring di dapur, "Aku tidak dengar. Sejak kapan Mom ada disini?"
"Seharusnya Mom yang bertanya, sejak kapan kau ada disini?"
"Satu detik yang lalu," Kini aku berdiri di samping Mom. Tumben sekali ia pulang lebih awal dariku. "Mom, aku mau bertanya,"
"Tanyakan saja." Wajah Mom terlihat kesal ketika sedang mencuci piring.
"Apa kau ibu yang baik?"
"Astaga pertanyaan macam apa itu?"
"Jawab saja, apa Mom seorang ibu yang baik?"
"Ya, tentu saja."
"Kalau begitu Mom akan mengizinkanku datang ke pesta 'kan?"
Sontak Mom menoleh dengan kedua alis yang tertaut, "Pesta?"
"Ya pesta. Temanku mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan baseball mereka. Hanya sebentar saja, aku janji tidak akan berbuat macam-macam."
Mom meletakkan piring dan berdiri menghadapku dengan berkacak pinggang, ia tampak berpikir keras. "Baiklah, tapi kau harus meminta izin pada Zayn juga."
Aku membelalakan mata, ah dia itu ibu yang tidak asik. "Oh ayolah Mom, kau ini ibunya atau adiknya Zayn?"
"Kau tahu peraturannya 'kan? Sejak Dad meninggal--"
"Zayn lah pengganti Dad. Tapi, Mom ini hanya pesta kecil, jika aku bilang pada Zayn maka dia tidak akan mengizinkanku. Aku sudah dewasa Mom, oh c'mon." rengekku sambil menarik-narik ujung baju Mom.
Mom menghela napasnya lalu melepaskan tanganku dari bajunya, "Baiklah, baiklah. Terserah kau saja."
Sontak aku memeluk Mom dari samping dan mencium pipinya, "Aku tahu kau adalah ibu yang baik. I love you."
Setelah itu aku meninggalkan Mom dan menaiki anak tangga menuju kamarku. Ketika melihat kasur, aku langsung menghempaskan tubuhku disana.
Mataku terpejam perlahan. Aku penasaran dengan pria tadi, apa ia baik-baik saja? Kenapa Harry begitu kejam? Astaga, aku jadi sedikit takut jika bertemu dengannya nanti.
**
Kakiku mengayuh sepeda dengan malas. Kali ini aku tidak akan terlambat seperti kemarin, dan yeah aku pergi ke kampus menggunakan sepeda.
Alasannya? Karena aku malas menunggu bus yang selalu saja membuatku telat. Lagipula sepeda juga menyehatkan, jadi apa salahnya menggunakan transportasi yang satu ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty // HARBARA [Completed]
Fanfiction[18+ BEBERAPA PART MATURE CONTENT DI PRIVATE] Berawal dari pertemuannya di sebuah pesta, Queen Malik harus terus berhadapan dengan Harry Styles. Pria dingin, penuh misteri dan tak berhati. Tuntutan tugas membuat Queen harus lebih banyak menghabiskan...