Satu jam terakhir ini, suara dentingan sendok dan piring mengisi seluruh ruang tengah rumah. Aku baru saja selesai memasak. Sebuah rekor bagiku, karena biasanya Zayn lah yang membuat makanan.
Piringku sudah kosong membuatku harus meletakannya ke dishwasher lalu kembali ke ruang tengah. Meluruskan kakiku di sofa dan menyetel televisi. Setelah keluar dari rumah sakit aku tidak pergi ke kampus, dan seharian ini aku menghabiskan waktu di rumah dengan kegiatan teramat membosankan.
Oh ayolah, ini baru jam 7 malam. Bahkan matahari baru saja terbenam beberapa menit yang lalu. Semua saluran tv sangat membosankan. Tidak ada yang menarik. Lantas aku mengambil ponsel di meja, berniat mencari sesuatu agar aku sedikit terhibur.
Tetapi, tak ada yang berbeda dengan benda yang menempel di dinding ini. Tak ada yang menarik perhatianku. Di sana hanya ada beberapa pesan tak penting dari Zayn yang menyuruhku menutup pintu dan menyiram tanaman. Jadi, dia lebih peduli tanamannya dari pada adiknya? Baiklah.
Jariku terus menarik layar ponsel ke bawah hingga menemukan pesan Harry yang lupa kubalas. Jariku segera meluncur mengetik sesuatu di sana.
Queen Malik: Get ready for what?
Aku meletakkan kembali ponselku dan tak lama benda canggih itu bergetar.
HS: Get ready to open the door.
Queen Malik: Aku tak mengerti.
HS: Someone is outside. All you need is open the door.
Tak berkutik dengan benda ini lagi, aku pun beralih membuka pintu seperti perintah Harry barusan. Namun, aku tak menemukan apa-apa. Menunduk untuk membalas pesan Harry, aku pun menemukan sesuatu di dekat kakiku.
Sebuah amplop cokelat yang tepat diletakkan di depan pintu. Aku membukanya dan menemukan kata-kata aneh di sana.
Ingin bermain denganku? Temukan temanku lainnya di tempat penginapan barang kesukaanmu!
Oke, kesan pertamaku adalah tulisannya cukup... buruk? Dan pemiliknya pasti bernama Harry Styles. Untuk apa dia melakukan permainan semacam ini? Aku menoleh ke kanan dan kiri, menyapu semua pandangan di luar rumah tapi tak menemukan dirinya.
Baiklah, aku ikut bermain. Membacanya sekali lagi dan berpikir. Tempat penginapan barang kesukaanmu. Secara spesifik, aku tak punya barang favorit. Well, hanya ponsel dan novel-novelku. Apa mungkin Harry meletakkan sesuatu di rak buku kamarku? Sejak kapan? Dia 'kan baru saja keluar dari rumah sakit bersamaku dan sepanjang hari aku berada di rumah. Tak ada hal yang mencurigakan.
Sebenarnya, ada satu lagi barang favoritku. Tetapi benda itu sudah rusak. Pemberian ayahku yang Harry hancurkan. Well, tidak ada salahnya mencoba 'kan? Aku biasa meletakannya di garasi dan apakah itu disebut tempat penginapan? Untuk permainan ini, kita katakan saja iya. Jadi aku membawa diriku ke garasi dan melihat sebuah amplop yang sama tepat dimana biasa aku meletakkan sepeda.
Rumahmu memiliki spot terindah? Kurasa aku berada di sana!
Aku memutar mata. Ayolah, Styles, aku benci teka-teki. Kedua tanganku menempel di sisi pinggang sembari berjalan keluar mencari kalimat yang dituju. Menengok kesana dan kemari.
Rumahku membosankan, tidak seperti rumahnya yang besar. Tidak ada tempat yang indah selain ruang tengah yang memuat televisi dan dapur yang memuat makanan. Oh, i got it! Mungkin teras depan itu yang dimaksud olehnya. Terasku sebenarnya antonim dari kata indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty // HARBARA [Completed]
Fanfiction[18+ BEBERAPA PART MATURE CONTENT DI PRIVATE] Berawal dari pertemuannya di sebuah pesta, Queen Malik harus terus berhadapan dengan Harry Styles. Pria dingin, penuh misteri dan tak berhati. Tuntutan tugas membuat Queen harus lebih banyak menghabiskan...