Chapter 24

2.9K 338 50
                                    

"Queen!!!"

Oh tidak, ini bencana.

Mataku sontak terbuka lebar saat matanya menatapku tajam. Semua orang yang berada di studio ini memusatkan pandangannya pada pria itu. Selang beberapa detik kemudian, ia melangkahkan kakinya lebar ke tengah ruangan, melewati Miranda dan Justin. Hentakkan kakinya yang terdengar jelas menghiasi seluruh ruangan. Tepat setelah ia berada di jangkauan satu meter di depanku, matanya mengunci tatapannya padaku.

"Hentikan pemotretannya! Apa yang kau lakukan di sini, Queen?"

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan di sini, Harry?" Memberi tatapan remeh padanya rupanya membuat bencana lain untukku. Ia mencengkram tanganku kasar lalu menarikku pergi, namun rupanya Justin menepis tangan Harry, alhasil ia mendapatkan tatapan mematikan dari Harry.

"Siapa kau? Kau tidak bisa membawanya pergi." Di saat kukira Justin akan takut ketika menghadapi Harry yang ganas, pria itu ternyata malah mengambil tindakan hebat dengan memisahkanku dan Harry, membawaku berdiri di belakang tubuhnya.

Harry melihat pria di hadapannya dari atas hingga bawah, wajahnya menegang, urat di sekitar dahinya muncul, "Kau tidak perlu tahu siapa aku. Kau yang membuatnya terlihat seperti jalang begini, bukan? Berpose di depan kamera tanpa busana. Sebaiknya kau menyingkir." Tangan besar Harry mendorong tubuh Justin dan segera menarikku kasar.

Seketika mataku melotot mendengar perkataan yang tak mengenakan mengenai diriku keluar dari mulutnya. Ia bilang aku jalang? Hebat sekali, perkataannya sudah berhasil menusuk hatiku untuk kesekian kalinya.

"Lepaskan aku, Harry! Siapa kau, huh?! Berani-beraninya membentakku seperti ini!" Aku meronta meminta untuk dibebaskan, tetapi sepertinya pria ini tuli. Pria ini seakan memiliki hak untuk menyeretku pergi dari tempat yang menurutnya terkutuk.

Orang-orang di ruangan ini hanya bisa diam tak berkutik melihat pria mengerikan itu memberontak. Mataku tak sengaja melihat Bella yang kini ikut diam, menatapku cemas. Aku tahu, ia ingin sekali membantu, namun mengingat betapa menyeramkannya Harry kali ini pasti membuat Bella bingung untuk menolongku atau tidak.

"Hei, berhenti kau! Ia modelku! Kau tidak bisa memperlakukannya seperti itu!" Lagi, Justin mengejar kami berdua dengan setengah berlari untuk menahan pria gila ini.

Namun memang Harry yang terlalu kuat. Hanya dengan satu tangan, Harry sudah bisa mendorong Justin yang hampir membuatnya jatuh, "Shut up! Dia wanitaku. Dan katakan pada orangmu, berhenti memotretnya atau aku akan mematahkan leher kalian satu per satu."

Suasana semakin menegang, tidak ada yang berani menolongku atau bahkan mengeluarkan suara. Setelah itu, Harry langsung menyeretku dengan kasar. Membawaku keluar dari ruangan dan melewati lorong-lorong yang untungnya sepi, karena kalau tidak maka semua orang akan melihat tubuhku tanpa busana ini.

Pria di sampingku yang masih tak mau melepaskan cengkramannya itu berhenti melangkah, membuka hoodie berwarna abu-abu dengan satu gerakan lalu segera memasangkannya ke tubuhku. Tetapi, dengan cepat aku menepis tangannya.

"Apa yang kau lakukan?!" Kedua alis Harry saling bertautan, dahinya semakin menunjukkan urat-uratnya.

"Kenapa? Biarkan saja orang lain melihat tubuhku."

"Fuck—" Harry menarik tubuhku mendekat ke arahnya dan segera memakaikan hoodienya tersebut di tubuhku yang jauh lebih kecil darinya. Dan pakaian besarnya tersebut sudah berhasil menutupi tubuhku hingga bagian paha. "Jangan membuatku lebih marah lagi. Ikut aku."

Lagi, seenak dirinya ia mengaturku dan membawaku ke mobilnya. Beberapa orang yang melewati kami memang sempat memusatkan perhatiannya pada Harry yang bertindak kasar padaku. Karena, setiap ada orang yang lewat, aku terus meronta dan berteriak meminta untuk dibebaskan.

Empty // HARBARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang