Day 3
Evan Dirga, his house, 11.32 am
"Daripada mondar-mandiri gitu mending temenin Mama deh," Talina kebingungan dan agak jengkel melihat putranya bolak balik lantai atas dan lantai bawah, masuk ke dalam dan keluar ke halaman, berkali-kali.
"Temenin apa?"
"Temenin Mama memberantas kejahatan di muka bumi ini," jawab Talina. Membuat Evan melongo. "Temenin Mama ke kantor yayasan. Abis itu mama mau ke tukang jahit,"
"Oh. Kan ada Pak Amin,"
"Pak Amin lagi cuti. Anaknya sakit. Sana kamu ganti baju, daripada di rumah gak jelas. Lagian kamu bukannya ngantor?"
"Cuti sakit," jawab Evan asal.
"Sakit?" Mata Talina menyipit. Sepertinya putranya sehat-sehat saja.
"Sakit hati, Ma,"
"Alah anak Mama mellow banget. Pria macam apa?! Kalau kamu masih mau balikan sama Jihan, usaha dong. Kalau gak, cari yang lain."
"Ini makanya Evan di rumah aja biar gampang kalau mau ke rumah Jihan. Dia katanya keluar negeri. Kalau udah ada tanda-tanda pulang, Evan mau langsung samperin ke rumahnya,"
"Dengan resiko ditendang dari rumahnya?"
Evan menelan ludah. "Iya,"
***
Jihan Melodia, Soekarno-Hatta International Airport, 5 pm
"Mama udah telepon Dian. Dia oke katanya. Sekalian kamu temenin Driana, lagi morning sick parah,"
"Iya,"
Jihan menyeret kopernya menuju mobil. Begitu mendarat tadi Mama tiba-tiba meminta Jihan tinggal di rumah tantenya. Cari suasana baru sekaligus menemani sepupunya yang sedang hamil muda.
"Sini kopernya, Non," sapa Pak Didi, supir papa.
"Eh iya ini Pak," Jihan mengulurkan koper untuk disimpan di bagasi. Setelah barang-barangnya aman, Jihan masuk ke mobil dan duduk di samping Mama.
Jihan sekilas menatap orang tuanya yang sedang asyik dengan gadgetnya masing-masing. Ia pasti akan merindukan kedua orang tuanya. Untuk pertama kali berpisah dari mereka dan mungkin dalam jangka waktu yang lama.
"Kok ngelamun Sayang?" sapa Mama, rupanya sudah menyimpan ponselnya.
"Gak apa-apa. Aku di rumah Tante Dian cuma sampe Jumat kan?"
"Iya. Jumat malam nanti Leandro udah mendarat lagi di Jakarta kok,"
"Iya berarti aku masih punya waktu kangen-kangenan sama mama papa pas weekend," kata Jihan manja.
"Kayak mau kemana aja," papa nimbrung dari kursi depan.
"Mama pasti langsung kangen. Nanti mama sering-sering tengokin kamu deh,"
"Sekalian belanja ya Ma?" tanya Papa, tersenyum iseng.
"Yaaa itu sih liat sikon yaaa," mama berdalih. Jihan tertawa.
"Ini pertama kalinya nih Jihan jauh dari mama dan papa,"
"Jihan pasti bisa," mama menyemangati.
"Kalau kamu kesepian, kamu bisa telepon papa mama. Asal jangan pacaran sembarangan! Jangan ajak-ajak cowok ke apartemen," papa memperingati.
"Apa sih Papa. Gak mungkin lah,"
Papa mengangkat bahu. "Papa mama mau kamu tetap aman dan bahagia,"
"Siap, Pa," Jihan memeluk ayahnya dari belakang kursi. Kedua orang tuanya tersenyum.
***
Jihan mau kemana ya? 😱
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain on My Parade - END (GOOGLE PLAY)
Romantik21+ Jihan selalu jadi pihak yang menanti, terdiam menunggu kekasihnya untuk kembali dari perantauan dengan kesibukan dan mungkin, bunga lainnya. Namun Jihan selalu sabar menghadapi Evan. Meski itu artinya ia harus berdiri sendiri di bawah hujan sek...