Day 1
Evan Dirga, His Room, 9 am
Evan terbangun dari tidurnya setelah pesta tahun baru semalam. Setelah bercerita panjang lebar pada sepupu-sepupunya, Evan merasa lebih lega meskipun itu tak membuat situasinya lebih baik. Ia tetap tidak memiliki Jihan lagi.
Acara tahun baru dilanjutkan, kembang api, doa bersama, makan-makan dan sekitar pukul 2 subuh saudara dan para tamunya pulang. Evan sendiri membantu membereskan rumah sebentar sebelum dicegah oleh para asisten rumah tangganya.
"Gak usah, Mas. Istirahat aja,"
"Gak apa-apa. Saya masih kuat kok,"
"Saya yang gak enak. Gak apa-apa. Mas Evan istirahat aja. Terima beres,"
"Ya udah. Makasih ya Pak,"
Maka Evan pun membersihkan diri dan langsung merebahkan diri ke kasur. Sebenarnya ia tergoda untuk menghubungi Jihan, sekedar mengucapkan selamat tahun baru. Tapi ia mengurungkan niat itu karena bisa jadi ini malah membuat Jihan makin benci padanya.
Evan bangun karena bunyi ponsel yang berdenting tak berhenti. Ia mengambil ponsel hitam itu dan termenung sejenak. Home Screen iPhone-nya masih foto Jihan. Jihan yang wajahnya kotor karena coklat namun senyumnya lebar setelah berhasil membuat coklat sendiri.
Foto ini sengaja dipasang Evan untuk mengingatkan bahwa dia punya kekasih.
"Ehm," ia berdeham. Melihat notif apa yang membuat ponselnya ini begitu berisik.
Ternyata dari grup WhatsApp teman-temannya di kantor. Mereka membicarakan acara tahun baru versi mereka sendiri. Malam ini.
"Kalian berisik ya. Gue potong bonus tahun kemarin," cuma begitu komentar Evan.
"Ada yang baru bangun nih," komentar Reza.
"Hangover sisa semalam, Pak?" goda Dodi.
"Sama cewek yang mana Bro?" Timpal Reza.
"Kalau tahun baru sih harusnya cewek paling spesial," kali ini Indra, temannya sesama Deputy Director, unjuk bicara.
"Spesial banget. Emak gue," Evan membalas.
Teman-temannya langsung memberikan tawa, dari tawa sopan sebatas 'haha' sampai capslock semua ataupun hanya Emoticon. Reza malah mengirimkan meme.
"Ayolah bro, ikut ntar malem," ajak Indra.
"Banyak cewe lho," ujar Reza.
"Lo aja bro, biar gak lama-lama status duda," kata Dodi.
"Gue skip," Evan memutuskan.
"Man, party nih party," Reza masih belum menyerah.
"F*ck with party,"
"Whoa...ada apa nih?" Indra mencium sesuatu yang tak beres.
"Gue lagi pusing,"
"Tentang?"
Evan ragu-ragu apakah dia harus menyebutkan penyebab dirinya seperti ini. Bilang saja lah, tapi tak usah detil.
"Jihan,"
"Kenapa lo ama Jihan?" tanya Indra.
"Jihan minta kawin? Kasih aja," kata Reza.
"Jihan punya pacar lagi?" tanya Dodi.
Sementara anggota grup lain hanya menulis #nyimak dan dicopy beramai-ramai. Deputy Director mereka yang belum menikah ini selalu jadi hal menarik untuk dibicarakan. Banyak karyawati kecewa ketika Evan diketahui sudah punya pacar. Apalagi ditambah ia sebenarnya sering terlihat intim dengan Andrea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain on My Parade - END (GOOGLE PLAY)
Romansa21+ Jihan selalu jadi pihak yang menanti, terdiam menunggu kekasihnya untuk kembali dari perantauan dengan kesibukan dan mungkin, bunga lainnya. Namun Jihan selalu sabar menghadapi Evan. Meski itu artinya ia harus berdiri sendiri di bawah hujan sek...