Pek Bwee tertawa, katanya kemudian:
"Sekalipun tak bisa mengelabuhi mereka, toh kitapun tak bisa mengunjungi tempat tersebut dengan begitu saja. Paling tidak, kita harus buyarkan sedikit perhatian mereka, sehingga musti mengutus dua orang untuk menguntil kita"
"Aku si pengemis tua sudah terbiasa denngan dandanan pengemisku ini, bila aku disuruh berganti pakaian lain, bisa jadi malah membuatku merasa amat canggung!"
"Soal ini siaute juga tahu, sebagian besar orang Kay pang memang lebih suka muncul dalam dunia persilatan dengan wajah aslinya"
"Itu sih belum tentu, misalnya Sin jut dan Kui meh, mereka juga anggota Kay pang, tapi mereka sering muncul di dalam dunia persilatan berganti rupa"
"Sekarang, kita sedang bekerja untuk perguruan Bu Khek bun, bukan untuk pihak Kay pang, kelihatannya terpaksa aku musti menyaksikan dirimu sebentar"
Tan Tiang kim tertawa getir.
"Seandainya aku si pengemis tua harus berganti pakaian juga, lebih baik biarkan aku berdandan sebagai seorang tua bangka yang rudin, aku si pengemis tua sudah pasti tak akan mampu bergaya seorang hartawan yang kaya raya"
"Tan heng", kata Pek Bwe sambil menghembuskan napas panjang, "tahukah kau manusia macam apakah pemilik dari kebun raya Ban Hoa wan tersebut?"
"Konon dia adalah seorang jago persilatan yang sudah pensiun, oleh karena dia suka akan tumbuh-tumbuhan maka dibangunnya kebun raya Ban hoa wan ini untuk dipersembahkan kepada masyarakat, konon orang yang belum berkunjung ke kebun raya Ban hoa wan, tidak dianggap pernah berkunjung ke kota Siaog yang"
"Benar, pemilik dari kebun raya Ban hoa wan ini bukan lain adalah Pek cau sianseng (tuan seratus rumput) yang tersohor namanya pada tiga puluh tahun berselang"
"Thio Pek cau?" seru Tan Tiang kim, "bukankah dia sudah mati?"
"Ia pandai sekali didalam ilmu pertabiban, setelah lolos dari bencana tempo hari, dengan alasan mengundurkan diri dari dunia persilatan, dibangunnya kebun raya Ban-hoa wan ini, tempo hari mukanya menderita suatu luka bacokan yang parah sekali maka menggunakan kesempatan itu pula dia mereparasikan wajahnya yang luka pa-rah. cuma sayang dia sudah lupa menghilangkan tahi lalat di bawah telinga kirinya sehingga jejaknoya berhasil kuketahui, cuma aku pernah meluluskan permintaannya untuk tidak membocorkan rahasia ini tapi keadaan situasi pada hari ini sangat istimewa, terpaksa rahasia ini siaute bocorkan juga kepada saudara Tan"
Sementara itu. Pek Hong sekalian sudah meninggalkan tempat itu.
Sambil tertawa Tan Tiang kim lantas berkata lagi:
"Thio Pek cau adalah seorang tabib kenamaan dalam dunia persilatan, masa dia mempunyai hubungannya dengan pare Hek pa kiam su tersebut?"
"Sukar untuk dikatakan, dengan begitu ra-hasianya Hek pa kiam su, bisa saja semua hal akan terjadi, bayangkan sendiri, siapa yang akan menyangka kalau salah seorang pelayan dari rumah makan Wong kang lo ternyata adalah salah satu diantara pendekar pedang macan kumbang hitam .....?"
Tan Tiang kim terbungkam.
Sudah hampir separuh dari masa hidupnya itu berkelana dalam dunia persilatan, peristiwa yang pernah dijumpai juga tak terhitung banyaknya, tapi dia tidak pernah me-nyangka kalau seorang pendekar pedang yang sangat lihay ternyata adalah seorang pelayan dari sebuah rumah makan ....
Kembali Pek Bwee berkata:
"Nama besar Thio Pek cau dimasa lalu cukup baik, karena dia telah menolong dua orang murid Bu tong pay yang terkurung. tapi kejadian itu sudah berlangsung tiga puluh tahun berselang."
Sedangkan kebun raya Ban hoa wan juga sudah dibangun dua pulun tahunan, masihkah dia seperti Thio Pek cau tempo dulu, siaute tak berani meyakini seratus persen"
"Aku lihat perkataan dari Ti Thian hua juga belum tentu bisa dipercaya, aku sudah mengundang beberapa orang jago lihay dari Kay pang untuk secara diam-diam mengawasinya, bila kali ini dia berani berbohong maka kita tak boleh melepaskannya begitu saja"
"Siauli telah meluluskan permintaannya untuk membiarkan dia pergi dengan bebas kemana saja dia akan pergi, Bu khek bun tak bisa mencampuri urusannya lagi, jika Kay pang mau menerima tugas ini, cara tersebut memang paling baik"
"Kesemuanya ini muncul dari ide Kay pang sendiri, tentu saja sama sekali tak ada hubungannya dengan Bu khek bun"
"Sekarang, kitapun harus berangkat. hayolah kita ganti pakaianmu dulu"
Sementara itu, Seng Tiong gak telah menyaru sebagai seorang sastrawan yang memakai jubah biru, dia langsung berangka menuju ke kebun raya Ban hoa wan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Wasiat (Juen Jui Pi)
FanfictionDalam kitab Ping-ki-boh (catatan ilmu senjata) tercatat pelbagai ilmu silat kenamaan dalam dunia persilatan serta ulasan tentang senjata tajam, terutama tentang kegunaan istimewa pelbagai senjata aneh, barang siapa dapat membaca kitab Ping-ki-b...