Pena 17

2.7K 44 0
                                        

"Kami berbuat demikian karena aku tak ingin bertemu dengan kau dengan wajahku yang sebenarnya."

Satu ingatan segera melintas dalam benak Pek Bwe, segera tegurnya :

"Siapa kau?"

"Jangan terlalu banyak sok pintar, kau pun jangan terlalu banyak berpikir, karena kesemuanya itu tak akan bermanfaat!" manusia berjubah hitam itu memperingatkan.

"Oooh......!"

"Sekarang, agaknya kita sudah harus membicarakan masalah yang utama bukan?"

"Silakan, Lohu akan mendengarkan dengan seksama."

"Kau boleh tak usah mati, Pek Hong juga boleh tak usah mampus, tapi kalian ayah dan anak mulai detik ini harus mengasingkan diri dari keramaian dunia dan tak boleh muncul kembali di dalam dunia persilatan."

"Masih ada yang lain?"

"Tiong It-ki juga boleh tak usah mati, bahkan boleh berkumpul dengan kalian berdua, tapi Tang Cuan serta Cu Siau-hong tak bisa dibiarkan hidup terus di dunia ini."

"Apakah Bu-khek-bun harus lenyap dengan begitu saja dari dunia persilatan?"

"Bu-khek-bun masih akan tetap ada, cuma ketuanya akan diganti dengan orang lain, muridnya juga diganti dengan murid-murid yang lain, markas mereka akan tetap berada di perkampungan Ing-gwat-san-ceng."

"Aaaai.......! kalau demikian kejadiannya, bukankah perguruan Bu-khek-bun selanjutnya hanya sebuah perguruan kecil yang sama sekali tak ada artinya?"

"Pek-ya kembali salah menduga, Bu-khek-bun dengan cepat akan berkembang menjadi sebuah perguruan yang besar dan kuat, bahkan beratus-ratus kali lipat jauh lebih tangguh daripada sewaktu dipimpin oleh Tiong Ling-kang, jangan kuatir dalam soal ini sukma Tiong Ling-kang di alam baka tentu akan beristirahat dengan tenang."

"Apakah kau bisa menerangkan dengan lebih jelas lagi?"

"Padahal segala sesuatunya telah kuterangkan dengan sejelas-jelasnya, dengan pengalaman Pek-ya dalam dunia persilatan, aku rasa beberapa patah kata itu tentu sudah kau pahami dengan sesungguhnya."

"Pahamnya sih memang sudah paham, cuma berhubung masalah ini mempunyai pengaruh yang amat besar, aku tak ingin melakukan dugaan-dugaan sendiri."

"Kalau Pek-ya memang berkata begini, terpaksa aku musti menerangkan dengan lebih jelas lagi."

"Baik, Lohu akan mendengarkannya."

"Kami hendak menggunakan perguruan Bu-khek-bun untuk kepentingan kami, jika kerja sama ini bisa dilaksanakan, maka Tiong It-ki mungkin saja akan melanjutkan karier ayahnya untuk menjadi ciangbunjin dari perguruan Bu-khek-bun."

"Kalau betul-betul sampai terjadi keadaan demikian, Lohu jadi menguatirkan keselamatan kalian semua."

"Oooh....... apa yang kau kuatirkan?"

"Aku kuatir setelah dia menjadi ciangbunjin perguruan Bu-khek-bun, maka dia akan mulai berusaha untuk membalaskan dendam bagi kematian bapaknya."

"Ciangbunjin tidak lebih hanya suatu sebutan belaka, belum tentu mempunyai kekuasaan yang amat besar."

"Setelah kau berkata demikian, Lohu pun mulai mengerti, jadi meskipun Tiong It-ki bisa menjadi ciangbunjin perguruan Bu-khek-bun, namun dia tak lebih hanya seorang boneka yang akan menuruti semua perintah orang lain?"

"Soal itu sih belum tentu demikian, hal ini tergantung pula pada penampilan yang akan diperlihatkan oleh Tiong It-ki pribadi, jika dia amat setia dan mau bekerja sama, kemungkinan besar dia akan menerima keuntungan yang jauh lebih besar lagi."

Pena Wasiat (Juen Jui Pi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang