Pena 48

2.2K 34 0
                                        

"LOTE, kau masih mempunyai pandangan apalagi yang terasa lebih segar? Aku rasa, kalau ditinjau dari situasi yang terbentang didepan mata sekarang, tampaknya pihak lawan ada maksud untuk melangsungkan suatu pembantaian secara besar-besaran, orang yang hendak mereka bunuh termasukjuga kau, aku dan kalian semua, sekarang kita bukan harus berpikir bagaimana caranya melawan musuh, melainkan kita harus bersatu padu untuk bersama-sama melindungi keselamatan sendiri"
"Melindungi keselamatan sendiri?"
"Coba kalian bayangkan, beberapa orang yang digantung diatas pohon sekarang toh belum tentu mempunyai dendam sakit hati dengan mereka, tapi kenyataannya satu persatu mereka dibunuh semua secara keji, kalau toh orang-orang yang tak ada sang-kut pautnya terbunuh, masa mereka tidak akan membunuh kita juga?"
Oh Hong cun segera manggut-manggut.
"Yaa, betul, betul, memang masuk di-akal, memang masuk akal, tampaknya keadaan memaksa kita harus bersatu padu de-ngan lebih akrab lagi
"Peristiwa ini benar-benar merupakan suatu peristiwa yang sama sekali tak terduga" kata Pek bi taysu pula "'tak kurang ada orang yang masih berani membunuh orang disaat terakhir menjelang pemunculan Pena wasiat dihadapan umum".
"Taysu, aku pikir kejadian ini mungkin saja merupakan suatu perbuatan yang se-ngaja dilakukan dengan tujuan untuk menentang Pena wasiat. ..." kata Thian Pek liat.
Kembali Pek bi taysu manggut-manggut.
"Yaa, cukup ditinjau dari alasan tersebut, sudah sepantasnya jika kita bersama-sama menghadapi mereka"
Baru selesai perkasaan itu diutarakan, mendadak terdengar suara tertawa dingin berkumandang memecahkan kesunyian, kemudian kedengaran seseorang berseru:
"Pek bi taysu, nyalimu sungguh amat besar."

Suara itu berasal dari arah timur, sehingga tanpa terasa Pek bi taysu sekalian yang hadir diarena bersama¬sama mengalihkan sorot matanya kearah timur.
Hanya Cu Siau hong yang tetap meningkatkan kewaspadaannya.. Dia mengerti bahwa orang-orang itu berhati keji dan tindak tanduk mereka sama sekali melanggar peraturan yang berlaku didalam dunia persilatan.
Bagi orang-orang itu, mereka hanya tahu mencapai tujuannya, mereka tidak mempersoalkan nama ataupun kedudukan.
Oleh sebab itu, tatkala para jago mengalihkan sorot matanya ke arah sebelah timur, sinar mata Cu Siau hongjustru bergerak kearah barat dan selatan.
Ditempat itu terdapat beberapa batang pohon yang amat rimbun daunnya.
Dugaan Cu Siau hong ternyata tidak meleset, dia segera menemukan goncangan-goncangan pada dedaunan yang lebat disalah satu pohon besar itu kendatipun tiada angin yang berhembus lewat.
Tahu akan gawatnya situasi, buru-buru dia berteriak. "Kalian bertiga cepat menyingkir ke samping!"
Pek bi taysu sekalian bertiga memang berada dalam keadaan kesiap siagaan tinggi, maka begitu mendengar suara peringatan tersebut, cepat-cepat mereka menyelinap ke belakang beberapa batang pohon besar itu untuk menyelamatkan diri.
Disaat beberapa orang itu sedang bersembunyi dibalik pepohonan itulah, tampak cahaya perak berkilauan di udara, puluhan titik cahaya tajam dengan cepat meluncur ke depan.
Diiringi suara dentingan yang amat nyaring, beratus batangjarum perak itu pada menancap semua diatas dahan pohon.
Untung saja ditengah hutan tersebut masih terdapat benda yang bisa dipakai untuk menyembunyikan diri, coba kalau berada ditanah lapang yang terbuka, sekalipun beberapa orang itu mendapat peringatan lebih dahulu, rasanya sulitjuga untuk me-loloskan diri dari sergapan beratus-ratus batangjarum perak itu.
Sinar matahari mencorong masuk melalui celah-celah dedaunan dan menyinari jarum perak yang menancap diatas batang pohon.
Ternyata jarum-jarum perak itu panjangnya mencapai tiga inci dengan ujungnya memancarkan cahaya biru yang gemerlapan.

Dalam sekilas pandangan saja dapat di ketahui, kalau jarum-jarum perak itu sudah direndam dalam cairan
racun yang amat jahat.

Setelah menghela napas panjang, Oh Hong cun berkata:
"Sungguh merupakan suatu tindakan yang teramat jahat dan kejam, tampaknya me-reka memang betul¬betul berniat untuk merobohkan kita semua disini"
Untung kita masuk kehutan dalam jumlah sedikit" kata Thian Pak liat pula, "coba kalau bertambah beberapa orang lagi, niscaya akan lebih banyak korban yang akan berjatuhan"
''0mitohud!" Pek bi taysu turut angkat bicara, "tampaknya senjata rahasia yang mereka pergunakan adalah jarum bunga bwee atau sebangsanya yang seringkali di pergunakan orang-orang persilatan"
"Jarum semacam ini bukan Bwee hoa ciam namanya" bantah Oh Hong cun, "benda ini adalah Cu bu tui hun ciam (jarum pengejar sukma yang malam tak ketemu siang), bentuknya lebih panjang dari pada bwee hoa ciam, tapi kekejiannya pun berlipat ganda, terutama daya sambitannya yang bisa menyemburkan jarum-jarum tersebut hingga sejauh lima kaki, mungkin jenis ini merupakan jenis senjata rahasia terkeji yang pernah ada di dunia ini."
'Konon senjata rahasia semacam ini berasal dari kitab senjata, didalam urutan senjata rahasia menempati urutan ke empat" kata Thian Pak liat pula. "orang yang bisa menghindarkan diri dari serangan senjata rahasia semacam ini memang tidak banyak, dalam satu tabung cu bu toh hun ciam dapat dua puluh lima batangjarum beracun, kalau dilihatjumlah yang disemburkan ke arah kita barusan, paling tidak ada empat tabung yang dipergunakan, untung saja saudara Cu memberi peringatan tepat pada waktunya, coba kalau bukan demikian, sudah pasti kami tak akan lolos dari bencana itu.. Seandainya disini tak ada pohon, sekalipun pada saat yang bersamaan kita mendapat peringatan belum tentu kita bisa menghindari kecepatan daya luncur cu bu tun hun ciam tersebut"
Dapatkah Cu bu tui hun ciam disembur-kan secara beruntun?" tanya Pek bi taysu. Thian Pak liat manggut-manggut.
"Bisa, waktu yang dipergunakan untuk mengisi tabung senjata rahasia itu sederhana dan membutuhkan waktu singkat, selain bisa disemburkan secara beruntun, dapatjuga dilepaskan satu demi satu, tapi bisa pula sekaligus memuntahkan dua puluh lima batangjarum"
"Kalau begitu, kita sudah terkurung disini?"
'Senjata rahasia, sebenarnya merupakan suatu senjata untuk menutupi kekurangan seseorang dalam ilmu silat, seorang yang benar-benar berilmu tinggi, dia tak akan takut menghadapi senjata rahasia, tapi kalau menghadapi senjata rahasia seperi Cu bu tui hun ciam, dimana daya luncurnya jauh melebihi kecepatan orang, rasanya senjata mana memang merupakan suatu ancaman yang mengerikan"

Pena Wasiat (Juen Jui Pi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang