Sembilan :Motivasi Mr. X

4.2K 123 4
                                    

Hari pun cepat berlalu,
Tidak terasa saatnya untuk persentasi tentang penelitian yang kemarin di RS, dan di balik penelitian itu ada Story di dalamnya. Aku harus merasakan jadi pasienya Dokter lebay. Tapi itu juga membuatku bahagia karena bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
“Hufh..... Akhirnya Tugas akhir semester ini selesai dan kita mendapat nilai yang sebanding dengan apa yang kita kerjakan” Kata Esty sambil mengelus dada.
“Alhamdullilah ya?” kata riri
“Iya, tapi aku yang jadi korbannya”. Kata ku sambil sinis.
“gapapa lah nda, tapi pengorbananmu terbayar akhirnya dengan nilai yang memuaskan”. Kata riri sambil nyengir.
“Iya, yuk aku traktir makan, mumpung dapat kiriman nih dari papa”. Kata Esty sambil mengajak keluar kelas.
Sesampainya di kanti akhirnya kita bertiga makan bersama dan bercanda gurau, sesekali riri mengungkit-ungkit masalah ku sama rendi. Dan sesekali aku berperang dingin dengan riri untung ada Esty yang selalu jadi penengah.
“Eh nda kamu lama kelamaan pasti bisa terpikat deh sama kak rendi” kata riri
“Omong apaan sih kamu ri, ya jelas ga mungkin lah” kata ku sambil minum es campur
“Jangan gitu benci itu bisa jadi cinta”. Kata riri
“Terserah kamu aja deh ri, males aku bahas dia mulu”. Kata ku mulai bad mood
“Udah dong ri bercandanya, nda jadi bete kan ?” kata esty
“Iya deh maaf,  kan Cuma bercanda, senyum dong”. Kata riri sambil mencubit kedua pipiku.
Akhirnya perang dingin pun bisa selesai karena ada esty. Setelah selesai makan semua kita masuk kelas dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.
****
Hari-hari itu semua berjalan seperti biasa, walaupun setiap seminggu sekali harus bertemu rendi karena organisasi, akupun akhirnya bisa happy walaupun sesekali harus bertengkar karena suatu hal. Setiap hari tanpa absen Mr. X  itu selalu sms untuk menanyakan kabarku dan  sampai saat ini aku masih belum tau siapa sebenarnya dia. Aku hanya pasrah dan menunggu keajaiban itu muncul.
Dua bulan pun berlalu, aku kini udah semester dua akhir dan harus siap tiga bulan lagi ujian Nasional dan harus melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi lagi.
Untuk saat ini aku rajin belajar dan meninggalkan hal yang tidak berguna, aku mengurangi semua kegiatan di luar rumah dan fokus untuk ujian.
“Nda minggu depan wisuda kamu bisa ikut ke jakarta kan ?” kata ibu masuk kekamarku.
“Iya bu, kita kesana sama siapa bu, ayah kan ga dapet cuti dari kantor?”. Kata ku sambil menulis.
“Kita dari sini berdua, nanti ayah langsung ke kampusnya ka gio, jadi kita ketemuan di sana”. Kata ibu
“Iya bu aku ngikut ibu aja”. Kata ku
“Gitu dong, oh iya kamu belajar yang rajin, coba liat kakak kamu besok dia dapet gelas S.E” Kata ibu
“Iya iya bu, suatu saat nanti aku juga bisa kaya kak gio” kata ku optimis.
“Amin semoga anak-anak ibu jadi orang yang sukses” kata ibu sambil mengelus rambutku.
Saking fokusnya hp ku berdering dua kali dan aku tidak terdengar.
“Selamat belajar” sms pertama dari Mr.X
“Gitu dong fokus, sampek sms ku di hiraukan” . sms kedua dari Mr.X
Semakin lama aku sudah mulai akrab dengan Mr. X itu walaupun aku tidak tau siapa dia, karena dia tidak pernah absen untuk sms. Akupun selalu menjawab sms itu, hitung-hitung sahabat dunia maya. Aku pun sesekali curhat dan bercanda  kepadanya. Entah kenapa aku merasa dekat dengannya.
“Iya aku lagi fokus belajar, aku minggu depan ke wisudanya kakak ku, aku takut kalau aku tidak bisa seperti dia” balasan ku
Mr.X itu selalu cepat merespon dan selalu memberi motivasi dan dukungan. Dia pun membalas sms ku,
“Semua orang itu mempunyai kesuksesan masing-masing. Kalau kita berusaha pasti kita bisa, semua di dunia ini tidak ada yang Impossible but Is Possible. Proses yang baik pasti akan membawa hasil yang baik pula”.
Dari motivasi itulah aku giat belajar karena yang terpenting adalah proses, kalau proses yang baik pasti hasil akan mengikutinya.
Hari demi hari aku lewati dengan belajar yang giat dan selalu di temani oleh sms dari Mr.X
Ini saatnya aku harus ke wisudanya kak gio, aku pun izin tidak masuk sekolah, walaupun hati ku berat untuk meninggalkan pelajaran. Entah kenapa akau selalu ter ngiang-ngiang kata kata Mr. X itu dan itulah yang menjadi motivasiku.
Di perjalanan itu aku mendapat sms yang mengejutkan dari Mr. X
“aku ingin kamu menemui ku besok di luar gedung buat wisudanya kakak mu”. Kata Mr X itu
“Kenapa ? sebenarnya kamu siapa kok tau gedung yang di buat kakak ku wisuda?” kata ku
“Jika kamu memang ingin tahu siapa aku, jadi tolong kamu temui aku di taman dekat gedung itu”. kata Mr. X
Aku pun hanya terdiam dan memikirkan tentang sms itu, aku penasaran siapa sebenarnya dia.
“Nda kamu kok diam saja” kata ibu sambil menepuk pundak ku
“eh ibu ngagetin aja, gapapa kok bu” kata ku
“Kamu sakit atau gimana kok diam terus dari tadi”. Kata ibu sambil memegang kening ku
“Gapapa bu, Cuma kepikiran sekolah aja” kata ku.
Aku tidak ingin menceritakan ini pada ibuku. Setelah  seharian perjalanan akupun akhirnya sampai juga di jakarta, aku hanya diam di mobil karena masih memikirkan hal itu. akhirnya akupun sampai di apartemen yang di pesankan kak gio. Karena kos yang di huni kak gio cukup kecil untuk di tinggali bertiga.
“Akhirnya ibu sama nda sampai juga disini, silahkan bu masuk aja” kata gio sambil menjabat tangan ibu.
“Allqamdullilah, gimana udah siap buat wisuda besok?” kata ibu
“Udah bu, ibu istirahat aja, ibu kan udah seharian di mobil pasti capek, biar aku beliin makan di luar” kata gio yang ramah
“Nda kamu mau makan apa ? kok dari tadi kakak perhatiin kamu diam aja ?” kata gio mengacak rambutku
“Gapapa kak, makan terserah kakak aja, males makan aku” kata ku
“Kenapa kamu marah sama kak gio, gara-gara kamu bolos satu hari ga sekolah?” kata gio
“Enggak kok kak, Cuma capek aja” kata ku lemes
“kalau gitu aku keluar dulu beli makan, oh iya ayah dari kantor ke sini paling dua jam udah sampek kamu tunggu aja ya” kata gio
“Hati-hati kak” kata ku
Setelah membereskan baju dan bersih diri akhirnya ada yang mengetuk pintu dari luar
Tok tok tok...
“Iya bentar” kata ku sambil lari ke arah pintu
“Ayah.........!!!!” kata ku berteriak
“Loh... ayah udah datang?” kata ibu
“Allqamdullilah kita bisa kumpul lagi, mana gio ?” kata ayah
“Gio lagi keluar beli makan, ayo masuk istirahat dulu pasti capek” kata ibu
Setelah siap semua dan kak gio udah datang akhirnya kita bisa kumpul bareng di meja makan sambil bercanda gurau. Karena kita selama ini terpisah karena aku di kampung halaman dan ayah harus di tempatkan di bandung dan kak gio harus kuliah di jakarta. Aku sedikit-sedikit bengong dan termenung karena sms itu dan penasara.

&&&&
Makasih udah baca, semoga para reader termotivasi juga ya. Coba tebak siapa sebenarnya Mr.X ?
Tunggu cerita selanjutnya ya 😊😊

Me Vs DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang