Hari ini mungkin yang namanya hari pembalasan.
Hari yang paling aku tunggu dan hari yang paling menyenangkan.
Hari ini adalah hari libur, dan kini saatnya hari yang aku tunggu untuk pembalasan. Aku dan riri langsung cuss ke RS ke tempat si Rendi bekerja di sana. Aku mengatur strategi dengan matang-matang agar tidak ada halangan apapun. Karena aku paling benci yang namanya RS akupun akhirnya punya cara agar aku tidak masuk ke sana.
Pagi itu aku sudah menyiapkan kado yang berisikan sesuatu yang bakal di ingat oleh rendi. Aku sama riri pun sampai juga di depan RS
“Ca apa yang kamu bawa dalam kotak ini” kata riri sambil menunjuk kotak yang aku bawa
“ada deh, kita ngumpet aja di belakang pos satpam sana, terus kotak ini di titipkan satpam aja biar di kasihkan rendi, gimana menurutmu ?”
“Iya... tapi apa dulu isinya, kepo nih” menunjukan muka manisnya
Akupun akhirnya menunjukan isinya dengan pelan.
“HAHHH....” riri kaget dengan suara keras, akupun langsung menutup mulutnya agar tidak ketahuan.
Akupun melihat sikon, apakah memungkin kan atau tidak untuk menitipkan ke satpam. Akhirnya dengan sigap aku ke kantor pos satpam untuk menitipkan kado ini. Tapi aku harus menutupi identitasku dengan cara memakai cadar dan topi, riri pun hanya bisa melihat dari persembunyian.
“Permisi pak, ini saya mau minta tolong, kado ini tolong di kasihkan ke Rendi Dokter magang itu lho, apakah bisa pak” kata ku dengan lembut mengasihkan kado itu
“Iya neng bisa, oalah mas Rendi yang ganteng itu to” kata pak satpam dengan logat jawanya.
“em... Iya pak” dalam hati akupun berkata “Ganteng apanya coba, lihatnya dari pucuk monas kali ya”
“kalo boleh tau ini dari neng siapa” kata pak satpam
“Em.... bilang aja dari seseorang Rahasia, pokok jangan di kasih tau kalau itu dari saya ya pak”
“ Iya nanti bapak kasihkan, tapi ini bukan Bom kan neng” sambil bercanda
“Enggak lah pak, emangnya saya bisa merakit bom” kata ku sambil tertawa.
Akupun kembali ke persembunyian sambil memantau satpam yang aku titipkan. Dengan sabar aku menunggu satpam itu mulai dari masuk RS ke lobby sampai satpam itu keluar. Dan riri memantau rendi lewat bbm nya sapa tau Rendi membuat PM tentang kado rahasia itu.
****
Di lobby kado dan di jaga seorang suster yang sedang berjaga. Dan menunggu pemilik kado itu
“Eh.... dokter Rendi, berhenti dong” kata suster itu menghentikan langkah rendi
“Iya kenapa suster cantik” menggoda
“Mulai deh bercandanya, nih ada kado buat kamu, dari orang yang namanya Rahasia, kata nya satpam gitu” sambil memberikan kado
“Rahasia ???, satpam siapa sih?” kata rendi penasaran
“Pak joko itu lho”
“Oke deh nanti pulang saja, aku tanyain lagi, makasih ya suscan”
Dengan senyum berbindar-bindah rendi membawa kado itu di kantor khusus ruangan para dokter. rendi pun menempatkan posisi yang enak dan menikmati Istirahatnya di kantor, dan membuka kado itu dengan perasaan yang kepo dan deg gegkan.
“Apaan sih ini, emang masih zaman ya kado dari orang rahasia itu” rendi ngoceh sendiri
Jeng*jeng*jeng
“Aucchhh... Astagfirulloh...” kata rendi kaget
“Kenapa Ren??” kata caca, suster teman dekatnya Rendi mulai dari kuliah sampai sekarang.
“ini lho jaman sekarang masih ada aja yang namanya Teror”
“Astaga....emang kamu punya musuh apa siapa gitu yang benci sama kamu?” sambil melihat isi kado
“Ga tau, untuk saat ini perasaan ku aku tidak pernah punya musuh deh”
“Coba kamu tanya siapa yang dititipin kado ini” kata caca memberi solusi
Rendi dan caca merenung dan bertanya-tanya siapa sebenarnya yang berani meneror rendi. Dengan wajah kaget dan marah rendi pun akhirnya bergegas ke tempat satpam itu, tapi rendi terhenti karena ada suatu alasan.
“Ren bukanya kamu habis ini tugas lagi, tuh jam berapa kamu lihat dong, utamakan pasien dulu” kata caca.
“Iya ya sampek lupa, aku langsung aja ke ruangan Melati aja (Ruang RS) tolong beresin semua, taruh bawah mejaku, ntar aku ambil, makasih ca” langsung lari ke luar kantor.
****
Dengan hati yang riang aku pun pulang dan kuliner dulu sama riri, untuk merayakan kesuksesan teror itu.
“Ri kamu mau makan sama minum apa ?”
“Terserah nda, sama kayak kamu aja”
“eh ri, gimana dokter lebay ada kabar ga?”
“Bentar aku lihat dulu, eh...nda liat nih Pmnya kak rendi” sambil memperlihatkan hp nya ke depan mata ku pas.
“teror #akugatakut” tulisan PM bbmnya rendi
“Haha akhirnya sukses juga tetor ku” mataku berbinar-binar dengan hati yang senang dan tawa yang lebar.
Riri terlihat murung dan hanya diam.
“Kamu kenapa ri, kamu ga suka aku nglakuin ini sama rendi?” kata ku
“Emmh... lupakan ca, aku ga papa”
Akupun melanjutkan makan. Dan menyusun startegi teror selanjutya.
****
Walaupun hatinya rendi masih sakit, dia tetap profesional sebagai dokter. dia tetap tersenyum dan berwibawa selayaknya dokter, semua pasien senang kalau di periksa dokter ganteng itu karena dia ramah dan baik hati, sesekali dia bercanda sampai ibu-ibu mengidamkan sebagai menantunya.
“Adik yuk, sini kakak dokter periksa” dengan lembut membujuk pasien yang ga mau di periksa
“Enggak mau, kakak dokter jahat, aku takut sama itu” menunjuk stetoskop yang di kalungkan di lehernya.
“ini ya... enggak kok ini ga akan sakit kok, kalau adik mau diperiksa nanti kakak kasih permen deh, mau ya manis” membujuk dan menunjukan permen dari sakunya.
“Emm... iya deh, tapi permenya dua ya kak”
“Oke deh, sini manis berbaring dulu”
Rendi pun berhasil membujuk, dan itu adalah senjata yang paling ampuh untuk pasien anak-anak. (Mungkin rendi spesialis anak yah)
Jam sudah menunjukan pukul 18.00 Rendi pun bergegas untuk kembali ke kantor untuk mengambil kotak itu dan membawanya pulang. Tapi sebelum pulang rendi pun mencari pak joko ke pos satpam.
“Pak roi, mana pak joko?” sambil menoleh kanan kiri mencari pak joko. Dan bertanya satpam yang lain
“Udah pulang mas rendi, dari tadi sore”
“Pak roi tau ga kotak yang di bawa pak joko tadi dari mana”
“wah maaf mas, tadi siang saya berjaga di pos RS sebelah selatan, ga disini jadi saya ga tau”
“Ya udah deh pak, makasih ya. Saya titip pesen besok pas istirahat tolong temuin saya di kantin khusus dokter itu ya pak” sambil keluar RS dengan Jazz merahnya.
****
Anda pun sampai rumah menyiapkan kado yang akan di kirimkan ke RS besoknya. Dan mengatur strategi yang baru agar tidak ketahuan.
&&&&
Makasih sudah baca. Apa arti semua cerita ini jika tidak ada reader yang setia membacanya. Sekali lagi terima kasih ya All readers kalianlah semangatku 😊😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Doctor
LosowePerjalanan kisah Cinta seseorang yg benci terhadap dokter dan menjadi Cinta pertama dan sejati