Laki-laki berjubah itu tebang seperti kelelawar, matanya siaga seperti elang bukan kendala siang atau malam, dan pendengarannya pun tajam. Ia mendengar derap langkah pasukan berkuda mengejarnya jauh dibelakang. Ia terus bergerak hinggap dari pohon ke pohon.
Gemuruh di langit terdengar, seolah bergumam kesal. Kilatan cahaya merambat diantara sela-sela gumpalan awan hitam yang semakin kelam di kegelapan malam. Angin berhembus dengan kencang seperti kibasan. Badai datang. Rintik air meluncur dari langit, turun bergerumun menyerang bumi. Pemandangan murka dari alam.
Laki-laki itu menarik jubahnya untuk melindungi Randall dalam gendongannya.
Laki-laki itu melesat memasuki hutan belantara yang sangat lebat hingga para pasukan penyihir kehilangan jejaknya. Ia terus menaiki bukit hingga sampai di sebuah kastil besar di sebuah tebing, di pesisir. Ia mendarat di balkon yang luas dan segera memasuki sebuah ruangan, ia menidurkan Randall di tempat tidur yang luas dan besar berwarna putih dihiasi kelambu hitam.
"Maleficus!"
"Yes, Lord Drac," segera seorang laki-laki berpakaian aneh yang tampak seperti gaun dari kain yang dijahit begitu saja dan dilengkapi jubah mendekat. Pakaian itu tampak jatuh di tubuhnya yang ramping dan tak begitu tinggi. Ia meletakan seoarang bayi yang tampak diam dan begitu pucat ke tangan Lord Drac. Bayi itu tak lagi bernafas. Kemudian ia pun menghilang.
***
Para pasukan pemburu vampir itu tampak berkeliling mencari-cari diantara hutan belantara. Tiba-tiba sesuatu melesat dengan kuat dan hinggap di dahan pohon diiringi bunyi debam. Mereka mendongak.
Drac menatap ke arah mereka satu persatu tanpa ada yang tertinggal, tajam dan angkuh. Bibirnya terkatup rapat, tanpa bicara ia kembali berlari dengan membawa bayi itu pergi.
Para penyihir itu menarik kuda mereka dan mengejar dengan kilat. Redmond menarik anak panah yang diselubungi asap hitam (senjata yang telah dimantrai dengan kekuatan hitam yang mematikan bagi vampir) dari busurnya. Senjata itu melesat ke punggung Drac. Ia menghilang seperti kabut tertiup angin.
Redmond segera menangkap bayi yang jatuh itu. Ia tak merasakan Randall bernfas. Ia mengira bayinya telah tiada. Seketika wajahnya kemerahan berapi-api, darahnya seolah mendidih hingga ke ubun-ubunnya, ia benar-benar marah dan kecewa. Ia merasa hancur dan gagal menyelamatkan putranya.
***
Kabut hitam berputar dan dengan cepat berkumpul membentuk rupa manusia hingga wujud Drac terlihat, ia telah berdiri ruangannya. Maleficus masih berdiri disana dengan hormat.
Ia melangkah mendekat ke ranjang besar berwarna putih itu. Tampak Randall menguap dan berdecak decak lemah, tangan dan kakinya bergerak tak menentu di udara, ia kembali tertidur.
"Ide yang bagus, Maleficus. Tak kusangka penyihir-penyihir itu mudah sekali dikelabui." Ia menghela nafas. Segera ia memerintahkan pelayannya itu menyiapkan segala keperluannya.
***
Maleficus merapal tanpa suara, entah apa yang ia gumamkan. Kemudian ia mendekatkan jari telunjuk dan tengahnya ke dada Randall seketika tampak cahaya hijau melebur disana, kemudian satu detakan jantung yang keras berdegup, entah apa membuat pembuluh darah seperti cambuk yang dikibaskan, tampak timbul dipermukaan kulitnya.
Randall membeku, terdiam. Bahkan terlihat meragukan bahwa ia masih bernafas.
Drac merayap mendekat, kuku jari telunjuknya yang panjang dan tajam berlumuran darah. Cairan merah kental itu menetes netes perlahan. Ia menusukkan jarinya di bahu sekitar leher bayi Randall.
Drac mengerang lemah dan menganga lebar-lebar, menunjukkan taringnya yang berlumuran darah dan segera menancapkannya ke nadi Randall melalui kulitnya dan dagingnya. "Dia kuberi nama Dave..."
Benar Randall telah tiada, ia terlahir kembali sebagai Dave...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Half-blood
Fantasy[COMPLETED] Dave bukanlah vampir berdarah murni. Kutukan itu telah mendarah daging dalam dirinya. Ia telah menghisap banyak darah manusia, dan mengalahkan kaum penyihir, para pemburu vampir. Hingga suatu malam ia mendapati hal yang sangat tidak disa...