Prisoner

252 8 0
                                    

Satu tarikan nafas yang dalam dan panik terdengar.

Gelap. Debu mengisi udara yang hangat, hampa mendesak dalam ruangan yang tak terlihat sekatnya itu. Suara nafas itu berderu, menggema meleburkan sunyi.

Suara langkah beralaskan sepatu yang berat terdengar diiringi suara laki-laki yang tak asing berucap dengan suara rendah, "permainan yang menyenangkan, Dave."

Laki-laki itu muncul dari balik bayangan, berpakaian serba putih yang necis, mawar merah yang diselipkan di saku jasnya, menambah kesan elegan. Ia melepas topengnya, wajah Gerald terlihat tenang berusaha menyembunyikan tawa riangnya.

Dua orang penyihir berjubah hitam membuntut dibelakangnya.

Dave mendongak, nafasnya masih terburu. Keadaannya terlihat buruk, wajahnya menunjukkan tekanan, matanya tampak nanar, bibirnya terkatup rapat dengan geram.

Ia berusaha menerkam Gerald ketika laki-laki itu mendekat, namun kaki dan tangannya diikat kuat dengan tali yang telah dimantrai sihir pada kursi dari besi. Dave terhenyak, ia menggeram dalam, penuh kebencian.

Penyihir disebelah kanan Gerald menyambarkan sulur tanaman berduri ke leher Dave, tanaman itu melilit seperti ular. Seketika Dave terdiam lumpuh. Ia tersedak sesekali.

"Tenanglah, Dave!" Gerald memerintah diiringi senyuman diujung kanan bibirnya, mencibir.

"Cih!"

"Apa tujuanmu datang ke mari?"

Dave mendengus, "mengambil jiwamu." Ia bicara dengan nada berkelakar ditengah suaranya yang parau.

"Kau pikir kau itu grim reaper?"

"Kau meminta keabadian, dan kau melepas kekang dengan sihir, kau telah membuat kontrak dengan iblis dan kau melanggarnya. Kau harus membayarnya dengan nyawamu!" Dave berujar dengan nada yang dalam dan penuh kemenangan.

Gerald melangkah mundur dan mendengus diiringi senyum masam, "tidak punya keluarga, bukan apa-apa selain sebuah pion, untuk apa kau hidup beratus-ratus tahun tanpa arti, tidak memiliki tujuan, tempurung yang kosong, bahkan jiwamu terikat dengan kutukan itu--makhluk keji yang menghabiskan hidupnya hanya untuk menghisab darah manusia--kau tidak lebih dari sekadar boneka, anjing penjaga yang menuruti setiap perintah tuannya, kau hanya alat yang digunakan Drac untuk mencapai tujuannya, lalu setelah tujuan itu tercapai apa yang akan terjadi? Kau akan musnah karena kontrak itu sudah selesai. Untuk apa kau hidup, Dave?" Kini senyuman kemenangan itu berganti singgah dibibir Gerald, "jawab aku?" Laki-laki itu berusaha membuat Dave putus asa.

Dave menunduk dengan pandangan nanar, otaknya berpikir keras.

"Dengar, Dave, aku telah menunjukan kebenaran kecil. Menurutmu bagaimana ilusi bekerja? Semuanya terjadi begitu saja di alam bawah sadarmu, mereka mengorek kebenaran dari dalam dirimu. Mereka tidak pernah berbohong. Jadi apa artinya?"

Mata Dave terbelalak. Ia terdiam sesaat kemudian angkat bicara dengan lantang, "kau bicara omong kosong!"

"Aaa~", Gerald meliukan nada bicaranya mencela, "lihat, kau mulai goyah." Ia melanjutkan, "kau tidak punya apa-apa untuk dipertahankan. Jawab aku, untuk apa kau hidup?"

Dave terpuruk, ia membisu. Isi kepalanya meluap keluar tak beraturan, seperti ledakan kebingungan.

"Kau punya kehidupan lain." Gerald menyodorkan salah satu tangannya meminta, penyihir yang berdiri di sisinya memberikan dua buah pasak berwarna metal, salah satunya berukuran sebesar pena dan satunya lagi berukuran biasa, "mau kutunjukan sesuatu?"

Gerald mendekat, namun Dave ta berdaya. Ia mengambil pasak yang berukuran lebih kecil dan menunjukkan ujung tajam benda itu ke bahu sekitar leher Dave, ia menusukkan benda itu tepat di bekas luka yang berwarna hitam seperti lubang yang dalam.

Nafas Dave tertahan, ia membeku dengan kepalanya yang terasa akan meledak.

The Cursed Half-bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang