Drac berdiri di sana, hampir setiap malam. Menunggu angin membawa kabar. Menunggu radarnya menangkap keberadaan kuda kecilnya yang tersesat. Ia nyaris kehilangan semua rencananya karena Dave, namun beruntungnya Maleficus meluruskannya hingga semuanya kembali ke lintasannya.
Ini semua hanya tentang dendam yang mengakar. Selalu tentang menumbangkan sesuatu yang dianggap musuh. Untuk berdiri di puncak, sendiri.
Batin Drac tak pernah damai, kendati ia memilih untuk tidur selamanya. Tragedi pembantaian keluarganya dan dendam karenanya hanya akan mengusik tidurnya. Penyakit itu hanya kian parah, menggerogoti hatinya. Drac kembali dipenuhi amarah.
"Aku menemukannya, Maleficus."
***
Malam tak pernah menyingkir dari mereka berdua. Senyum manis Jess selalu melingkupi malam Dave, ia seperti bintang tunggal di langitnya.
Mereka tengah duduk dengan nyaman di tepi danau, diatas bantal rumput yang dingin. Menatap dunia yang di pantulkan air bah itu.
"Dave, hari hampir pagi. Sebaiknya kita segera pergi," Jess mulai khawatir.
"Hari ini aku ingin terbakar matahari," Dave tersenyum jenaka. Ia hanya sedikit berkelakar.
"Itu tidak lucu, Dave," Jess tampak jengkel, "aku benar-benar takut setiap kali kau tidur begitu saja di tempat terbuka. Aku takut jika para penyihir menemukan kita, dan mereka mebabgkapmu. Aku akan dianggap sebagai pengkhianat," Jess meringkuk, ia menenggelamkan kepalanya diantara tangannya.
Dave beranjak, ia memeluknya, "semuanya akan baik-baik saja."
Tiba-tiba Dave kembali merasakan sengatan, ia segera merangkak menjauh dari Jess. Sengatan di lukanya semakin menyakitkan.
"Dave...." Jess beranjak memastikan.
Rasa sakitnya semakin tak tertahankan, Dave pun menggelepar kesakitan. Jess beranjak, ia panik.
Dave sadar, ia merasakan keberadaan Drac yang semakin dekat hingga rasa sakitnya yang paling kuat...
"Well,"
Telinga Dave menangkap suara itu. Seketika angin berhenti bertiup dan udara pun membeku. Suasana kelam pun datang. Dave bergeming, ia terbelalak.
"Dave kau sudah menemukan kekasihmu? Kau tidak tahu, aku melalui waktu yang sulit karena ulahmu?" Drac berdiri di dekat pohon, dibalik bayangan dan jubah gelapnya. "Kau tahu apa yang akan terjadi setelah ini, Dave."
Dave tak kuasa bergerak, ia tenggelam dalam aura gelap Drac.
Jess menatap penguasa malam itu dengan sedikit keberanian. Ia gentar.
Drac melangkah mendekat. Ia menarik gadis itu. Seketika Jess melayang ke cengkeraman Drac. Ia tercekik, "Da...ve...."
Dave tak dapat berkutik ketika Jess meminta pertolongannya. Namun Dave segera menguasai dirinya. "Tidak, jangan sentuh dia!!!" Dave berlari dengan mengayunkan cakarnya.
Drac menghentikan gerakan Dave ketika ia melompat. Ia pun membeku di udara. "Berani sekali kau!"
Lord Drac pun melempar Isabelle ke danau."Nooooo!!!!" Dave mengerang.
Seketika ia ditarik mendekat, kali ini langsung jantungnya yang dicengkeram. Dave tak dapat berkelit, ia hanya bisa merasakan dadanya yang kian sesak. Drac meremas jantungnya hingga Dave kewalahan dan memuntahkan darah.Mereka hanya terus diam dan menatap, seolah mereka bicara melalui telepati.
Sementara Jess berenang ke tepian.Drac melontarkan Dave dengan mantra pengikat yang menjerat jantungnya. Ia terhempas beberapa meter jauhnya.
Jess berlari menolong Dave, namun Drac yang tak beranjak sedikitpun membekukan langkahnya. Ia kembali melayang ke cekikan tangan vampire itu.
Kali ini Drac tak segan menusuk leher gadis itu dengan cakarnya, Jess pun menjerit sekuat tenaga mengharap pertolongan.
Dave mencoba bangkit dari sana, namun Drac menyiksanya dengan mengirim lompatan listrik melalui tali mantra ke jantung Dave. Anak laki-laki itu semakin tak berdaya. "Aku akan pulang, Tuan. Aku akan memenuhi sumpahku dan meladenimu. Jadi lepaskan dia dan jangan pernah menyentuhnya!" Dave melakukan persetujuan setelah komunikasi telepatinya.
Drac melepaskan cengkeramannya. Jess yang setengah sadar jatuh begitu saja.
Dave merangkak mendekat, ia berusaha menghentikan darah yang mengalir keluar dari leher gadis itu, "Jess, Jess bertahanlah!"
Drac menarik jerat tali itu lagi, "aaaaggghhhrrrr!!!" Kali ini benar-benar menyakitkan bagi Dave.
Lord Drac pun menyeret Dave pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Half-blood
Fantasy[COMPLETED] Dave bukanlah vampir berdarah murni. Kutukan itu telah mendarah daging dalam dirinya. Ia telah menghisap banyak darah manusia, dan mengalahkan kaum penyihir, para pemburu vampir. Hingga suatu malam ia mendapati hal yang sangat tidak disa...