Rolland dan pasukannya mengejar Dave yang tertatih. Namun ia masih saja lincah melarikan diri. Tiba-tiba vampire itu menghilang dari pandangannya.
Dave terus berlari dengan anak panah itu terus menancap di perutnya. Ia mencoba menariknya tapi gagal. Pandangan tajamnya mulai buyar. Tubuhnya tak dapat lagi berdiri. Ia jatuh terbenam diantara belukar.
Jess yang mengikuti jejak Dave pun menemukannya. Keadaannya tak begitu buruk. Namun anak panah itu beracun dan telah dimantrai. Jess mencoba menariknya.
Gadis itu merapal dan merogoh luka di perut Dave dan merarik anak panah itu. Dave mengerang menahan sakit. Tangan Jess yang bercahaya pun berhasil menarik anak panah itu. Dave tampak bernafas lega.
"Kurasa para penyihir kehilangan jejak. Aku sudah memantrai tempat ini dengan mantra pelindung."
Dave tak berkutik. Jess membawanya ke istana dengan kuda.
Mereka melalui jalur darurat bawah tanah yang minim penjagaan.
Jess berhenti di sebuah bilik, ia menurunkan Dave dengan kewalahan. Ia meletakan kepala Dave perlahan. Entah apa yang membuat vampire itu tampak sesak nafas, darah terus mengucur dari lukanya.
"Aku tidak bisa menangani ini," ucap Jess cemas. Ia kehabisan akal, pikiran lain terbesit di kepalanya. Ia memantrai tangannya dan menembus dada Dave, "kau tahu ada sesuatu yang lain pada jantungmu," pikiran untuk meminta bantuan Miranda pun terbesit. Tapi tentu Miranda akan membocorkan rahasia demi klannya dan mengancam Dave. Jess segera memikirkan cara.
"Bertahanlah disini Dave!"
Dave masih tak berkutik. Ia berhenti bernafas, ia tak membutuhkannya. Ruang gelap membuatnya nyaman. Ia melupakan rasa sakitnya dan menerawang ke langit-langit. Ia menutup matanya.
Suara langkah yang terburu membuat Dave sadar dan mengembalikkan rasa sakitnya. Ia berjengit.
Jess mengikat Dave dengan mantra. Dave mengerang geram.
Miranda berdiri disampingnya, ia terbelalak menatap vampire yang terbaring disana. Ia meraih belatinya. "Dave..."
Jess pun menahannya, "aku akan membiarkanmu melakukan apapun," Jess menjalankan rencananya, "tapi sebelum itu, aku mau kau memeriksa jantungnya."
"Untuk apa Jess?!" Suara Miranda meninggi, "buronan itu ada disini, ini kesempatan klanku untuk mengakhirinya!"
"Dengarkan aku, Miranda!" Jess menenangkan gadis penyihir itu, "kau harus memeriksanya, jika kau tidak mendapatkan apapun kau boleh membunuhnya, tapi jika iya kau harus menuruti permintaanku."
Dave mengangkat sebelah alisnya mendengarkan taruhan itu, "coba saja kalau kalian bisa membunuhku!" Tantang Dave dengan sisa tenaganya hingga suaranya terdengar parau dan lemah.
Jess begitu yakin pasti ada sesuatu, pikir Miranda. Ia menuruti Jess. Miranda mendekat dengan belatinya siap menusuk jika Dave berontak.
Dave membiarkannya mendekat, namun ia siap mengoyak leher Miranda jika ia menyerang.
Tangan Miranda meraih jantung Dave, ia terbelalak kembali tak kalah terkejut, "sebenarnya siapa kau?"
"Jadi benarkan...ada mantra pelindung dari klan penyihir dan mantra kutukan? Jadi kau harus menuruti permintaanku, aku mau kau mengobatinya, Miranda."
"Hanya ada tiga orang yang memikiki mantra pelindung di jantungnya, raja Redmond dan dua keturunannya, Randall dan Rolland. Siapa kau sebenarnya?!" Miranda masih mengorek kebenaran.
Gadis penyihir medis itu beranjak membius Dave. Namun Dave masih terjaga. Miranda mencoba menusuk jantungnya.
Seketika Dave tak sadarkan diri."Bagaimana bisa kau menembus mantra pelindungnya?" Tanya Jess penasaran.
"Mantra pelindung klan penyihir tidak menghalangi senjata dari klan penyihir sendiri, tapi itu tidak akan dengan mudah membuatnya terbunuh, kurasa itu yang membuatnya kebal terhadap senjata kami, dia begitu yakin tadi aku tidak akan bisa membunuhnya. Dan mantra pelindung yang satunya, aku hanya menduga mantra itu tidak menghalangi alat medis."
![](https://img.wattpad.com/cover/94737936-288-k370534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Half-blood
Fantasy[COMPLETED] Dave bukanlah vampir berdarah murni. Kutukan itu telah mendarah daging dalam dirinya. Ia telah menghisap banyak darah manusia, dan mengalahkan kaum penyihir, para pemburu vampir. Hingga suatu malam ia mendapati hal yang sangat tidak disa...