Drac yang sedang duduk di antara hamparan meja dan kursi di sebuah aula besar bernuansa gothic, tiba-tiba berhenti menyeruput cairan merah kental yang menggenang di gelas peraknya, "Maleficus, ini bahaya. Segera susul anak keledai itu." Ia bicara dengan geram, yang ia maksut adalah Dave.
"Yes, my lord," Maleficus segera pergi dengan hormat.
***
"Biasanya ini akan membunuh para vampire. Tapi mari kita lihat apa yang akan terjadi padamu?" Gerald menusukkan ujung pasak itu perlahan di dada Dave, tepat dimana jantungnya bersarang.
Dave tersedak-sedak, benda itu terasa membakar tubuhnya. Ujung benda itu mulai meretas daging.
Benda itu berhenti, Gerald menyadari tangannya yang tiba-tiba putus. Sebuah senjata yang berbentuk seperti rangkaian kelopak bunga bersisi tajam yang terbuat dari baja telah memotong tangannya. Ia mundur terhuyung-huyung, matanya merah berkaca-kaca, ia berteriak panik dengan ekspresi ketakutan bercampur was-was. Kedua penyihir itu waspada.
Beberapa senjata tajam berbentuk bunga itu kembali melesat dan berputar memotong sulur dan tali yang mengikat Dave, kemudian berakhir mengenai kedua penyihir.
Tanah bergetar dengan satu detakan. Sebuah garis yang menyala menjalar membentuk bintang ditengah lingkaran dengan uraian aksara-aksara aneh memenuhi ruangan. Dave bangkit dengan limbung, ia berjalan tanpa ragu ke tengah lingkaran. Ia menusukkan kukunya yang tajam ke telapak tangannya, kemudian memeras darahnya kekuar. Sebelum darah itu menetes ke lantai, tubuh Dave telah disambar dan dibawa pergi Maleficus.
Sulur-sulur berwarna merah darah keluar memenuhi lingkaran yang tergambar. Sulur-sulur itu bergerak sendiri seolah hidup, menusuk dan menyeret apapun yang ada di sekitarnya ke dalam tanah, jasad Gerald dan kedua penyihir itu menghilang. Lingkaran itu kini berwarna merah dan melebur.
***
Dave tak sadarkan diri dalam gendongan Maleficus. Hari telah menjelang pagi, cahaya matahari menyusup melalui celah-celah diantara rerimbunan pohon. Sesekali kulit Dave tersorot cahaya, kemudian timbul bekas terbakar disana, diiringi uap tipis yang mengepul dari luka akibat cahaya matahari itu. Maleficus menutup tubuh Dave dengan jubahnya dan segera melesat ke kastil.
Ia membaringkan tubuh Dave di sebuah bilik yang luas, corak merah membungkus sisi sisi ruangan--kamar milik Dave.
Maleficus mencabut pasak kecil itu dari bahu Dave. Ia sedikit menggelepar terkejut namun masih tak sadarkan diri, jantungnya kembali berdetak.
Maleficus menutup celah di ruangan itu dan pergi meninggalkannya.
Derap langkah yang tenang terdengar menggema di lorong, Maleficus masih bergerak dalam pekerjaannya. Ia berjalan kesana kemari menutup kastil.
Matahari telah merangkak naik, malam bagi penghuni kastil itu.
***
Dave kembali bangkit, ia terlonjak dengan nafas terburu. Ia menyingkirkan selimutnya dan berlari melalui lorong menuju aula utama. Ia berjalan menghampiri Lord Drac dengan tak sabar.
"Ada apa Dave, kenapa wajahmu seperti itu?" Drac menatap Dave yang berapi-api.
"Kau menyembunyikan sesuatu dariku? Katakan! Apa itu?"
Drac menatap Maleficus, ia menggeleng dengan takzim. "Kurasa dia hanya kebingungan."
"Maleficus, katakan bagaimana ilusi bekerja! Ini membuatku gila!" Dave bicara dengan keadaan karut-marut, suaranya bergetar.
"Dave," suara Drac seolah memberi perintah pada Dave untuk tenang. Seketika ia diam terpaku.
Maleficus mendekat, "tenanglah, Dave. Kau kebingungan. Karena itulah yang ingin mereka lakukan padamu, tenangkan dirimu."
Entah perintah apa yang diucapkan Drac untuk mengendalikan Dave, ia terperenyak begitu saja.
"Maleficus, urus Dave." Ia berjalan melewati Dave dan menghilang di balik pintu besar.
![](https://img.wattpad.com/cover/94737936-288-k370534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Half-blood
Fantasia[COMPLETED] Dave bukanlah vampir berdarah murni. Kutukan itu telah mendarah daging dalam dirinya. Ia telah menghisap banyak darah manusia, dan mengalahkan kaum penyihir, para pemburu vampir. Hingga suatu malam ia mendapati hal yang sangat tidak disa...