Untie

119 6 0
                                    

Udara terasa kering dan debu masih bertebaran di sana. Ruangan ini nyatanya terlalu sempit untuknya. Dave terikat dan tak dapat bergerak. Darah menetes dari mata, mulut, hidung, dan telinganya. Cahaya masih singgah di rongga mata dan mulutnya.

Drac dan Maleficus berdiri di sana hendak melepaskan ikatannya dan melepaskan mantra ilusi. Drac mencabut tangannya dari dada Dave. Seketika cahaya di wajah Dave menghilang dan tubuhnya melemas. Nafasnya memburu, matanya agak terbuka, Dave setengah sadar. Tubuhnya mengejang sesekali.

Kini Maleficus mulai melepas ikatan. Rantai aksara itu menghambur memenuhi dinding dan melebur. Dave terjatuh begitu saja, namun Maleficus segera menopang tubuh anak itu dengan melentangkan tangan kanannya di bawah belikat Dave. Maleficus pun membopong vampire itu keluar ruangan.

Mereka berhenti di sebuah ruangan pemandian, ada tempat berendam air hangat yang luas disana. Maleficus menatap Dave dengan prihatin, tubuh Dave masih mengejang dan nafasnya masih tak beraturan. Ia pun mendekatkan tangannya ke kepala Dave. Tekanan dari hembusan angin muncul dan ia pun berhenti bergerak.

Setelah Maleficus membasuh dan membersihkan darah di tubuh Dave, ia membawanya ke bilik milik Dave dan meletakannya di sebuah ranjang kemerahan yang besar.

***

Mendung di utara, mendung lebih terasa di ruangan ini. Hingga hujan akhirnya turun, menetes di pipi Isabelle. Ia terisak. Sedang seorang dayang tengah mengganti perban yang membalut lehernya.

Gadis itu termangu menatap jendela. Ia mengharap seorang datang.

"Jess..."
"Berhentilah menangis, semuanya akan baik-baik saja. Aku harap kau melupakan Dave, Drac tidak akan membiarkan kalian. Dan ini bertentangan dengan perjanjian antara kerajaanmu dengan klan kami," Miranda mendekat setelah dayang itu keluar.

Jess tak mendengarkan, ia terus menatap keluar jendela sembari terisak. Miranda pun mendekatkan tangannya yang bercahaya ke leher Jess, ia berusaha mengobatinya.

"Untungnya makhluk mengerikan itu tidak meracunimu."

"Lebih baik begitu," Jess akhirnya bicara.

"Kau akan jadi makhluk penghisab darah tidak berotak, kau hanya akan jadi seperti binatang. Menurutmu itu lebih baik?!"

Jess kini terdiam.

"Rolland dan pasukannya sedang mencari Dave. Jadi kuharap kau tidak bertindak gegabah."

"Dia tidak seharusnya disana, kau dan aku tahu siapa dia sebenarnya!" Jess kembali menangis dan bicara dengan nada tinggi.

Miranda meradang, kontan ia mencengkeram bahu Jess dan mengguncangnya, "dia bukan Randall!!" Ia bicara dengan geram sembari mengatupkan rahangnya. Seketika itu Miranda melengos pergi.

Jess menutup wajahnya dan menangis sejadi-jadinya dalam kesedihannya.

***

Dave tersadar dan bangun terduduk dari tidurnya. Nafasnya memburu, ia mencengkeram kepalanya sendiri, mengingat ilusinya. Kini ia tak dapat membedakan kenyataan. Dave berpikir ia tidak akan menemui Jess lagi, jika ia tidak sengaja bertemu, Dave berpikir akan langsung membunuhnya dan ia akan membabat habis klan penyihir.

Dendam dan amarah kini telah menguasainya. Batinnya berontak, ia merasa ada suatu bagian yang hilang yang Dave sendiri tidak mengerti.

Maleficus pun masuk, ia membawakan segelas darah.

Dave tersentak setelah membaui aroma darah di gelas itu adalah darah Drac.

"Minumlah, Dave."

Dave hanya menurut dan menenggaknya habis.

***

Dave menemui Drac di aula besar. Keadaan kembali ke beberapa bulan yang lalu ketika semuanya baik-baik saja. Hanya saja kali ini Dave tampak banyak diam, tak banyak menampik ucapan Drac maupun Maleficus. Ia kembali menjadi pion berharga Drac.

"Pertama, aku ingin kau membunuh putri Isabelle."

Dave menatap Drac, rona kebencian telah tertanam sampai ke pancaran matanya. Kini bagi Dave, Jess hanya iblis yang mengancam. Ilusi telah menguasai pikirannya.

"Setelah itu kita akan menjalankan rencana besar kita, pembersihan sebagai pembalasan dendam atas pembantaian dan pengkhianatan klan penyihir terhadap klan vampire," Drac menatap Maleficus dan Dave bergantian, "aku mau kalian mengikat desa para pemburu itu dan memusnahkan semuanya dengan lingkaran setan."

The Cursed Half-bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang