Bayangan saudara kembarnya berkelebat di pikiran Rolland.
Ia segera merambah jantung Dave, memastikan sesuatu. Getaran hebat mengalir di antara saraf-saraf keduanya. Mereka tersentak sekejap. Cahaya biru berpendar di dada mereka kemudian lenyap ketika Rolland menarik tangannya.
Mereka saling menatap. Bahkan Dave tak percaya apa yang telah dilihatnya.
"Randall?"
Ia tak menyangka jiwa saudaranya berada di tubuh Randall yang sudah mati dan menjadi vampire. Ia adalah Dave.
Pasukan berkuda yang jauh dibelakang Rolland mendekat. Tangan kanannya masih mencekik leher Dave.
Dave hanya terdiam dan semakin membuka mata. Ia tak melawan sedikitpun.
"Berhenti! Kalian mundurlah! Aku bisa menangani ini sendiri!" Teriak Rolland.
"Tapi tuan muda..." seseorang di barisan terdepan bicara.
"Mundur! Ini perintah!"
Mereka berhenti di kejauhan.
"Dengar, siapapun kau aku tidak akan melepaskanmu. Jiwa saudaraku berada di tubuhmu. Kami punya cara untuk mengembalikanmu, Randall" Rolland menarik sebuah pasak kecil di kantung senjatanya.
Ia menusukkannya di tanda kutukan di bahu Dave. Vampire itu hanya menatap gerakan tangan Rolland dan membiarkannya.
Nafas Dave tertahan, ia membeku dengan kepalanya yang terasa akan meledak. Dave telah dilumpuhkan.
Tangan dan kakinya diikat. Tubuhnya disampirkan di sebagian sadel.
Sorak sorai menggerumuni mereka berdua. Para penyihir mengangkat senjata mereka.
"Mundur!" Rolland menyalak lebih keras, "jangan kalian berani menyentuhnya, aku sendiri yang akan mengurusnya!"
Dave hanya diam tak berdaya, ia masih terjaga. Pandangannya tertutup kain hitam yang menyelimuti kepalanya.
***
Seseorang membuka penutup kepala Dave. Rolland di hadapannya. Kini ia berada di ruang tahanan, jalan masuk dan keluar hanya melewati pintu besi di depan.
"Bertahanlah di sini sebentar, aku akan kembali setelah bertemu pimpinan," bisik Rolland, kemudian ia melangkah pergi.
"Berhenti!" Dave mendongak, "apa yang akan kau lakukan padaku setelah itu?"
"Kami akan membicarakannya," penjaga tahanan menutup pintu besi itu.
"Sial, mereka menutup radarku dari Drac! Aaghhrr aku tidak bisa bergerak!"
***
Drac terbelalak, ia hanya sedang bermeditasi dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Sesuatu telah mengusiknya.
"Maleficus, aku kehilangan Dave. Cari dia!"
"Baik, tuan," Maleficus segera beranjak.
***
Rolland berjalan menyusuri rumah-rumah menuju tanahnya, ia masuk ke mansion.
"Ibuuu?! Buuu?"
Eleanor muncul setelah anaknya memanggil dengan terburu, "ada apa, Rolland?"
"Aku harus bertemu ayah segera!"
"Apa semuanya baik-baik saja?"
"Tentu bu, aku hanya harus bertemu ayah segera. Setelah itu akan ku jelaskan pada ibu!"
"Dia sedang bertugas di distrik valley."
Rolland segera keluar dari sana."Rolland, ku dengar kau mendapat buruan besar. Dave? Kau berhasil menangkap Dave?" Tiba-tiba seseorang menghadangnya.
"Uruslah urusanmu sendiri Lucius!"
"Buruanmu berada di penjaraku. Aku punya kewenangan sepenuhnya atas itu, raja mempercayakannya padaku."
"Ya, lakukan sesukamu!" Rolland bersikap tak acuh, ia segera melengos pergi.
Lucius menatap Rolland yang semakin jauh dengan mendengus dan tersenyum licik."Penerus tahta telah kembali, tapi dia kembali sebagai pengkhianat. Tugas kita adalah untuk memusnahkannya," Lucius bicara dengan nada rendah pada dua penyihir di belakangnya.
***
Malam semakin larut, pagi segera menjelang. Rolland tak kunjung kembali membawa kabar. Dave semakin gila, seharusnya ia tak mempercayai apapun yang diucapkan Rolland. Ia kembali terperangkap.
Matahari semakin meninggi, pandangannya mulai buta. Pikirannya mulai lelah dan berhenti. Dave hanyut dalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Half-blood
Fantasy[COMPLETED] Dave bukanlah vampir berdarah murni. Kutukan itu telah mendarah daging dalam dirinya. Ia telah menghisap banyak darah manusia, dan mengalahkan kaum penyihir, para pemburu vampir. Hingga suatu malam ia mendapati hal yang sangat tidak disa...