Werewolf

148 8 0
                                    

Serat-serat awan tipis terpintal di langit. Samar-samar berbaur dengan cahaya bulan. Malam yang cerah dengan sorot cahaya bulan pertama.

Udara menjemput aroma hangat dari gunung dengan bau yang tak asing bagi penciuman Dave yang tajam, "werewolf..."

Makhluk transformasi dari manusia menjadi srigala ini seolah hanya menjadi dongeng pengantar tidur. Wujud mereka tidak sepenuhnya seperti serigala, sebenarnya mereka sedikit tampak seperti manusia. Tubuh mereka dipenuhi bulu serigala. Mereka juga memiliki moncong seperti anjing dengan gigi pengoyak paling tajam.

Kutukan itu menjangkit seperti virus, menyerang keturunan manusia beratus tahun yang lalu. Mereka bersembunyi di gunung dan lembah yang tidak terjangkau orang-orang, dan hanya terdengar sebagai mitos.

Transformasi mereka akan terlihat di malam ini, bulan pertama--malam berburu Dave.

"Aku ingin rusa gunung," bisik Dave pada diri sendiri. Kiranya ia ingin melesat ke gunung dan berburu rusa. "Atau...aku ingin mencicipi darah para siluman itu," tawanya memecah hening di tengah hutan, ia berkelakar, menghibur diri dengan berpikir ingin berburu werewolf.

Dave berjingkat dalam jarak bermeter-meter, dan lambungan yang cukup tinggi. Ia mengais batang pohon dengan kukunya. Ia hanya perlu melesat dari pohon ke pohon untuk sampai ke puncak.

Ia semakin dekat dengan persembunyian para werewolf.

Dave berhenti. Angin mengantarkan aroma darah rusa ke pemciumannya yang tajam. Dave menggeram girang. Sorot matanya menembus kegelapan malam, mengintai rusa yang tengah berjalan usai senja tenggelam bersama matahari.

Dave menunggu waktu berpihak padanya. Dingin malam berhembus mendorong punggungnya. Ia melesat, menyambar rusa incarannya.

Dave melumpuhkan buruannya.

***

Tengah malam menjamah. Auman serigala mulai terdengar ramai karena terusik. Kiranya angin tak kalah mengadu pada penghuni gunung, para werewolf mencium bau vampire dari jarak dua kilometer.

Seorang gadis werewolf melangkah keluar dari balik pohon besar, ia menyembunyikan wujudnya dari balik tubuh manusianya yang dibalut pakaian gunungnya yang penuh bulu.

"Tersesat ha?" Gadis itu mendekati Dave yang tengah menyantap buruannya.
Dave terkesiap, kemudian menyeka darah di dagunya. Ia berdiri menatap gadis yang tampak tersiluet cahaya bulan. Namun ia tahu gadis itu semampai, rambutnya diikat kepang ke samping.

Dave mendengar gadis itu menggeram garang.
"Kau berburu di wilayah kami, sebaiknya kau pergi sebelum kawananku kemari dan menangkapmu."

"Aku tidak butuh pengampunanmu," kata-kata itu terdengar seperti memberikan kesempatan untuk Dave kabur yang baginya menggelikan, ia mendengus dengan tersenyum.

"Sang alpha tidak akan mengampunimu!" Gadis itu melompat, jubahnya terbang ke udara. Kini tubuh manusia serigalanya tampak jelas. Ia terus menggeram menantang. Gadis itu berjalan mengelilingi Dave, mengunci langkahnya.

Namun laki-laki vampire ini balas tersenyum menantang.
Seketika gadis itu mengaum dengan sangat nyaring.

Kawanan werewolf pun mengepung Dave. Ia menajamkan kuku-kukunya siap mencabik setiap werewolf yang menyerang.

"Kau berburu di wilyah kami, Dave. Kau melanggar batas!" Suara geraman itu terdengar dari pemimpin kawanan.

Salah satu dari mereka melompat menyerang, Dave segera mengayunkan tangannya dan melukai werewolf tersebut. Mereka saling menyerang. Namun Dave melihat celah dan menusuknya.

Kawanan werewolf itu dengan segera menyerang bersama. Dave dengan cepat menghindar. Ia bertengger di batang pohon yang tinggi, mencari celah untuk menyerang balik, kemudian melesat turun dengan gerakan mencabik dan menusuk yang terkoordinasi.

Ia melihat kilatan hitam di ujung penglihatnnya. Tiba-tiba sebuah cakar besar mencekal lehernya. Tubuhnya dihempaskan ke batang pohon dengan kuat. Dave mengerjap dan terkesiap. Ia melihat sang alpha mencekiknya.

Mereka saling mengerang. Tanpa kata, ditengah pacuan detak jantung Dave dan kertakan tulang lehernya, tanpa ragu werewolf besar itu berusaha menusuk jantung Dave.

Ia merasakan kekuatan besar yang mendorong tubuhnya, sama seperti waktu ia menyerang salah satu tentara penyihir, namun lebih hebat. Dave tak sadarkan diri, ia hanya mendengar derit batang pohon yang tumbang.

The Cursed Half-bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang