Lucius dan beberapa penjaga menyusup masuk. Mereka memborgol tangan Dave dengan sarung tangan besi. Kemudian mereka menopang tubuh Dave yang tak sadarkan diri hingga membuatnya berdiri.
Dua orang penjaga berdiri di depan dan belakang Dave. Mereka membidikan tali pelontar ke rongga perut vampire itu. Benda itu meluncur, menusuk, dan membuka empat mata kailnya setelah menembus tubuh Dave.
"Akh!" Cairan merah kental itu melompat keluar dari mulutnya. Dave pun tersadar. Ia mencari-cari sesuatu yang menyakitinya dibalik pandangannya yang buta.
Kail besar itu menembus dari dua arah, bagian depan dan belakang tubuh Dave, yang jika ditarik bersamaan tentunya akan menghancurkan tubuhnya.
Mereka menarik Dave ke suatu tempat. Sial, batinnya. Darah terus mengalir perlahan dari lukanya
Mereka pun berhenti setelah beberapa puluh langkah. Suara derit pintu besi dibuka. Mereka pun masuk ke sebuah ruang tahanan yang lebih besar, katrol dengan tali rantai menjuntai di tengah ruangan dan sebuah meja dari beton seukuran ranjang menyatu dengan lantai di ujung ruangan.
Salah satu penjaga memotong tali pelontar yang menancap di tubuh Dave itu. Ia mencabut kailnya perlahan untuk menyiksa Dave. Bocah vampir itu pun menahan rasa sakit dan erangannya hingga urat di leher dan wajahnya timbul. Tak usai di situ mereka kembali mencabut kail yang menancap di punggungnya dengan sadis. Kail-kail itu kini berkumuran darah.
Dave sengaja menjatuhkan tubuhnya untuk melepas beban. Ia terengah karena kesakitan.Lucius menyeretnya ke meja besar itu. Bekas darahnya yang menetes ikut terseret. Dave tak dapat melawan. Mereka tahu musuhnya yang sebenarnya adalah siang hari, vampire akan benar-benar lemah saat matahari tampak di langit.
Mereka mengikatnya disana. Mereka menancapkan pasak-pasak ke kedua tangan dan ulu hatinya untuk mengunci gerakannya.
"Aaaaggghhhrrrr!!!" Kali ini Dave tak dapat menahannya. Ia kembali memuntahkan darah lebih banyak. Ia tak dapat memulihkan lukanya dengan cepat saat ini.
Dave berusaha melepaskan pasak yang menancap di telapak tangannya. Namun penjaga yang berada di sampingnya menginjak pasak itu lebih dalam hingga tangan Dave berkertak. Ia mengerang lemah.
Darah melumuri sebagian sisi meja.
Suara langkah Rolland terdengar berusaha menerobos masuk. Namun, dua orang penjaga menahannya. "Hentikan Lucius! Dia tanggung jawabku!"
Pria yang lebih tua yang dipanggil Rolland itu menoleh ke belakang dengan angkuh, "Oh benarkah? Raja sudah memerintahkanku untuk menanganinya."
***
Malam tiba, luka di tubuh Dave telah sembuh. Ia kembali melihat dan energinya telah pulih. Pasak di tubuhnya telah dicabut diganti dengan rantai yang mengikat pergelangan tangan dan kakinya.
Mimpi buruknya pun kembali datang, Lucius. Ia lagi-lagi berhasil melemahkan tubuh Dave dengan mantra. Ia mencekik dan mengangkat tubuh Dave ke dinding kemudian menancapkan sebuah pedang dengan sisi tajamnya menghadap ke atas.
"Ouugghrr! S-si...al," ucap Dave lemah.
Lucius masih menyangga tubuh Dave yang menggantung dengan mencengkeram lehernya, "apa yang bisa kau lakukan sekarang Dave? Saudaramu dengan bodohnya menangkapmu dan membawamu kemari? Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia tidak akan bersikap seperti itu kalau dia tidak tahu kau adalah Randall."
Dave mendengus dan tersenyum kewalahan seraya memegangi tangan Lucius, "bahkan aku tidak tahu siapa diriku sebenarnya. Dan aku benci siapapun Rolland, dia mengusik sepanjang hidupku. Bagaimana bisa kau tahu aku Randall? Mungkin saja aku hanyalah Dave."
Lucius tersenyum geram, "kasihan sekali kau, penghianat. Percayalah pada ucapanku, Dave yang asli sudah lama mati. Aku sendiri yang membunuhnya. Kau sebenarnya adalah Randall, kau hanya objek balas dendam Count Drac. Dan sekarang kau adalah penghianat, terlihat jelas sekali kau sangat loyal padanya," Lucius menusuknya semakin dalam.
Dave tampak memejamkan matanya kesakitan.
"Oh jangan mati dulu, lagi pula ini hanya pedang biasa. Bertahanlah sampai status eksekusimu diumumkan."
Dave tersenyum diujung kanan bibirnya, "lakukan sesukamu, aku akan menikmatinya," ia bicara dengan mulut berlumuran darah.Lucius melepaskan cengkeramannya. Seketika membuat tubuh Dave jatuh, perutnya sedikit robek karena pedang itu. Namun, dengan cepat Dave menyangga tubuhnya, "aghhrr!"
Ia mencabut pedang itu dari perutnya. Seketika tubuhnya jatuh begitu saja.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Half-blood
Fantasy[COMPLETED] Dave bukanlah vampir berdarah murni. Kutukan itu telah mendarah daging dalam dirinya. Ia telah menghisap banyak darah manusia, dan mengalahkan kaum penyihir, para pemburu vampir. Hingga suatu malam ia mendapati hal yang sangat tidak disa...