part 17

2K 108 0
                                    

"Oh Deny, kau sudah datang nak," ucap Irma senang sambil melangkah santai menghampiri Deny, Deny segera menunduk untuk mencium punggung tangan Irma.

"Bagaimana kondisi Om Hendri saat ini Tante?" Tanya Deny khawatir.

"Alhamdulilah, kondisi Hendri semakin membaik Den. Lusa dia sudah di perbolehkan pulang ke rumah." Jawab Irma antusias.

"Ma Dody langsung balik yah, ada urusan mendadak. Deny aku titip mereka," ucap Dody sebelum pergi.

"Memangnya kamu mau kemana Do?" Tanya Deny heran.

"Aku mau balik lagi ke kantor Den, sebenarnya tadi aku sempat sedikit khawatir meninggalkan Om di sini hanya dengan Rika dan Mama, tapi untunglah kau datang. Aku jadi lebih tenang sekarang," ucap Dody lega.

"Sayang, aku pergi dulu yah, kau di sini temani Papa dan Mama," pamit Dody lembut pada istrinya, sambil mengecup kening Rika mesra.

"Iya Bang dody," jawab Rika sedikit kaku.

"Sampai nanti Den," ucap Dody lagi pada Deny, yang di balas anggukan ringan oleh lelaki itu.

"Rika kamu temani Deny gih ke kantin, Deny pasti belum makan," ucap Irma tidak lama setelah Dody pergi.

"Tidak perlu repot-repot Tante, Deny bisa ke kantin sendiri," jawab Deny cepat.

"Tante menyuruh Rika menemanimu ke kantin karna dia juga belum makan sejak tadi siang, sekarang pergilah. Mama yang akan menemani Papamu di sini," ucap Irma pada Deny dan Rika.

"Iya mah," jawab Rika patuh, ia segera melangkah lebih dulu ke arah pintu, di susul oleh Deny yang sempat menyunggingkan senyum sopannya pada Irma sebelum pergi.

Mereka melangkah berdua dalam diam, tidak ada satupun yang ber-inisiatif membuka pembicaraan, hingga mereka sampai di depan kantin dengan beberapa meja dan kursi yang tertata rapi.

Seorang wanita setengah baya menghampiri meja mereka dengan senyum ramahnya.

"Mau pesan apa dek?" tanyanya dengan menyunggingkan seutas senyum.

"Bubur ayamnya masih ada Bu?" Tanya Rika sopan.

"Bubur ayamnya sudah habis dek, yang ada tinggal soto ayam dan bakso." Jawabnya sopan.

"Kak Deny mau pesan apa?" Tanyanya tanpa menatap Deny.

"Soto saja," jawab Deny singkat.

"Soto sama teh manisnya dua ya Bu." Pesan Rika kembali.

"Iya, silahkan di tunggu sebentar ya," jawabnya lagi sebelum berbalik untuk meninggalkan meja keduanya.

Tidak lama penjaga kantin itu kembali dengan membawa nampan berisi makanan dan  minuman pesanan mereka.

Author pov

Sepanjang acara makan suasana tetap hening di antara Deny dan Rika. Mereka terlihat lebih mirip seperti dua orang asing yang tidak pernah saling mengenal, kaku, canggung dan nampak membosankan.

Deny menghela napas pelan, ia merasa tidak nyaman dengan situasi ini.

"Bagaimana khabarmu Ka?" Tanya Deny sopan.

"Baik," jawab Rika sedikit tak acuh, berpura-pura sibuk dengan mangkok berisi soto yang telah tersisa separuh.

"Kamu tidak nyaman bersama denganku ya Ka?" Tanya Deny langsung, sambil menatap Rika yang tampak tidak sepenuh hati menemaninya.

Rika menghentikan acara makannya dan menatap Deny, sorot mata gadis itu nampak tajam dan sedikit dingin.

"Ya... Rika sangat tidak nyaman bersama kak Deny, apa kak Deny pikir Rika akan baik-baik saja, duduk bersama seseorang yang  telah mematahkan hati Rika, menghancurkannya tanpa memikirkan sedikitpun perasaan Rika, tapi ... mengapa rasa ini masih tetap ada, dan tidak berkurang sedikitpun walaupun hati pemiliknya telah hancur,"  jawab Rika berubah sedih.

Jangan pergi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang