"Brengsek!" Elmira mengumpat kesal sambil melempar sweater miliknya ke atas kasur.
Tadinya dia bermaksud memanggil Deny karna hand phone dalam kamarnya berbunyi.
Tapi apa yang di lihatnya di teras belakang, benar-benar membuat darah di sekujur tubuhnya menggelegak oleh amarah, bagaimana bisa Deny mencium wanita lain di saat dirinya juga berada di sini. Deny bahkan selalu menghindar setiap dia ingin bersikap mesra layaknya kekasih, tapi dengan wanita tersebut, argh.... berengsek!
Deny pov
Tidak biasanya Elmira bersikap sedikit dingin padaku. Ia bahkan lebih banyak diam dan tak jarang aku melihat dia melamun, seperti ada yang menganggu pikirannya.
Dan kelakuannya yang tidak biasa itu benar-benar membuatku heran.
Bukan berarti Mira berkelakuan abnormal selama ini, hanya saja... Aku merasa tidak nyaman dengan tingkah agresifnya, yang selalu berusaha memeluk dan menciumku tanpa melihat tempat dan waktu.
Tapi sikap anehnya di meja makan tadi pagi, mau tidak mau justru membuatku memikirkannya, apa ada dari perkataanku yang telah menyinggung perasaannya semalam? Atau, dia tengah ada masalah? Itu mungkin saja, aku akan tanyakan nanti dengannya.
+++
Mereka semua sedang berkumpul di ruang tengah, ketika terdengar bunyi mesin mobil memasuki halaman rumah, di susul oleh suara langkah kaki mendekat.
"Assalamualaikum."
Terdengar ucapan salam dari seorang lelaki bertubuh tinggi besar, yang di sambut senang oleh Irma.
"Walaikum salam, Dody kau sudah pulang rupanya, bukannya baru 2 hari lagi kau kembali nak?" Tanya Irma heran, menyambut Dody yang baru kembali dari luar kota.
"Hahaha... Iya Ma seharusnya memang begitu, tapi aku sudah kangen banget sama istriku," ucap Dody sambil melirik Rika dengan wajah cerah.
"Sayaaaang.... kau tidak mau menyambut suamimu ini?" Tanya Dody bernada jenaka.
Rika hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Dody, wanita itu akhirnya bangun dari duduknya dan melang-kah anggun menghampiri Dody, sambil mencium punggung tangan suaminya.
Elmira yang melihat interaksi pasangan suami istri itu hanya diam dengan senyum sinisnya.
Jadi wanita itu sudah menikah rupanya, sialan... !
Kau akan tahu akibatnya, karna bermain-main dengan milikku pelacur!Deny menatap getir pasangan suami istri tersebut, ia berusaha tidak mau ambil perduli untuk mengurangi rasa sesak dalam dadanya. Mencoba untuk kembali fokus pada tayangan layar datar di hadapan mereka.
Tapi panggilan Dody membuatnya terpaksa kembali menatap ke arah mereka, dan tanpa sengaja pandangan Deny jatuh ke tangan Dody yang memeluk pinggang Rika erat.
"Apa khabar Do," balas Deny.
Sebisa mungkin dia bersikap biasa dengan melemparkan senyum khasnya yang nampak damai, walau semua itu bertolak belakang dengan hatinya yang kini di landa keresahan."Hei, gadis ini siapa. Pacarmu ya? Kau pintar sekali memilih kekasih Den, hallo cantik," sapa Dody ramah yang di balas Mira dengan senyum lebar.
"Hallo juga kak," jawab Mira santai, Elmira membalas senyuman hangat Dody dengan senyum menawannya.
Masih dengan sikap santainya, Dody ikut duduk bergabung di ruang santai tersebut. Pembawaan Dody yang supel dan ceria, membuatnya cepat akrab dengan siapa saja. Termasuk dengan Elmira, kekasih Deny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan pergi (End)
RomanceSebagian alur ceritanya gue rombak, nggak jadi sad ending. Ternyata gue nggak bakat bikin cerita model begituan.