epilog

4.4K 128 1
                                    


Sepasang anak kembar berjenis kelamin berbeda,  tampak asyik menunggangi  kuda poni masing-masing. hewan mungil berbulu putih tersebut berjalan pelan,  melintasi area peternakan berkeliling pagar kayu, dengan di dampingi oleh dua orang pekerja di sore hari yang cerah.

Rika dan Deny memperhatikan tingkah lucu putra putrinya tersebut dengan senyum lebar. Sesekali mengabadikan kegiatan keduanya dengan video dan juga photo.

Adika bagas gustawan  dan Listiyanti gustawan, adalah nama kedua buah hati mereka yang kini telah menginjak usia empat tahun.

"Listi .. Dika ayo pulang, sudah waktunya kalian untuk mandi," seru Rika yang tengah bersandar di pagar kayu arena kuda.

"Sebentar lagi Mah," jawab
Keduanya kompak.

"Yakin belum mau pulang, Bibi Yura tadi menelpon, dia  memberitahu Mama, kalau dia baru saja selesai memanggang macaron warna-warni kesukaan kalian."

"Bener Mah, ayo Lis kita pulang," ajak Dika penuh semangat, sambil turun dari kudanya dengan di bantu pekerja Deny.

Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam dengan mobil Jeep,  merekapun akhirnya sampai dirumah.

Dika dan Listi segera turun dari badan Jeep, meninggalkan kedua orangtuanya yang masih berada dalam kendaraan, mereka sepertinya sudah tidak sabar untuk menikmati kue kering dengan berbagai  warna cerah tersebut.

Kue kering berbentuk bulat dengan warna-warna menarik, langsung menyambut kedua bocah tersebut saat berlari menuju dapur.

"Waaaah.." ucap keduanya senang dan langsung sibuk membuka toples kaca berukuran besar yang bertengger di atas meja kayu.

"Eh cuci tangan  dulu, kalian belum boleh makan jika tidak mencuci tangan," ucap Bibi Naura yang masih memakai apron, wanita setengah baya itu tengah sibuk menggoreng ayam yang sudah di beri bumbu untuk pelengkap hidangan makan malam.

Kedua bocah itu menyengir malu dan segera berlari menuju wastafel untuk mencuci tangan.

"Bibi, tangan kami sudah bersih," ucap keduanya kompak, sambil merentangkan kedua tangannya di depan Bibi Naura.

Bini Naura tersenyum lebar dan mengangguk, membuat kedua anak itu tertawa senang dan kembali menuju meja, tak sabar menikmati cemilan sore mereka sebelum acara makan malam.

TIN... TIN..

Suara klakson mobil mengejutkan mereka berdua, keduanya sontak berlari keluar karena penasaran.

"Kakek ... Nenek!" Seru keduanya senang saat melihat Irma dan Hendri, keduanya pun kembali berlari mendekat. Disana sudah nampak Dany yang tengah sibuk mengeluarkan kursi roda dari dalam bagasi.

Dengan di bantu Rika, Deny mendudukkan Hendri di kursi rodanya, wajah lelaki tua itu tersenyum lebar saat melihat sang cucu yang sudah berdiri menanti di depan mobil.

Listi dan Dika langsung berhambur memeluk Hendri erat, sebelum berganti memeluk Irma.

"Wah Listi dan Dika makin besar ya," ucap Hendri senang sambil mengelus kepala mereka sayang.

"Iya dong Kek, kan kami rajin minum susu dan makan  makanan bergizi biar tulang kami kuat," ucap Dika sambil mengikuti Deny yang  sibuk mendorong kursi roda milik Hendri menuju rumah.

"Oh ya," jawab Hendri  antusias. 

"Kata Papa Mama, kalo tulang kami kuat maka tubuh kami akan lebih cepat besar," ucap Listi yang mengekor di belakang Dika sambil memegang lengan Irma.

"Loh Dika.. Listi, Kakek sama Nenek mau dibawa kemana?" Tanya Deny heran, saat keduanya membawa mereka melewati ruang tamu

"Ke dapur," jawab keduanya kompak.

Jangan pergi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang