Rika baru saja menyelesaikan acara ritual mandinya saat ponsel di kamarnya berdering nyaring.
Dengan masih mengenakan handuk putih, yang ujung kainnya terselip rapi di bagian dada, wanita itu meraih ponsel miliknya yang tergeletak di meja rias.
"Hallo, ada apa Den,"
"Kamu udah sampai yang?"
"Udah, aku ada di rumah Mamah sekarang."
"Kok kamu malah pergi ke Bandung? Bukannya kamu rencananya mau menemui Mira."
"Elmira ternyata lagi ada di Bandung yang, menemani suaminya yang sedang tugas, karena itu aku tidak jadi menginap di rumah Cindy."
"Jadi Cindy nggak bisa nemenin kamu dong besok, lantas kamu kesananya bareng siapa, lebih baik tidak jadi ya yang, aku khawatir dia bakal ngapa-ngapain kamu lagi. Siapa tahu aja dia masih dendam sama kita."
"Besok Cindy yang akan menemaniku menemui Elmira."
"Tapi, bukannya mereka balik ke Jakarta?"
"Enggak kok, mereka menginap di hotel."
"Kok nggak kamu tawarin buat nginap di rumah orang tuamu aja yang?"
"Mereka tadi udah aku tawarin buat nginap di sini, tapi mereka nggak mau. Kepengen honey moon lagi kali."
"Mereka asyik dua-duaan, aku malah sendirian di sini."
"Bukannya asyik ya bisa bebas ngapain aja tanpa ada yang ngawasin."
"Oh, jadi kamu pengen aku ngapa-ngapain gitu di sini."
"Awas aja kalau macam-macam."
"Ha-ha-ha.. nggak bakal macam-macam kok sayang, maunya cuma semacam aja sama kamu."
"Gombal,"
"Aku nggak ngegombal sayang. Kamu cepetan pulang ya kalau sudah selesai."
"Iya."
"Aku tunggu, inget jangan lama."
"Ckk iya."
"Sampai ketemu lagi di rumah kita sayang, i love you."
"I love you more."
+++
"Maaf aku terlambat," ucap Elmira yang baru saja datang. Ia segera duduk di meja berisi empat kursi yang menghadap tepat ke arah Rika dan Cindy.
"Nggak pa pa, lagian kami juga belum lama datang kok El," ucap Cindy dengan senyum tipis.
"Bagaimana kabarmu El," ucap Rika kemudian saat ketiganya telah duduk bersama.
"Sangat baik, aku bahagia dengan pernikahanku jika itu yang ingin kau tahu," jawab Elmira dengan senyum lebar.
"Syukurlah, aku senang kau bahagia," jawab Rika tulus.
"Ka, aku minta maaf atas keegoisan ku dulu. Aku terlalu di butakan oleh cinta, hingga menutup mata dari perasaan tulus diantara kalian. Tidak seharusnya aku menyakitimu hanya karena Deny lebih memilihmu, aku benar-benar jahat ya," ucap Elmira penuh sesal.
"Aku sudah memaafkanmu El, kau tidak perlu terus merasa bersalah."
"Aku tahu Deny tidak pernah mencintaiku, tapi aku terus memaksakan hubungan kami. Sejak dulu sampai sekarang, hanya kamu yang ada di hatinya Ka."
"Ya, aku tahu itu."
"Tuhan telah menghukum ku atas kejahatanku dulu, tapi dengan adanya semua itu, aku jadi menyadari semua kesalahanku, dan hikmah yang aku dapat adalah kini aku menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi kebahagiaan terbesarku adalah mendapatkan seseorang yang benar-benar tulus menyayangiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan pergi (End)
RomanceSebagian alur ceritanya gue rombak, nggak jadi sad ending. Ternyata gue nggak bakat bikin cerita model begituan.