"Ka, aku baru saja ambil cuti buat Minggu depan. Kamu mau ikut aku ke Bandung nggak buat jalan-jalan, sekalian kita mampir ke rumah orang tuamu," ucap Deny santai, sambil duduk di sebelah Rika yang sedang asyik membaca majalah, "udah cukup lama jugakan kamu nggak kesana." Ucap lelaki itu lagi."Sungguh Kak," ucap Rika ceria, wanita itu segera melepas majalahnya dan langsung merangkul tangan Deni, yang hanya di angguki lelaki itu dengan senyuman.
"Aku mauuu..." Jawab Rika ceria.
Sepekan kemudian
Rika tak berhenti bersenandung, membuat Deny tersenyum geli menghadapi tingkah Rika yang kelewat riang. Jalan yang mereka lalui masih terlihat gelap. Tentu saja karna waktu masih menunjukkan pukul 04.00 pagi, tapi wanita yang duduk di sampingnya ini tidak terlihat mengantuk samasekali, malah begitu bersemamgat.
"Kita mau kemana dulu Kak Deny?" Tanya Rika yang sudah berhenti bersenandung, dan kini tengah menikmati Doritos kesukaannya.
"Kita ke rumah orangtuamu aja dulu, kamu udah kangen kan sama mereka."
"Iya sih, di pernikahan Bang Dody kan aku cuma ketemu sebentar aja, masih kangen," jawab Rika sambil tersenyum pada Deny yang masih fokus mengemudi.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka akhirnya sampai di kediaman Orang tua Rika.
Rika dengan semangat keluar dari mobil setelah Deny memarkirkan mobilnya
"Assalamualaikum, Ma... Pa, ini Puteri kalian yang cantik baru aja datang loh, kok malah sepi-sepi aja sih," gerutu Rika, yang di tanggapi gelengan pelan dari Deny sambil tersenyum geli.
"Walaikum salam, eh Rika!?" Ucap Irma kaget, yang baru saja keluar dari dapur karena mendengar suara ribut-ribut di ruang tamu.
"Mama... !" Seru Rika senang, setengah berlari memeluk Mamanya.
"Kamu kemari sama siapa?"
"Sama Kak Deny."
bertepatan dengan Deny yang baru saja memasuki ruang tamu.
"Apa khabar Tante," sapa Deny sopan yang segera mendapat pelukan dari Irma.
"Pah lihat siapa yang datang," panggil Irma senang setelah melepas pelukannya dari Deny.
Hendri yang setengah terlelap langsung keluar dari kamarnya saat mendengar panggilan sang istri, wajahnya pun tak kalah senang mendapati siapa yang kini berada di rumahnya.
"Rika, Deny." Ucapnya senang menghampiri mereka berdua.
"Apa khabar Om," sapa Deny sopan.
"Jangan panggil Om dong, kan sebentar lagi kamu ..."
"Ehemmm..."
Deheman sang istri sontak menyadarkan Hendri yang hampir kelepasan.
Flash back
"Om sama Tante pasti bingung sama kedatangan kita berdua."
"Sebenarnya selain bersilahturahmi, kedatangan kami berdua juga bermaksud untuk menyampaikan hal lain."
Begini Om... Tan, 2 hari yang lalu sahabat saya ini sempat mendatangi kediaman saya untuk meminta tolong. Karena hal itulah saya berada di sini sekarang. Menemani sekaligus menyampaikan maksud temanku ini untuk meminang Putri tunggal kalian yang bernama Rika. Kali ini beneran kok Om lamarannya dari Deny, bukan dari saya hehehe..."
Flashback off
"Jadi Kak Deny udah ngelamar Rika?" Tanya gadis itu saat duduk berdua di teras belakang rumahnya. Rika tentu saja curiga dengan ucapan terpotong Papanya itu, apalagi dengan mimik Papanya yang terlihat panik sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan pergi (End)
RomanceSebagian alur ceritanya gue rombak, nggak jadi sad ending. Ternyata gue nggak bakat bikin cerita model begituan.