I'm never thinking about it.
×××××
Musik EDM berdentum keras untuk memeriahkan acara ulang tahun yang diadakan di sebuah tempat terbuka. Garden Party. Pesta ini sangat meriah dengan dekorasi simple namun elegant. Sang pemilik pesta, Dhea terlihat anggun dengan short dress berwarna hitam bermotif floral yang dipadukan dengan high heels yang cukup tinggi. Dhea sengaja menggunakan dresscode santai untuk pestanya.
Dhea seperti nya sedang menunggu sahabat - sahabatnya yang tak kunjung datang padahal pestanya akan segera di mulai. Namun tak lama setelah itu, 3 mobil sport dengan model yang sama mulai memasuki area pesta kemudian yang keluar terlebih dahulu adalah 3 laki - laki dengan memakai pakaian bermotif bunga - bunga juga, memang dresscode dari pesta Dhea adalah floral. Malvin juga berada disana karena tadi Malvin yang menjemput Sofi. Tak lama 3 perempuan yang sedari tadi Dhea tunggu akhirnya keluar dari mobil setelah dibukakan pintunya oleh para laki - laki.
"Mereka memang cantik" Desis Dhea pelan memuji ketiga sahabatnya.
Sofi, Freya dan Afril memakai short dress yang modelnya hampir mirip namun berbeda warnanya. Dress yang mereka gunakan sangat cocok dengan mereka, bermodel santai namun elegant.
"Hai Dhe" Sapa mereka serempak.
"Kalian lama banget sih? " Tanya Dhea dengan nada kesal.
"Ya mangap Dhe" Jawab Sofi.
"Maaf" Dhea membetulkan ucapan Sofi. Dhea menatap ke arah pintu masuk, masih ada satu orang lagi yang Dhea tunggu. Tapi tidak lama, orang yang Dhea tunggu datang.
"Ada apaan nih ?" Tanya Erza yang barusaja datang. Erza sangat tampan memakai kaos dan jaket bermotif bunga - bunga berwarna cream.
"Darimana aja lo? "
"Macet" Jawab Erza.
Test test test
"Semua yang hadir disini mohon berkumpul di depan panggung karena acara akan segera di mulai"
Suara EO yang disewa Dhea menginterupsi semua tamu undangan untuk berkumpul di depan panggung kecil. Disini rentetan acara ulang tahun mereka laksanakan dan sekarang sudah saatnya untuk acara makan - makan.
Namun sebelum Dhea turun dari panggung, Erza terlebih dahulu naik ke panggung dan mencegah Dhea untuk turun dengan cara memegang pergelangan tangan Dhea. Erza dan Dhea sekarang sedang berdiri berhadap - hadapan dan mata mereka saling menatap. Tak lama terdengar suara lagu yang sangat romantis yang mampu membuat pendengarnya meleleh.
"Dansa yuk"
Entah siapa yang memulai pertama kali, namun sekarang pesta Dhea sudah berubah fungsi manjadi dance floor bagi yang mempunyai pasangan, sementara yang tidak mempunyai pasangan hanya bisa gigit jari. Namun Erza dan Dhea masih sama - sama diam. Erza mengangkat tanganya dan mengelus pipi kanan Dhea lembut. Dhea sedari tadi berusaha mengontrol detak jantungnya yang berdetak melebihi biasanya. Sementara tangan kanannya mengelus pipi Dhea, tangan kiri Erza meraih tangan kiri Dhea dan menggenggamnya.
"Gue gak tau harus bilang apa dan harus kayak gimana. Gue gak tau yang gue lakuin ini bener atau salah Dhea, tapi gue pengen ngungkapin sesuatu sama lo" Ucap Erza pelan dan tatapan mata Erza terlihat sendu.
"Maksudnya? " Tanya Dhea tak mengerti.
Erza memejamkan matanya dan menarik nafas dalam, lalu Erza berganti posisi menjadi berjongkok di depan Dhea. Namun Erza tak melepaskan genggaman tangannya di tangan Dhea.
"Dhe, will you be mine, will you be my lady? "
Semua yang melihat adegan itu hanya diam menikmati moment keterkejutan mereka. Dhea hanya mampu menutup mulutnya karena terkejut. Tak menyangka Erza akan menyatakan cintanya di sini.
"K-kak?"
"Gue serius Dhe" Ucap Erza lagi. Dhea benar - benar terkejut dengan kejadian ini.
"Kalau memang ini mimpi jangan bangunkan aku Tuhan" Ucap Dhea dalam hati.
Terima terima terima
Sorakan - sorakan dari teman - temannya Dhea mulai terdengar. Karena memang ini yang Dhea harapkan akhirnya Dhea tersenyum manis lalu menganggukan kepalanya, tanda kalau Dhea menerima Erza. Erza tersenyum tipis lalu berdiri dan memeluk Dhea. Dhea merasa bahwa ini adalah hari paling Indah di hidupnya, spesial day. Masih dalam lantunan lagu Be My Lady itu, Erza melepaskan pelukannya dan menatap Dhea intens, lalu sedikit demi sedikit Erza memajukan badanya dan memeluk Dhea. Pelukanya begitu erat.
"Cieee" Sorak teman - teman Dhea yang membuat pipi Dhea dan Erza memerah karena malu.
"Udah - udah sekarang mending kita seru - seruan aja" Ajak Erza yang sepertinya mengalihkan pembicaraan.
"Musik"
Setelah itu lagu kembali berubah yang awalnya Be My Lady menjadi lagu yang di populerkan oleh GAC yaitu Bahagia. Malvin, Sofi, Egha, Freya, Bryan dan Afril ikut naik ke atas panggung ikut bernyanyi bersama. Tak hanya mereka, semua teman - teman Dhea yang hadir juga ikut menyanyi dan menari bersama. Pesta ulang tahun Dhea sekarang lebih meriah.
Dhea tersenyum lebar sambil menatap sahabat - sahabatnya yang terlihat bahagia, sebahagia dirinya saat ini akibat hal - hal yang tak pernah Dhea fikirkan dan duga selama ini. Garis senyum Dhea melunak dan membentuk sebuah senyum manis terlihat saat mata Dhea menatap ke arah Erza yang juga sedang menatapnya. Erza adalah kebahagiaan Dhea saat ini, dan Dhea berharap jika Erza bersungguh - sungguh padanya.
Setelah lagu itu habis, tiba - tiba kericuhan terjadi akibat ulah Varsya dan siswi lainya. Mereka berdua terlihat saling dorong - dorongan. Tak sampai disitu teman - teman mereka berdua juga ikut aksi dorong - mendorong, situasi ini sudah seperti saat suporter kalah dan tidak terima. Ricuh. Puncaknya adalah Varsya mendorong siswi itu hingga menabrak meja yang membuat meja itu pun roboh dan menjatuhkan seluruh makanan yang ada di atasnya.
"Panggilin security dong" Ucap Dhea kebingungan dan panik. Dhea tidak menyangka kejadian ini akan terjadi. Ini semua karena Malvin, Malvin yang membawa teman - teman sekelasnya untuk datang ke pestanya. Dan tentu saja, Varsya akan datang.
Erza berlari ke arah pintu utama untuk memanggil security. Tak lama security datang bersama Erza dan membawa Varsya dan siswi itu keluar untuk mengamankan situasi. Dhea melihat tempat pestanya yang sudah berantakan, Dhea melihat jam tangan di tangan kiri Erza lalu mengambil mikrofon.
"Temen - temen maaf ya acaranya jadi rusuh, karena ini juga udah malem jadi acaranya aku tutup aja ya. Tapi aku mau bilang makasih udah mau dateng karena tanpa kalian pesta ini gak akan seru dan maaf kalau ada hal - hal yang gak kalian harapin" Ucap Dhea menutup acara ulang tahunya secara paksa. Sebenarnya Dhea masih ingin berlama - lama dengan pestanya, tapi Dhea tidak ingin terjadi hal - hal yang tidak Dhea inginkan terjadi lagi.
"Dhe lo pulang bareng gue ya" Ajak Erza pada Dhea.
"Iya kak" Jawab Dhea sambil tersenyum.
Hari ini adalah hari istimewa bagi Dhea. Hari ini Dhea ulang tahun, dan pada hari ini juga Dhea mendapat kebahagiaan yang Dhea harapkan. Dhea sudah menganggap Erza adalah segalanya. Segalanya yang Dhea harus jaga dan perjuangkan.
•••
Yeay!!!
Happy 1k!!!Vomment ya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Rewarded [END]
Teen FictionTak ada yang ingin disakiti Tak ada yang ingin dikecewakan Tak ada yang ingin dibohongi Dan tak ada yang ingin terus gagal dalam percintaan. Tapi tidak bagi gadis bernama Dhea Vyllia Meddy. Gadis itu punya segalanya, tapi tidak untuk cinta. Dimana d...