Chapter 27

527 38 0
                                        

Katakan padaku apa mau mu. Aku takkan memaksamu untuk menuruti permintaanku dan lepaskan saja aku jika memang itu yang terbaik untukmu.

-Dhea Vyllia Meddy

×××××

     Setelah bel pulang sekolah Dhea memutuskan untuk tidak langsung pulang melainkan mengunjungi kedai es krim yang biasanya Dhea kunjungi saat memakan es krim bersama Erza. Dhea duduk di salah satu sudut kedai yang memungkinkannya untuk bisa melihat seluruh dalam ruangan kedai es krim itu. Dhea berusahan melampiaskan rasa rindunya pada Erza dengan cara mengunjungi tempat yang biasa merek datangi, Dhea berharap semoga pilihanya tidak salah.

    "Permisi mau pesan apa?" Tanya seorang pegawai kepada Dhea.

    "Kayak biasanya aja ya" Jawab Dhea yang di angguki oleh pegawai itu, mungkin Dhea dan Erza sudah sering datang ke kedai itu hingga para pegawai hafal dengan pesanan Dhea.

    Tak lama setelah itu pegawai itu datang dan memberikan pesanan Dhea dan Dhea langsung memakan es krim rasa favoritnya itu.

Kling

    Dhea langsung mengangkat kepalanya saat mendengar suara lonceng saat pintu kedai di buka dan mata Dhea langsung membulat saat melihat siapa yang datang. Erza dan Ayya datang sambil bercanda ria dan duduk di meja tepat di tengah ruangan kedai.

    "Bahkan setelah gue udah terang - terangan, kak Erza tetep gak peduli sama gue" Ucap Dhea pelan sambil terus menatap Erza dan Ayya yang masih bercanda dan tertawa bersama.

    Awalnya memang Dhea hanya diam saja melihat kebersamaan Erza dan Ayya, namun Dhea sudah tak tahan lagi saat melihat Erza membersihkan sudut mulut Ayya dengan tangan Erza sendiri. Dhea berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati meja Erza dan duduk di salah satu kursi, saat Dhea duduk terlihat jelas jika Erza dan Ayya sangat terkejut.

    "Seger ya kak?" Tanya Dhea dengan senyum lebarnya.

    "Dhe lo disini?" Tanya Erza dengan masih muka terkejutnya.

    "Kak Erza sama kak Ayya juga di sini? Wah kebetulan banget ya kita ketemu di sini" Ucap Dhea dengan nada riang berbeda dengan hatinya yang sangat lesu. Dhea berusaha menahan hatinya, tapi terlalu sulit bagi Dhea.

    "Kak selama ini aku berharap segala pemikiran buruk aku terhadap kak Erza itu salah, tapi setelah lihat ini semua aku jadi ragu sama keyakinan aku itu" Ucap Dhea.

    "Segalanya cepat berubah ya kak" Dhea tersenyum miris.

    "Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" Tanya Ayya dengan nada marah.

    "Kok lo nyolot sih?" Tanya Dhea sinis dan menyebut Ayya dengan kata 'lo', kata yang tak pernah Dhea ucapkan pada kakak kelasnya.

    "Kata - kata lo itu seakan - akan gue selingkuh sama Erza!"

    Dhea menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum sinis. "Gue gak pernah ngomong kalau lo selingkuh atau ngasih kode - kode tentang itu, tapi kalau lo merasa berarti emang lo ngelakuin itu" Ucap Dhea dengan santainya.

Brak!

    Ayya menggebrak meja dan berdiri dari duduknya, Ayya menatap marah ke arah Dhea.

Never Rewarded [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang