"Mau makan apa? " Tanya Dhea.
"Gue gak nafsu makan gue jus alpukat aja" Ucap Sofi.
"Kita samain aja" Freya memberikan pesanannya pada Dhea yang berdiri di samping meja kantin.
"Oke"
Dhea berlalu menuju penjual segala macam jus dan memesan empat jus alpukat, tak lama setelah itu Dhea kembali sambil membawa nampan berisi pesanan mereka. Dhea sedikit kesusahan karena membawa 4 gelas jus sekaligus, apalagi kondisi kantin yang ramai makin membuat pergerakan Dhea semakin terbatas. Dhea duduk dan meminum jus alpukat nya.
"Hai Dhe"
Dhea hampir saja menyemburkan minumannya saat mendengar suara itu. Suara yang seharian kemarin sama sekali tak didengarnya.
"Lo kangen ya sama gue? " Erza duduk di sebelah Dhea.
"Enggak" Jawab Dhea. Dhea bohong, tapi tidak mungkin Dhea akan jujur.
"Kakak lo sendiri yang bilang kalau lo kangen sama gue" Ucap Erza lagi yang membuat pipi Dhea merona. Tidak hanya itu, Dhea bahkan sampai tersedak.
"Ah udah deh" Dhea membuang mukanya. Dhea tahu, wajahnya pasti sekarang sangat merah seperti kepiting rebus.
"Iya deh enggak, nanti makan es krim lagi yuk" Ajak Erza.
"Ayo" Dhea menjawab dengan cepat.
"Biasa aja dong Dhe" ucap Sofi
"Itu ada apaan sih kok ramai? " Tanya Freya sambil menatap keramaian yang ada di pintu kantin. Sepertinya ada perang.
"Kayaknya itu kak Varsya deh yang buat keributan" Jawab Afril.
"Kak Erza kenal geng nya kak Varsya? " Tanya Dhea pada Erza.
"Ya kenal lah mereka kan temen sekelas gue" Jwab Erza tapi matanya masih fokus pada keramaian di pintu kantin. Matanya seolah tak bisa lepas dari pungung - punggung siswa yang menonton.
Dhea menatap Erza kesal. Dhea cemburu, kenapa Erza lebih suka melihat punggung orang lain daripada wajah Dhea yang mempesona. Tapi sekali lagi, Dhea tahu dirinya tidak punya hak untuk cemburu. Dhea tahu, posisinya sebagai apa, tak lebih dari seorang adik kelas yang kebetulan bisa dekat dengan kakak kelasnya. Tapi masalahnya, Dhea tidak bisa menahan perasaanya untuk tidak jatuh cinta lagi.
•••
Seluruh murid kelas XII IPA 2 terlibat sangat serius membahas sesuatu, mereka lagi - lagi duduk lesehan dan pada saat jamkos bedanya adalah mereka tidak bermain tetapi mereka membahas prom night kelas XII. Menyebalkan memang, tapi inilah konsekuensi yang harus mereka dapatkan.
"Kita bagi - bagi tugas aja biar cepet selesai" Ucap Firly memberi usul. Walaupun sebenarnya mereka juga akan melakukanya walaupun tidak diberi usul.
"Yaudah nanti gue bagi tugasnya ya, semuanya pasti dapet bagian" Ucap Nesya sebagai sekretaris kelas.
"Lo buat secepatnya ya soalnya habis gini kita juga sibuk kan?!" Suruh Fian pada Nesya.
"Iya"
"Guys gimana kalau tema nya nanti itu King & Queen jadi harus pakai jas dan gaun" Usul Sofi dengan mata berbinar - binar membayangkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/96052074-288-k983508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Rewarded [END]
Teen FictionTak ada yang ingin disakiti Tak ada yang ingin dikecewakan Tak ada yang ingin dibohongi Dan tak ada yang ingin terus gagal dalam percintaan. Tapi tidak bagi gadis bernama Dhea Vyllia Meddy. Gadis itu punya segalanya, tapi tidak untuk cinta. Dimana d...