Wahai langit...
Ku ingin kau sampaikan sebuah perasaan padanya
Perasaan nyata yang mungkin tak diketahuinya
Ku ingin dia tau bahwa ku sangat mencintainya
Dan ku tak ingin jauh darinya walau hanya sedetik saja
Ku ingin selalu dekat denganya seperti layaknya matahari dan cahayanya
Dan ku ingin dia tau bahwa rasa ku ini bukan perasaan semu yang akan hilang begitu saja
Tapi rasa ku ini benar - benar perasaan cinta nyata yang akan selalu melekat di jiwa...- An/asa, rasa dan cinta
×××××
Dhea menatap wajahnya dari pantulan cermin di depannya. Dhea terlihat manis menggunakan dress berwarna hitam dan heels berwarna senada. Malam ini Dhea dan Erza akan makan malam bersama, dan sedari tadi Dhea sudah membayangkan makan malam romantis yang sudah disiapkan Erza untuknya. Membayangkan saja sudah membuat hati Dhea berbunga - bunga, apalagi jika Erza benar - benar membuat kejutan untuknya.
"Bahagianya tuan ratu ini"
Dhea melihat Sofi yang berdiri di samping nya dengan senyum mengejek dan juga mengikuti setiap gerakan Dhea di depan cermin. Senyum yang dibuat Sofi dan juga gerakan - gerakan yang sangat dibuat - buat itu membuat Dhea kesal. Lihatlah wajahnya yang terlihat songong itu terus memperlihatkan sorot wajah mengejeknya untuk Dhea.
"Dhea lo belum pakek make up ya?" Tanya Sofi. "Cepetan entar lo telat terus pangerannya dibawa kabur sama mermaid, hahahaha" Sofi tertawa lalu pergi meninggalkan Dhea yang terlihat kesal.
Dhea mencebikkan bibirnya mendengar ucapan Sofi itu, gadis itu benar - benar menyebalkan sekarang. Dhea memoleskan make up natural pada wajahnya, Dhea tersenyum puas saat melihat dirinya begitu manis pada malam ini.
"Manis banget deh gue pakek dress ini, biasanya kan gue cantik kalau pakek baju biasa dan gue kelihatan manis kalau pakek dress. Aneh ya? Yaudahlah" Ucap Dhea pada diri sendiri dengan rasa percaya diri yang tinggi.
Dhea mengambil ponsel dan sling bag miliknya lalu bergegas keluar dari kamar hotelnya. Saat Dhea membuka pintu, Dhea melihat ketiga sahabatnya sedang menatapnya dengan tatapan aneh. Dhea menaikan sebelah alisnya bingung, tapi ekspresi Dhea itu malah membuat ketiga sahabatnya tersenyum geli.
"Pergi yuk lihat pertunjukan mermaid!" Ajak Afril.
"Takut ada hantu" Kata Freya dengan ekspresi ketakutan.
"Cemen lo" Sofi menarik tangan Freya dan Afril menjauh.
Sementara Dhea masih berdiri ditempatnya. Dhea bingung dengan teman - temannya hari ini, kenapa mereka membahas mermaid terus. Dan satu lagi, hantu? Memang disini ada hantu?. Dhea menjadi penasaran dan mengikuti langkah Sofi, Freya dan Afril yang berjalan menuju tempat dimana Dhea dan Erza akan makan malam bersama. Tempat itu terlihat sepi dan sedikit gelap, tapi dari kejauhan Dhea melihat sedikit cahaya yang seperti berasal dari lilin.
"Apa bener ini tempatnya sih?" Tanya Dhea dengan nada tak yakin. Dhea mengecek ponselnya tapi tak ada notifikasi apapun disana, Dhea menjadi ragu apakah benar Erza mengajaknya makan malam atau tidak. Dhea melihat sekeliling mencoba mencari ketiga sahabatnya, tapi Dhea tak lagi melihat kehadiran mereka. Akhirnya dengan sedikit memaksakan keberaniannya, Dhea berjalan menghampiri ke sumber cahaya itu, tapi semakin mendekat Dhea tak melihat apapun kecuali sesosok perempuan yang terduduk dengan rambut yang terjuntai ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Rewarded [END]
Teen FictionTak ada yang ingin disakiti Tak ada yang ingin dikecewakan Tak ada yang ingin dibohongi Dan tak ada yang ingin terus gagal dalam percintaan. Tapi tidak bagi gadis bernama Dhea Vyllia Meddy. Gadis itu punya segalanya, tapi tidak untuk cinta. Dimana d...