Aku kembali bukan membawa kisah baru, tapi aku hanya ingin sedikit mengenang masa lalu. Aku ingin membagi kisahku, bagaimana cara ku bertemu dengan Dion, laki - laki yang mencintaiku tanpa embel - embel apapun. Aku menghabiskan masa SMA ku dengan menyandang status jomblo, walaupun aku terlihat baik - baik saja, tapi menurut kalian apa yang di fikirkan oleh seorang gadis yang sedang beranjak dewasa ?.
Awalnya aku mencoba biasa saja ketika melihat ketiga sahabat ku bahagia dengan pasangan mereka. Sudah sejak lama aku menginginkan hidup seperti mereka, dikelilingi oleh orang - orang yang menyayangi mereka. Bukan. Bukan aku iri atau membenci kebahagiaan mereka, hanya saja aku heran dengan takdir ku sendiri. Takdir membuatku selalu berada di lingkaran air mata dan kebencian. Sweat and tears. Ya, hidupku tak pernah jauh dari 3 kata itu.
Aku bercerita dengan perasaan yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Rasa yang aku impikan selama ini. Sudah hampir 6 tahun pernikahan ku dengan Dion, dan saat ini aku dan Dion sudah mempunyai putri yang cantik. Dia tumbuh dengan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tua nya aku juga akan selalu memastikan jika anakku tidak akan merasakan apa yang pernah aku rasakan. Kisah ini akan aku awali ketika aku sudah duduk di bangu universitas. Aku, Dhea Vyllia Meddy memulai cerita ini dengan hati yang bahagia.
•••
"Dheaaaa !!! "
Dhea menoleh saat mendengar suara melengking milik Sofi. Dhea menutup telinganya dengan kedua telapak tanganya, suara Sofi benar - benar bisa merusak gendang telinganya kalau begini.
"Dhea, gue ada berita bahagia nih" Ucap Sofi dengan nafas yang terengah - engah.
"Apa ?" Tanya Dhea.
Sebenarnya Dhea sudah malas bertanya berita baik apa karena Sofi sudah sering mengatakan ada berita baik, tapi Sofi tidak pernah mau mengatakan sebenarnya apa berita baiknya.
"Ada yang nanyain lo lagi, setelah sekian lama Dhe" Jawab Sofi antusias dengan wajah berbinar - binar.
"Bodo amat" Jawab Dhea singkat dan kembali berjalan meninggalkan Sofi yang masih belum mampu menutup mulutnya karena terkejut.
Dhea berjalan pelan tanpa menoleh sedikitpun ke arah lain. Sebenarnya Dhea penasaran siapa yang mencarinya sejak sebulan yang lalu. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena lama - kelamaan seseorang misterius itu sudah tidak menampakan dirinya lagi sehingga Dhea lupa dengan kehadiranya. Dhea juga mulai sibuk dengan mata kuliahnya yang semakin mambuat fikiranya tidak bisa di bagi ke hal - hal lain.
Tapi, pada suatu hari, Dhea sangat terkejut dengan seseorang laki - laki yang menghampirinya. Tampan, terlihat pintar dan wangi. Tapi Dhea seperti mengenalnya.
"Hai" Sapa laki- laki itu dengan senyum pepsodent.
"H-hai" Jawab Dhea gugup.
"Lo lupa sama gue ?"
Dhea mengernyitkan dahinya, ingatan Dhea tidak salah bukan. Dhea merasa pernah bertemu dengan laki - laki itu tapi Dhea lupa dengan namanya.
"Dion" Laki - laki yang mengaku bernama Dion itu mengulurkan tanganya. Dion tersenyum melihat ekspresi super kaget dari Dhea.
Dhea menatap Dion dari atas sampai bawah. Tinggi, tampan dan wangi. Berbeda sekali dengan Dion yang masih di duduk di bangku SMA. Dhea menggelengkan kepalanya takjub melihat Dion sekarang ini.
"Lo tau ? Gue gak pernah ngelupain kejadian waktu lo bilang cinta sama gue" Ucap Dion pada Dhea.
Dhea menatap Dion dengan iba. Apa benar kata teman - temanya jika Dion benar - benar terbawa perasaan, tapi Dhea juga bilang bukan jika waktu itu Dhea hanya bercanda. "Tapi kan waktu itu cuma DOD kak" Jawab Dhea pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/96052074-288-k983508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Rewarded [END]
Teen FictionTak ada yang ingin disakiti Tak ada yang ingin dikecewakan Tak ada yang ingin dibohongi Dan tak ada yang ingin terus gagal dalam percintaan. Tapi tidak bagi gadis bernama Dhea Vyllia Meddy. Gadis itu punya segalanya, tapi tidak untuk cinta. Dimana d...